"Dont chase, choose happiness". Begitulah bunyi salah satu kalimat yang menurut saya cukup powerful dalam buku 'Being Unhappy is a Choice' karya Adi K. Sebuah buku berisi pengingat-pengingat sederhana agar tidak mengejar kebahagiaan, tapi justru memilih kebahagiaan itu sendiri.
Pernyataan yang sebenarnya cukup klise, tapi kalau direnungkan baik-baik bisa mendatangkan kelegaan di dalam hati. Sebab, mengejar tentu adalah sebuah pekerjaan yang lebih melelahkan ketimbang memilih sesuatu yang sudah ada di hadapan mata.
Apalagi jika yang dikejar adalah kebahagiaan. Walaupun dikejar-kejar, belum tentu bisa didapatkan juga.
Berbeda halnya dengan memilih untuk bahagia. Dalam kondisi apapun, kita selalu punya kuasa untuk memilih apakah ingin berbahagia atau tidak.
Terkait hal tersebut, buku ini merangkum berbagai macam quotes berbahasa Inggris mengenai pilihan-pilihan untuk berbahagia atau tidak.
"Pain gives you a warning: there is something wrong with you. Pain also teaches you a lesson: something has to be changed." (Halaman145)
Berbicara mengenai pain atau rasa sakit, sebagai manusia tentu kita menghindari segala jenis kesakitan yang membuat hidup tidak berdaya.
Tapi jika menengoknya dalam sudut pandang yang lebih positif, bisa jadi rasa sakit itu menjadi alarm peringatan mengenai hal yang harus diperbaiki dalam hidup.
Lalu, bukankah adanya sebuah peringatan sebelum terjadinya tragedi yang lebih buruk justru bisa menjadi anugerah? Jadi, semuanya tergantung dari bagaimana cara kita memandang sesuatu.
Seperti itu pula kebahagiaan dalam hidup. Dan saat merasa tidak bahagia pun, being unhappy is a choice. Semuanya tergantung apakah kita sengaja memilih kondisi tersebut atau tidak.
Meskipun kita tidak mampu mengendalikan seluruh keadaan, tapi kita memiliki kendali sepenuhnya terhadap cara pandang kita terhadap sesuatu.
Selain quotes tentang memperbaiki cara pandang, salah satu quotes yang berkesan adalah nasihat mengenai berhenti mencari kebahagiaan di suatu tempat. Karena semua yang kita butuhkan untuk bahagia pada dasarnya sudah ada di sini.
Sejauh apapun kita melangkahkan kaki untuk mencari kebahagiaan, jika tidak bisa menemukannya pada diri sendiri akan percuma.
"Your happiness is not somewhere else. You are always in the right place to be happy." (Halaman 146)
Nah, selain berbagai quotes yang menenangkan, buku ini juga diselingi dengan gambar ilustrasi dengan nuansa yang hangat.
Bagi pembaca yang membutuhkan buku yang bisa menemani untuk healing, khususnya saat merasa bersedih, Being Unhappy is a Choice ini adalah salah satu buku kumpulan quotes yang bisa menjadi pilihan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi': Koreksi sebelum Beraksi
-
Ulasan Buku Jika Kamu Ingin Dicintai, Menyingkap Tips agar Orang Menyukaimu
-
Ulasan Buku 'Seni Memahami Pria'; Benarkah Wanita Harus 'Tampak Bodoh'?
-
Ulasan Buku Istriku Seribu, Petuah Ilmu Hidup yang Mencerahkan dari Cak Nun
-
'Ketika Chat Room Menjadi Ruang Seksploitasi', Sibak Gelapnya Dunia Maya
Ulasan
-
Ulasan Novel Oregades: Pilihan Pembunuh Bayaran, Bertarung atau Mati
-
Dari Utas viral, Film Dia Bukan Ibu Buktikan Horor Nggak Lagi Murahan
-
Review The Long Walk: Film Distopia yang Brutal, Suram, dan Emosional
-
Menyikapi Gambaran Orientasi Seksualitas di Ruang Religius dalam Film Wahyu
-
Review Film Janji Senja: Perjuangan Gadis Desa Jadi Prajurit TNI!
Terkini
-
Autumn Sale Steam 2025! Ini Daftar Game Diskon yang Wajib Diborong
-
Gol Kilat SMAN 8 Makassar di Menit 9:05 Panaskan Laga Sengit AXIS Nation Cup 2025
-
Ivar Jenner, Panggilan ke Timnas SEA Games 2025 dan Penurunan Reputasi bagi sang Pemain
-
Natalius Pigai Soroti Human Error MBG, Tegaskan Hak Anak Tetap Terjaga
-
Bantu Bayar Cicilan Rumah, Chikita Meidy Digugat Balik Suami Rp938 Juta