The Platform (2019), film thriller sci-fi asal Spanyol ini menyuguhkan pengalaman menonton yang mendalam dan penuh kritik sosial. Disutradarai oleh Galder Gaztelu-Urrutia, film ini berhasil menciptakan ketegangan sekaligus membuat penonton berpikir dengan konsep yang unik.
Mengambil latar di sebuah penjara vertikal yang kejam, The Platform mengeksplorasi ketidaksetaraan sosial dan kerakusan manusia dengan cara yang tak terduga.
Film ini tidak hanya sekadar menawarkan adegan yang mengerikan, tetapi juga penuh dengan pesan moral sangat tajam. Melalui simbolisme dan metafora yang kuat, The Platform menjadi salah satu film yang berhasil memadukan horor psikologis dengan komentar sosial yang kritis.
Sinopsis The Platform
The Platform berlatar di sebuah penjara berbentuk menara vertikal yang terdiri dari ratusan tingkat. Setiap hari, makanan disajikan di sebuah platform yang bergerak turun dari tingkat teratas ke bawah. Di setiap level, para tahanan bisa makan sepuasnya, tetapi mereka harus berebut dengan penghuni lain di tingkat bawah.
Konsep ini menggambarkan bagaimana sumber daya terbatas harus dibagi, tetapi orang-orang di level atas seringkali serakah dan mengabaikan mereka yang ada di bawah.
Tokoh utama film ini adalah Goreng (Iván Massagué), seorang pria yang secara sukarela memasuki penjara ini untuk mendapatkan sertifikasi. Awalnya, Goreng berpikir bahwa dia bisa bertahan hidup di dalam penjara tersebut tanpa terlalu banyak kesulitan.
Namun, seiring berjalannya waktu, dia mulai menyadari betapa brutalnya sistem yang ada di penjara tersebut.
Goreng ditempatkan di berbagai level bersama beberapa rekan tahanan, termasuk Trimagasi (Zorion Eguileor), seorang pria tua yang sangat sinis dan sudah terbiasa dengan sistem di penjara ini. Hubungan antara Goreng dan Trimagasi menjadi sangat tegang ketika platform makanan tiba setiap hari, dan mereka harus memutuskan bagaimana cara bertahan hidup di situasi yang semakin sulit.
Di tengah perjuangannya, Goreng mulai mempertanyakan keadilan sistem dan berusaha menemukan cara untuk mengubah keadaan. Namun, penjara ini bukan tempat di mana perubahan terjadi dengan mudah, dan Goreng harus menghadapi kenyataan keras dari ketidaksetaraan dan kerakusan manusia yang tak pernah berhenti.
Ulasan The Platform
The Platform adalah film yang berhasil menyampaikan pesan sosialnya dengan cara yang sangat gamblang, tetapi tetap menarik untuk diikuti. Penonton dibawa dalam perjalanan emosional yang intens, di mana ketegangan terus meningkat seiring dengan semakin dalamnya Goreng terjebak dalam sistem yang kejam ini.
Latar distopia yang ditampilkan dalam film ini menjadi metafora kuat untuk menggambarkan ketidakadilan sosial dan ekonomi di dunia nyata.
Dari segi akting, Iván Massagué sebagai Goreng berhasil memerankan karakternya dengan sangat baik. Perubahan emosional yang dialami Goreng, dari rasa penasaran hingga keputusasaan, sangat terasa.
Hubungannya dengan karakter Trimagasi juga menjadi salah satu highlight dari film ini, dengan dinamika yang cukup rumit antara rasa solidaritas dan survival instinct.
Salah satu kekuatan The Platform terletak pada konsep visualnya yang sangat sederhana namun efektif. Dengan latar yang terbatas hanya di dalam penjara vertikal, film ini berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam dan penuh ketegangan.
Platform makanan yang turun setiap hari menjadi simbol dari bagaimana sumber daya dunia dibagikan secara tidak adil, di mana yang di atas hidup dalam kelimpahan sementara yang di bawah kelaparan.
Meski film ini penuh dengan pesan moral yang dalam, ada beberapa bagian yang terasa terlalu simbolis atau sulit dipahami oleh penonton yang mengharapkan penjelasan lebih detail. Beberapa elemen cerita dibiarkan terbuka untuk interpretasi, yang mungkin akan memancing diskusi tetapi juga bisa membuat beberapa penonton merasa kurang puas.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Film The Invisible Guest: Menjebak Pengusaha Kaya Mengakui Kejahatannya
-
Film Perfect Number: Saat Guru Matematika Memanipulasi Kasus Pembunuhan
-
Ulasan Film 47 Ronin: Kisah Epik Pengorbanan dan Kesetiaan Para Samurai
-
Ulasan Film The Last Samurai: Perjuangan, Kehormatan, dan Pengorbanan
Artikel Terkait
-
3 Film Korea Bertema Sejarah yang Hadirkan Beragam Kisah Menggugah
-
Netizen Malaysia Kritik 'Ipar Adalah Maut' Tak Sesuai untuk Film Islami
-
Sinopsis The Substance, Referensi Apik Film Body-Horor yang Sayang untuk Dilewatkan
-
Ulasan Film The King's Letters, Sejarah di Balik Penciptaan Alfabet Korea
-
3 Film Jepang yang Dibintangi Rena Nounen, Terbaru The Hotel of My Dream
Ulasan
-
Ulasan Novel Persona: Kisah Remaja dalam Menghadapi Ekspektasi Sosial
-
Ulasan Buku High Value Woman: Menjadi Perempuan Berprinsip dan Percaya Diri
-
Perspektif Penyakit dan Perawatan dalam Buku "How to Tell When We Will Die"
-
Ulasan Film Forbidden Dream, Kisah Sejarah Dua Pemimpi Hebat Era Joseon
-
Ulasan Buku Seni Mewujudkan Mimpi Jadi Kenyataan Karya James Allen
Terkini
-
3 Film Korea Bertema Sejarah yang Hadirkan Beragam Kisah Menggugah
-
Ada Pop Ballad, Irene Red Velvet Usung Beragam Genre di Album Like A Flower
-
Kenang Mendiang Aktor Song Jae Rim, Aktris Kim So Eun Tulis Pesan Menyentuh
-
Sehat ala Cinta Laura, 5 Tips Mudah yang Bisa Kamu Tiru!
-
ILLIT Rasakan Debaran Jantung yang Kencang di MV Lagu Terbaru 'Tick-Tack'