Novel Takbir Rindu di Istanbul ini ditulis oleh Pujia Achmad kelahiran Blitar, Jawa Timur, pada 28 Juni 1978. Ia alumnus Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS), Eranmus University Rotterdam, Belanda, dengan beasiswa dari Netherland Education Support Office (Neso Indonesia).
Novel ini terinspirasi dari keseharian penulis ketika tinggal di Belanda sebagai mahasiswa asing yang hidup dari beasiswa. Rotterdam tempat ia tinggal merupakan kota terbesar kedua dan kota pelabuhan yang indah dengan perpaduan heterogenitas dan kenyamanan sebagai kota besar yang modern.
Keanekaragaman budaya di Rotterdam ikut menginspirasi lahirnya novel terbitan Puspa Populer ini. Setting novel yang sebagian di Turki adalah bagian dari imajinasi penulis setelah menyelami kehidupan, khususnya warga muslim yang tinggal di Rotterdam.
Kisah cinta dalam novel ini dimulai dari pertemuan Zaida Aquilla dengan Ilham Hanafi dalam acara Talk Show bersama salah satu penulis buku muslim terkemuka di Indonesia. Saat kuliah dulu, Zaida dan Ilham berteman dalam satu organisasi. Semenjak lulus kuliah itulah, Zaida dan Ilham lama sekali tak jumpa.
Usai acara, Zaida dan Ilham saling menyapa dan ngobrol agak lama, meski keduanya sama-sama menyembunyikan perasaan mereka. Waktu itu, sebenarnya Ilham ingin mengatakan sesuatu kepada Zaida, tapi ia mengurungkan niatnya dan membiarkan Zaida pamit pulang sebab takut ketinggalan kereta.
Tak lupa, dalam perjumpaan itu, Ilham meminta nomor telepon Zaida. Zaida pun menerima kartu nama Ilham. Selama berada di dalam taksi menuju stasiun, Zaida tak habis-habis mengamati kartu nama milik Ilham. Di balik kerumunan orang di stasiun pun, Zaida tersenyum membuka ponselnya. Dua sahabat yang pernah hilang kontak cukup lama, kini telah saling menyimpan nomor telepon.
Sekian hari berlalu, Ilham akhirnya datang berkunjung ke rumah Zaida. Ilham dan Zaida pun mengobrol. Ilham bercerita tentang keluarga dan aktivitasnya. Zaida semakin kagum kepada Ilham. Setelah cukup berbasa-basi, Ilham minta dipanggilkan ibu Zaida. Zaida mengira bahwa ia akan pamitan, tapi salah. Dengan wajah serius, Ilham mengatakan kepada ibu Zaida bahwa kedatangannya adalah untuk meminang putrinya.
Menanggapi pinangan Ilham itu Zaida bingung, antara menerima atau menolak, sebab ia ingin melanjutkan kuliah S2 di luar negeri. Ia ingin menjadi arsitek andal dan bercita-cita membangun masjid paling indah di kampungnya.
Selang beberapa hari kemudian, masuk sebuah pesan elektronik ke email Zaida bahwa pengajuan beasiswa S2-nya ke luar negeri telah diterima. Zaida tambah bingung, karena ia tak mungkin akan menolak pinangan Ilham. Ia pun mengabaikan beasiswa tersebut dan siap menerima lamaran Ilham.
Namun, rencana pernikahan akhirnya kandas karena orang tua Ilham menginginkan menantu hafizah, muslimah yang hafal al-Qur'an. Kegagalan itulah yang akhirnya mengantarkan Zaida mendaftarkan diri ke sekolah al-Qur'an. Tapi sayang, Zaida tak lulus. Ia pun terpaksa pergi ke Belanda dengan membawa luka hati.
Di Belanda, Zaida telah menemukan sosok pria lain bernama Salman. Namun, kebahagiaan itu kembali goyah dengan hadirnya bos cantik yang jatuh hati kepada Salman. Bahkan, sampai membuat Salman menghilang. Di tengah situasi tersebut, takdir kembali mempertemukan Zaida dan Ilham di Istanbul. Zaida yang ditinggalkan Salman, akhirnya bertemu lagi dengan Ilham yang sedang gundah karena istrinya, Hamidah, tak kunjung hamil.
Inilah novel islami dengan kisah cinta yang runyam. Seperti kisah cinta yang nyata. Membaca novel ini, rasanya ikut terbawa ke dalam setiap adegan. Dan pada akhirnya, kita harus sepakat menyatakan bahwa "jodoh itu memang rahasia Tuhan." Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Takbir Rindu di Istanbul
Penulis: Pujia Achmad
Penerbit: Puspa Populer
Cetakan: I, 2013
Tebal: 324 Halaman
ISBN: 978-602-8290-93-7
Baca Juga
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Tragedi Terbakarnya Mobil Milik Bank BUMN yang Bawa Rp4,6 Miliar
-
Deddy Corbuzier Rayakan Ultah Sabrina di Tengah Proses Perceraian, Netizen Soroti Tulisan di Kue
-
Makin Panas, Pihak Ruben Onsu Tunjukkan Bukti Transfer Ratusan Juta ke Sarwendah untuk Nafkahi Anak
-
Na Daehoon Tampil Kasual saat Jalani Sidang Cerai Perdana, Julia Prastini Tak Hadir Tanpa Kabar
-
Amanda Manopo Nangis saat Kenny Austin Datang ke Rumah, Temui Sang Ayah Minta Restu Menikah
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Novel 'Mana Hijrah': Ujian Hijrah saat Cobaan Berat Datang dalam Hidup
-
Antara Kebencian dan Obsesi, Ulasan Novel Malice Karya Keigo Higashino
-
Ulasan Novel Quatre Karya Venita Beauty: Memilih Antara Mimpi Atau Realita
-
Ulasan Novel Laila Tak Pulang, Pencarian Adik yang Hilang Misterius
Ulasan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
-
Perjuangan untuk Hak dan Kemanusiaan terhadap Budak dalam Novel Rasina
-
Ulasan Novel Larung, Perlawanan Anak Muda Mencari Arti Kebebasan Sejati
-
Suka Mitologi Asia? Ini 4 Rekomendasi Novel Fantasi Terjemahan Paling Seru!
Terkini
-
3 Flat Shoes di Bawah 200 Ribu yang Bikin Look Makin Chic
-
Filosofi Menanam Bunga Matahari untuk Tumbuh di Tengah Quarter Life Crisis
-
IDID Melawan Batasan dan Tetap Jadi Diri Sendiri di Lagu Terbaru, Push Back
-
Meraba Realita Musisi Independen yang Hidup dari Gigs Berbayar Seadanya
-
Bikin Wangi Seharian! 3 Parfum Pria Cocok Banget Buat Kado Pacar