Pernahkah Anda penasaran tentang apa yang terjadi pada para pahlawan mutan setelah kepergian Profesor X? Nah, seri animasi X-Men ’97 mencoba menjawab rasa ingin tahu ini dengan melanjutkan petualangan seru dari seri lama.
Diproduksi oleh Marvel Studios melalui Marvel Animation dan dirilis di Disney+, seri ini membawa kita kembali ke dunia penuh konflik dan intrik mutan.
Kisah dimulai setelah Profesor Charles Xavier pergi ke planet Shi’ar dan dianggap telah meninggal. Para anggota X-Men menghadapi krisis kepemimpinan hingga surat wasiat Profesor X menunjuk musuh bebuyutannya, Magneto, sebagai penerus.
Magneto, yang dulunya musuh besar, kini harus bekerja sama dengan Cyclops dan kawan-kawan dalam menyelidiki penggunaan teknologi Sentinel oleh grup terorisme anti-mutan yang punya agenda besar untuk memusnahkan mutan dan menguasai umat manusia.
Produksi seri ini berhubungan erat dengan kesuksesan Marvel Cinematic Universe (MCU). Sejak Fox diakuisisi Disney, beberapa karakter X-Men mulai muncul di film MCU seperti Doctor Strange in the Multiverse of Madness dan The Marvels.
Meski relasi langsung dengan MCU belum terlihat dalam seri ini, konsep multiverse memungkinkan adanya crossover di masa mendatang.
Namun, kisah X-Men ’97 ini cukup rumit. Bagi penonton baru, mungkin akan kewalahan karena kurangnya pengenalan karakter dan eksposisi cerita.
Konflik dan intrik dari musim lawas masih terasa kuat, tetapi banyak karakter yang mungkin asing bagi penonton baru. Dalam seri ini, para anggota X-Men yang terdiri dari belasan superhero bekerja dalam beberapa subplot yang saling terkait.
Perlahan tapi pasti, kisahnya mulai bisa dipahami dan tidak ada masalah berarti bagi penonton baru. Tidak semua subplotnya akan menjadi favorit. Cyclops dan Jean Grey mengambil porsi besar cerita dengan hubungan mereka yang kompleks.
Di sisi lain, chemistry antara Rogue dan Magneto terlihat sangat menarik untuk dieksplorasi lebih jauh. Magneto menjadi magnet terbesar dalam seri ini dengan kharismanya yang bahkan lebih kuat dibandingkan di film-film sebelumnya.
X-Men ’97 membawa nostalgia bagi para penggemar setia seri animasi lawasnya, sekaligus membuka jalan bagi MCU ke depan.
Ending-nya membuka peluang untuk kelanjutan seri ini, dengan kabar bahwa musim kedua dan ketiga sedang dalam proses produksi. Seri animasi dua dimensi ini lebih cepat dan mudah diproduksi dibandingkan animasi 3D atau live-action yang memerlukan efek visual besar-besaran.
Dengan segala kelemahannya, X-Men ’97 tetap menawarkan cerita yang menarik dan penuh kejutan. Jadi, apakah Anda siap menyaksikan kelanjutan petualangan para mutan ini?
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Ditto, Kisah Cinta Remaja di Tahun Berbeda
-
Ulasan Film We Have a Ghost, Kisah Hantu Misterius Penunggu Rumah
-
Ulasan Film Jin Qorin: Kisah Horor Jin Pendamping Manusia
-
Ulasan Film Diponegoro 1830, Akhir Kisah Penangkapan Pangeran Diponegoro
-
Ulasan Film Dungeons & Dragons Honor Among Thieves, Aksi Mencuri Relik
Artikel Terkait
-
3 Film Beragam Genre Dibintangi Austin Butler yang Pantang Buat Dilewatkan!
-
Sinopsis Umi no Chinmoku, Film Jepang yang Dibintangi Masahiro Motoki
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Julia Roberts, Ada Leave the World Behind
-
Ulasan Film Time Cut: Kembali ke Masa Lalu untuk Gagalkan Pembunuhan
-
Syuting di Uzbekistan! Steffi Zamora dan Endy Arfian Adu Akting di Film Religi Pengin Hijrah
Ulasan
-
Perjalanan Menemukan Makna Hidup Sejati di Novel Pencari Harta Karun
-
Tradisi Perempuan Jepang di Tahun 1930-an di Novel The Makioka Sisters
-
Depot Mie Sahadja Malang: Hangatnya Cita Rasa dan Kenangan Rumah Nenek
-
Ulasan Buku Granny Loves to Dance: Saat Nenek Tercinta Terkena Alzheimer
-
Ulasan Film Kampung Jabang Mayit: Ritual Maut, Cerita Mistis Dukun Sadis!
Terkini
-
Sinopsis My Daughter is a Zombie Siap Segera Tayang, Brutal Tapi Kocak!
-
Keren! Rizky Pratama Riyanto Sabet 5 Kali Juara Lomba Video di Karawang
-
Menari Bersama Keberagaman: Seni Pembelajaran Diferensiasi di Kelas Modern
-
BRI Super League: Novan Setya Sasongko Ungkap Target dengan Madura United
-
Motorola Edge 860 Pro: HP Flagship yang Siap Bikin Brand Lain Ketar-ketir