Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Alexander Joy
Heretic (IMDb)

Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana film horor bisa menantang pemikiran Anda tentang agama dan keyakinan? 

Film Heretic dari studio A24, yang dikenal selalu memproduksi film-film horor berkonsep unik, menawarkan sebuah horor thriller yang tak biasa. 

Disutradarai oleh Scott Beck dan Bryan Woods, dan dibintangi oleh aktor senior Hugh Grant serta dua bintang muda, Sophie Thatcher dan Chloe East, film ini menyelipkan tema religius dalam kisah horornya.

Heretic mengikuti kisah dua misionaris Mormon, Suster Barnes (Thatcher) dan Paxton (East), yang berkunjung ke rumah seorang paruh baya asal Inggris bernama Reed (Grant). 

Sejak awal, mereka merasakan keganjilan di rumah tersebut. Alih-alih mereka yang berbicara, justru Reed yang mempertanyakan agama dan keyakinan mereka. 

Tanpa disadari, Suster Barnes dan Paxton telah masuk ke dalam perangkap yang akan menguji keimanan mereka.

Film ini berhasil menyelipkan tema religius tanpa harus berkhotbah atau merendahkan salah satu keyakinan. 

Konsepnya mirip dengan film horor psikologis Siksa Kubur karya Joko Anwar, yang mempertanyakan keberadaan siksa kubur. 

Namun, Heretic lebih luas dalam menawarkan dan mempertanyakan eksistensi agama, apakah agama hanya rekaan manusia dan mana yang memiliki kebenaran sejati. 

Topik ini sangat menarik, sensitif, dan menggelitik.

Bagaimana Heretic menjawab pertanyaan besar tersebut? Siksa Kubur memberikan beragam tafsir, baik secara psikologis, agama, hingga logika, dan membiarkan penonton memutuskan sendiri. 

Sementara Heretic membangun konsepnya melalui dialog serta debat panjang yang tak berujung, mengusik rasa penasaran penonton. Dua pihak mencoba memaparkan argumen mereka masing-masing, dan ketegangan pun semakin meningkat sejak paruh kedua film. 

Jawaban Heretic datang dengan brutal dan tegas, tanpa ada tafsir sedikit pun.

Salah satu kekuatan besar film ini adalah penampilan akting dari tiga tokoh utamanya. 

Sophie Thatcher dan Chloe East bermain apik sebagai dua suster muda yang dipaksa untuk beradu argumen tentang keyakinan mereka. 

Namun, Hugh Grant tampil gemilang dengan akting yang meyakinkan dan mengintimidasi, tanpa melepas gaya kasual dan senyumnya yang khas.

Heretic menawarkan horor thriller minimalis dengan konsep tema religius yang unik, didukung oleh akting kuat dari para pemainnya. 

Film ini dengan dialog-dialog panjangnya mungkin akan membuat bosan penonton awam yang mencari jump scare dan ketegangan horor biasa. 

Namun, proses tarik ulurnya adalah sesuatu yang brilian, meskipun resolusinya terasa terlalu aman. 

Heretic adalah tontonan horor yang lebih cocok bagi penonton yang mencari kedalaman cerita dan tantangan pemikiran. A24 sekali lagi membuktikan bahwa mereka masih menawarkan horor berkualitas tinggi yang unik.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Alexander Joy