Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Anik Sajawi
Cuplikan series Gadis Kretek (Instagram/@bayu_ario)

Serial Gadis Kretek kembali mencuri perhatian setelah penghargaan yang diperolehnya sebagai Best Director di ajang Asian Content Awards (ACA) dan Global OTT Awards di Busan International Film Festival (BIFF) 2024 beberapa waktu lalu.

Serial Original Netflix Indonesia yang disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah berhasil itu kembali ramai di media sosial setelah memenangkan penghargaan tersebut.

Bahkan usai penghargaan itu, cuplikan tentang serial Gadis Kretek di Netflix yang mendapatkan apresiasi dari warganet kembali banyak beredar di platform medisa sosial hingga membuat saya ingin menuliskan tentang tokoh Mas Soeraja di Serial Gadis Kretek.

Saya masih ingat pertama menonton serial ini pada Rabu 8 November 2023, tepat enam hari setelah Serial Original Netflix Indonesia itu mulai dirilis sejak tanggal 2 November 2024 hingga membuat obrolan di dunia maya langsung menjadikannya trending.  

Benar saja, saya menjadi salah satu dari banyak orang di media sosial yang tergila-gila dengan kisah mengharukan Dasiyah yang diperankan Mbak Dian Sastrowardoyo

Kala itu, media sosial penuh dengan apresiasi tentang serial yang diangkat dari Novel Ratih Kumala yang diterbitkan pada tahun 2012 lalu.

Saat saya menonton, baru masuk episode ketiga saya sebagai wanita yang merasakan posisi Mbak Dian langsung kesal bukan kepalang setiap melihat Mas Soeraja yang diperankan oleh Ario Bayu.

Bahkan saking kesalnya, saya sampai menyimpulkan 3 sifat Mas Soeraja di Serial Gadis Kretek yang perlu jadi kewaspadaan para perempuan.

1. Mengambil Untung dari Posisi Perempuan

Menurut saya, Mas Soeraja dalam serial ini memiliki kemampuan untuk memanipulasi situasi, terutama saat melibatkan karakter perempuan. Ia menggunakan pesonanya untuk kepentingan pribadi dengan tujuan tertentu.

Sebut saja saat ia masih dibantu keluarga Idroes Moeria yang notabene ayah dari Dasiyah, Mas Soeraja cukup loyal hingga diangkat menjadi mandor untuk perusahan rokok keluarga Idroes Moeria.

Namun untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, saat keluarga Idroes Moeria di tuduh masuk Partai Merah hingga akhirnya diamankan oleh aparat.

Mas Soeraja justru meninggalkan keluarga Dasiyah dan memilih menyebrang ke keluarga Soedjagad hingga akhirnya menikahi sang anak bernama Purwanti.

Pada perjalanannya meski Mas Soeraja beberapa kali punya kesempatan untuk kembali ke  Dasiyah. Namun dengan berbagai perhitungan posisinya membuat ia enggan meninggalkan Purwanti yang pada akhirnya mewarisi perusahaan rokok Soedjagad.

Padahal saat Dasiyah dilamar oleh sosok prajurit ia menolaknya karena memilih Mas Soeraja meski kala itu bukan apa-apa. Tapi saat sudah punya posisi ternyata sebaliknya, inilah sifat yang harus diwaspadai oleh para perempuan.

2. Sosok Workaholic yang Berlebihan

Karakter Mas Soeraja sering kali terlihat bekerja tanpa henti, bahkan di saat-saat yang tidak tepat. Kehadirannya yang selalu sibuk mungkin membuatnya kurang peduli terhadap kebutuhan emosional dan fisik orang-orang di sekitarnya.

Termasuk wanita yang dekat dengannya utamanya saat bersama Purwanti yang dipilihnya sebagai istri.
Satu hal yang jelas tentang Mas Soeraja ketika menjadi sosok suami ialah ketidakmampuannya untuk melepaskan pekerjaannya guna sekadar menghabiskan waktu bersama buah hatinya.

Dia memiliki tipe kebiasaan yang akan bekerja bahkan di saat-saat yang tidak tepat, sehingga cenderung mengabaikan kebutuhan emosional dan fisik dari orang-orang yang peduli padanya.

Ini terlihat jelas saat Purwanti yang menjadi istri dari Mas Soeraja merasakan hanya hidup bersama saja tanpa ada imbal balik kasih sayang yang sepadan.

Meski saya akui bekerja bagi seorang suami itu merupakan kewajiban yang harus dilakukan. Namun jika itu sudah berlebihan, tentu bagi banyak perempuan, perasaan terlupakan atau tidak diutamakan bisa menjadi masalah serius dalam hubungan. Semoga kalian terhindarkan dari sifat pria seperti ini.

3. Ketidakpedulian yang Membahayakan Hubungan

Terakhir sifat Mas Soeraja yang menurut saya red flag adalah acuh tak acuh terhadap perasaan orang lain. Sikap ini bisa menjadi sumber konflik dalam hubungan, terutama bagi para wanita yang membutuhkan perhatian serta dukungan dalam kehidupan berkeluarga.

Sifat Mas Soeraja ini terlihat jelas ketika menjadi suami Purwanti, ia terkadang terlalu terfokus pada dirinya sendiri dan pekerjaannya. Hal tersebut membuatnya kurang peka terhadap perasaan dan kebutuhan orang lain di sekitarnya.

Kehidupan yang sibuk dan ambisi yang tinggi  hingga memunculkan ketidakpedulian tentu akan membahayakan hubungan sehingga membuatnya melupakan pentingnya peran suami dalam keluarga yang tidak hanya mencari nafkah saja.

Sebab dalam beberapa adegan dalam serial ini, penonton akan melihat bahwa Mas Soeraja tampak terlihat dingin dan acuh tak acuh terhadap keluarganya.

Maka dalam situasi Purwanti yang membutuhkan empati dan dukungan suami, sosok itu tidak dimiliki oleh Mas Soeraja yang lebih sibuk dengan dengan ambisinya.

Hal itulah yang saya kira membuat hubungan pribadinya sering kali menjadi yang pertama terabaikan. Padahal dalam kehidupan, penting untuk mengenali ketidaktertarikan pada perasaan orang lain sebagai masalah yang perlu diperbaiki.

Itulah setidaknya tiga sifat negatif yang perlu diwaspadai wanita yang terdapat pada diri Mas Soeraja tokoh sentral di serial Gadis Kretek.

Meski ketiga sikap negatif itu terlihat menarik di serial itu, tetap saja jika digunakan akan menjadi sumber masalah, tidak akan bisa diaplikasikan untuk kehidupan sehari-hari apa pun alasannya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Anik Sajawi