Kebahagiaan adalah salah satu topik yang seringkali menjadi tema pembicaraan yang menarik. Sebab tidak dipungkiri, bahwa salah satu hal yang menjadi tujuan hidup dari banyak orang adalah mencapai kebahagiaan dalam hidup.
Lantas, bagaimana sih cara agar kita bisa berbahagia?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut, setiap orang mungkin punya versi jawabannya masing-masing. Pola pikir yang membentuk kita serta cara pandang terhadap dunia adalah hal yang tidak bisa disamaratakan antara satu orang dan yang lainnya.
Tapi untuk menjawab makna mengenai kebahagiaan, tidak ada salahnya kita menengok jawaban dari buku-buku yang merangkum banyak pengalaman orang lain dalam menemukan makna bahagia.
Salah satu buku yang membahas hal tersebut adalah buku berjudul 'To Heal Is To Be Happy' karya Adi K. Sebagaimana judulnya, buku ini berisi kutipan pendek mengenai cara menyembuhkan diri sendiri dengan kebahagiaan.
Di antara pesan-pesan yang berkesan bagi saya adalah beberapa tips untuk meraih kebahagiaan, seperti membuat target bahwa setiap hari setidaknya kita membagikan kebahagiaan kepada minimal 1 orang saja.
Terkadang, kita mungkin merasa sulit untuk menemukan definisi kebahagiaan bagi diri sendiri. Terlebih saat kita didera dengan ujian hidup yang runyam.
Tapi, coba deh sejenak mengambil jarak dari masalah, lalu mulai berbuat kebaikan untuk orang lain. Dimulai dari hal-hal yang sederhana saja, seperti tersenyum, atau memberi bantuan-bantuan kecil bagi orang lain yang kesulitan.
Dengan hal-hal sederhana tersebut, kita bisa memantik kebahagiaan pada diri orang lain yang kemudian pancarannya akan memantul kepada diri kita sendiri.
Selain membahagiakan orang lain dengan hal-hal yang sederhana, jangan lupa untuk memberi hadiah untuk diri sendiri setiap hari.
"Lakukan hal yang bisa menyenangkan hatimu seperti membeli barang kesukaan, melakukan perjalanan jauh, menyantap makanan favorit, menonton film, membaca buku yang menarik, atau hanya sekedar duduk sendiri sambil meminum minuman kesukaanmu" (Halaman 85)
Secara umum, buku kumpulan quotes ini lumayan menarik. Meskipun mungkin apa yang disampaikan penulis adalah hal-hal yang sebenarnya klise. Sebuah quotes yang bagi sebagian orang mungkin terlampau sederhana.
Tapi, tidak ada salahnya nasihat-nasihat dalam buku To Heal Is To Be Happy ini menjadi pengingat kala kita mulai lupa cara berbahagia dengan sesuatu yang sebenarnya sudah kita ketahui namun telah lama dilupakan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Being Unhappy Is a Choice, Pengingat Menenangkan Kala Bersedih
-
Ulasan Buku 'Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi': Koreksi sebelum Beraksi
-
Ulasan Buku Jika Kamu Ingin Dicintai, Menyingkap Tips agar Orang Menyukaimu
-
Ulasan Buku 'Seni Memahami Pria'; Benarkah Wanita Harus 'Tampak Bodoh'?
-
Ulasan Buku Istriku Seribu, Petuah Ilmu Hidup yang Mencerahkan dari Cak Nun
Ulasan
-
Review Film No Other Choice: Ketika PHK Membuatmu Jadi Psikopat!
-
Novel Semesta Terakhir untuk Kita: Ketika Ego dan Persahabatan Bertarung
-
Years Gone By: Ketika Cinta Tumbuh dari Kepura-puraan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
Terkini
-
Evaluasi Tanpa Jeda: Sikap Nekat Pemerintah soal MBG
-
Sinopsis Silent Honor, Drama China Genre Politik yang Dibintangi Yu He Wei
-
Review Samsung Galaxy S25 FE: Flagship Samsung Paling Worth It di Kelasnya
-
Drama Pasca Cerai: Arhan Galau Maksimal, Zize Liburan Cuek Bebek di Jepang
-
Indra Sjafri Kembali! Mampukah Pertahankan Emas SEA Games di Kandang Thailand yang Penuh Dendam?