Disutradarai oleh Chris Sanders, The Wild Robot adalah film animasi yang memikat hati penonton dengan kisah menyentuh tentang seorang robot bernama Rozzum 7134, yang suaranya diisi oleh Lupita Nyong’o.
Film ini juga dibintangi oleh Pedro Pascal sebagai Fink, seekor rubah licik yang menjadi teman Roz, dan Kit Connor sebagai Brightbill, anak angsa yang Roz besarkan. Dirilis pada 11 Oktober 2024, The Wild Robot diadaptasi dari buku anak-anak berjudul sama karya Peter Brown.
Sinopsis Film The Wild Robot
The Wild Robot mengisahkan perjalanan Rozzum 7134, robot yang diciptakan untuk melayani manusia, namun terdampar di sebuah pulau yang hanya dihuni oleh hewan liar.
Tak ada manusia di pulau itu, sehingga Roz terpaksa beradaptasi dengan lingkungan alaminya untuk bertahan hidup. Dia awalnya dianggap sebagai ancaman oleh hewan-hewan di pulau tersebut, tetapi ketika dia bertemu dengan seekor anak angsa yang kehilangan induknya, hubungan mereka mulai berkembang.
Roz, yang kemudian memprogram ulang dirinya untuk menjadi “ibu” bagi anak angsa itu, menamai dirinya Roz, sementara si anak angsa diberi nama Brightbill.
Selama film, Roz dan Fink, rubah yang awalnya musuh namun kemudian menjadi sahabat, bekerja sama membesarkan Brightbill dan mempersiapkannya untuk melakukan migrasi musim dingin.
Perjalanan Roz bukan hanya soal bertahan hidup, tetapi juga menemukan arti keluarga dan kasih sayang yang lebih besar dari program yang ada di dirinya.
Pesan Moral Terdalam Film The Wild Robot
Film ini menyampaikan pesan moral yang kuat tentang adaptasi, kasih sayang, dan pentingnya menemukan makna di luar batas-batas yang diprogramkan kepada kita.
Roz, sebagai robot yang didesain hanya untuk melayani, menemukan bahwa kehidupan di alam liar menuntutnya untuk berpikir dan merasakan di luar programnya. Ia belajar bahwa cinta dan kasih sayang dapat lahir dari kebersamaan, tanggung jawab, dan pengorbanan, meskipun ia bukan makhluk hidup.
Selain itu, film ini juga mengajarkan bahwa keluarga tidak selalu dibentuk dari ikatan darah, tetapi dari hubungan emosional yang terjalin melalui pengalaman dan kepedulian.
Roz dan Brightbill menunjukkan bagaimana kasih sayang sejati mampu melampaui perbedaan, bahkan antara spesies yang berbeda.
Roz juga menunjukkan bahwa meskipun seseorang atau sesuatu tampak berbeda, mereka tetap bisa menjadi bagian dari komunitas dan berkontribusi secara positif.
Melalui animasi indah dan cerita yang menyentuh, The Wild Robot berhasil menjadi lebih dari sekadar cerita tentang robot. Ini adalah refleksi mendalam tentang bagaimana kita bisa belajar dari alam dan menemukan ikatan yang membuat kita menjadi lebih manusiawi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Dapur Berhantu: Teror Mistis Mengintai Chef Ambisius di House of Spoils
-
Review Film Perewangan: Teror Mistis dalam Pesugihan Rumah Makan!
-
Review Film My Annoying Brother, Komedi Mengharukan tentang Arti Keluarga
-
Review Film Venom: The Last Dance, Aksi Terakhir yang Intens dan Brutal
-
Romansa Rasa Bestie dengan Kritik Sosial dalam Film Love in the Big City
Artikel Terkait
-
Road to Jakarta Film Week 2024 Bawa Karya Lokal ke Panggung Dunia
-
Sukses Besar, Sutradara Smile 2 Beri Sinyal Peluang Lanjut Film Ketiga
-
Ulasan Film CODA, Dilema antara Ambisi dan Tanggung Jawab pada Keluarga
-
Sinopsis Film Aayushmati Geeta Matric Pass, Dibintangi Kashika Kapoor
-
Ulasan Film The Substance, Ambisi Berparas Jelita Berujung Petaka
Ulasan
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Saat Rezim Tumbuh di Dalam Rumah
-
Misi Pencarian Makna Hidup dalam Ulasan Film 3 Hari untuk Selamanya
-
Ulasan Novel Pain: Ketika Pernikahan Jadi Cerita Penuh Gejolak
-
Review Film Hotel Sakura: Horor Psikologis dengan Vibe Jepang yang Juara!
-
Review Film Girls Will be Girls: Cinta, Ibu, dan Anak yang Tumbuh dari Luka
Terkini
-
Tampil Fun dan Stylish! Intip 4 Padu Padan Playful ala Pharita BABYMONSTER
-
FIFA Resmi Rilis Rangking Bulan Juli, Capaian Timnas Indonesia Tersalip Malaysia!
-
4 OOTD Earthy Classy ala Lee Bo Young, Gaya Elegan yang Gak Berlebihan!
-
Ole Romeny Cedera Serius, Lebih Baik Absen di Final Piala Presiden 2025?
-
Kohesi Tim dan Solidaritas: Apa Kata Psikologi soal Tim Futsal yang Kompak?