Seorang musafir atau petualang yang menjelajah jauh dari rumah, ia akan tetap merindukan rumah dan berkumpul kembali bersama keluarga. Sebab, bersua dan berkasih sayang bersama keluarga merupakan momen indah yang tidak tertandingi. Dan tempat ternyaman berkumpul dengan keluarga adalah di rumah.
Sebab, di rumahlah segala kenangan tersimpan rapi. Mulai dari pernikahan kakek-nenek hingga melahirkan orang tua kita, lalu berlanjut ke pernikahan kedua orang kita hingga lahirlah kita ke dunia. Rumah sebagai tempat pertama yang kita lihat, sulit tergantikan oleh villa di puncak atau pun hotel berbintang. Lantaran, di rumah segala kasih sayang tercurahkan, begitu melimpah dan demikian tulus.
Rumah dengan segala kasih sayang yang dirindukan di dalamnya ini merupakan amanat yang ingin disampaikan oleh penulis buku cerita anak bertajuk Wooly & Balon Merah. Tersebutlah Thomas dan Tiny sepasang saudara yang membawa balon merah dari pasar. Balon merah itu diikat di bagian kunci (grendel) jendela. Sementara Thomas dan Tiny keluar sebentar untuk mengambil makanan ringan.
Sedangkan Wooly, seekor ulat yang tinggal bersama Thomas dan Tiny penasaran terhadap balon merah yang selama ini belum ia kenali sama sekali. Wooly merambat pelan ke arah balon lewat tali yang terikat di kunci dekat jendela yang terbuka lebar.
Ketika Wooly sudah berhasil menaiki balon merah itu, tiba-tiba talinya terlepas dan balon merah terbang keluar dari jendela. Wooly melihat rumah Thomas menjadi semakin kecil saat ia terbang kian tinggi. Wooly sangat menikmati petualangannya itu. Ia sempat bertemu dengan burung dan melihat awan dari jarak dekat.
Lama sekali Wooly terbang, hingga ia mulai diserang rasa kangen kepada Thomas, dan ia tak tahu apakah dirinya akan bertemu lagi dengan Thomas atau tidak. Wooly pasrah, namun ia sangat rindu. Sementara di bawah, Thomas dan Tiny melihat balon merah yang terbang itu. Keduanya mengejar sekuat tenaga.
Untung, tali balon itu tersangkut di pohon, lalu Thomas memanjat untuk mengambilnya. Saat balon sudah di tangan, Thomas membawa pulang balon tersebut beserta Wooly. Kemudian ia mengikatnya dengan sangat erat agar tidak lagi terlepas dan terbang.
Wooly menikmati petualangannya naik balon, namun ia sangat senang bisa berkumpul lagi dengan Thomas dan Tiny di rumah. Maka, pesan yang dapat dipetik dari kisah ini adalah there is no place like home and there is no joy like being with the ones you love. Rumah adalah tempat yang paling nyaman. Dan hal yang paling membahagiakan adalah berkumpul bersama orang-orang yang kita sayangi. Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Wooly & Balon Merah
Penulis: Arleen A.
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Cetakan: I, 2023
Tebal: 133 Halaman
ISBN: 978-602-249-366-2
Baca Juga
-
4 Rekomendasi Tablet Layar 12 Inci Paling Worth It untuk Kerja Harian, Produktivitas Naik 10 Kali
-
Vivo X200T Siap Meluncur Awal Tahun 2026, Ukuran Compact dan Performa Kencang
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
4 Perangkat HP Murah Bawa Chipset MediaTek Helio G99, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Advan Macha Resmi Rilis, HP dengan Chipset Dimensity 7060 Pertama di Indonesia
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku To Heal Is To Be Happy, Cara-cara Sederhana untuk Berbahagia
-
Ulasan Buku Being Unhappy Is a Choice, Pengingat Menenangkan Kala Bersedih
-
Lebih Lengkap dan Mudah, PGN Perbaharui Aplikasi PGN Mobile untuk Rumah Tangga dan UMKM
-
Ulasan Buku 'Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi': Koreksi sebelum Beraksi
-
Raffi Ahmad Kaget Lihat Kondisi Sofa Mahalnya di Rumah Lama, Harganya Dulu Setara Mobil
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi