Buku Plot ini menghimpun puluhan cerita pendek dan cerita mini karya Putu Wijaya. Putu Wijaya dikenal sebagai seniman serbabisa. Ia juga seorang maestro yang produktif melahirkan karya.
Di dalam sastra Indonesia, pembicaraan mengenai Putu Wijaya nyaris selalu dikaitkan dengan dunia fantastis dan absurd yang larut dalam cerita dan drama. Selain itu, budaya Bali yang dijelajahi oleh Putu Wijaya, selalu muncul di dalam karya-karyanya seperti menjadi salah satu ciri khas. Mengalir deras seperti sumur inspirasi yang tidak pernah kering.
Ciri khas lain soal cerita pendek garapan Putu Wijaya ialah judul-judulnya yang hanya satu kata. Hal tersebut bisa dilihat dari beberapa judul di dalam buku ini, seperti Kenapa, Kumis, Tamu, Paijo, Rupiah, Idola, Cokelat, Sepi, Siap, Dor, Amnesti, Siap, Raksasa, Hoaks, Apa, Sobat, Sejarah, Budi, Kalah, Menang, Kampret, Hmmm, Maling, Politik, Untung, Kebangkitan, Kebangsaan, Demo, Bom, Duh, Orasi, Orasi, Kunci, dan lain sebagainya.
Lewat cerita bertajuk Mengapa, Putu Wijaya menggambarkan seorang pembunuh yang merasa punya tanggung jawab untuk merawat bayi dari musuh yang telah melayang nyawanya. Pembunuh tersebut beranggapan bahwa bayi tidak harus menanggung dosa kedua orang tuanya.
Pembunuh itu juga menyebut sepaham dan setuju dengan pemikiran Kahlil Gibran yang membelajarkan kita melihat anak bukanlah milik kita, tetapi titipan Tuhan.
Lalu kulindungi, kurawat, kutumbuhkan, kukembangkan, dan kubelajarkan anak itu di tempat terbaik yang tak akan mungkin diinjaknya kendati pun orang tuanya berusaha setengah mati. (Halaman 3).
Cerpen Tamu mengisahkan anak muda yang mukanya kocar-kacir mengaku anak seorang famili. Ketika hendak pulang, ia kecopetan. Uang, kartu identitas, dan semua yang ada di dalam dompetnya raib. Sementara ia harus cepat mudik, karena ibunya sakit keras.
Bapak tokoh 'aku', tak pikir panjang. Ia lantas menyodorkan dua lembar ratusan ribu kepada tamu tersebut. Si tamu terkejut menerimanya. Ia akhirnya mengembalikan selembar ratusan itu.
Sementara sebagian cerita mini yang menarik menurut saya adalah berjudul Ketemu Bung Karno. Tokoh saya menceritakan bahwa ia bertemu dengan Bung Karno di perempatan jalan.
Bagaimana pendapatmu negara kita sekarang, tanyanya. Saya tidak tahu jawaban apa yang beliau harapkan, saya jawab saja: Lumayan, Pak. Apa yang kamu maksud dengan lumayan? Baik atau buruk? Ya, beberapa baik, beberapa buruk. (Halaman 242).
Ada cerita pendek di dalam buku ini yang alur dan penataan kalimatnya njelimet, perlu mengerutkan dahi untuk bisa paham. Namun, mayoritas cerpennya asyik, ringan dan mudah dicerna.
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Plot
Penulis: Putu Wijaya
Penerbit: Balai Pustaka
Cetakan: I, 2020
Tebal: 282 Halaman
ISBN: 978-602-260-201-9
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Temukan Potensi Diri dan Kekuatan Pikiran dalam Buku Mind Power Skills
-
Ulasan Buku Memaknai Jihad, Mengenal Pemikiran Prof. Dr. KH. Quraish Shihab
-
Cinta Datang dari Ranum Buah Mangga dalam Buku Kata-Kata Senyap
-
Proses Perubahan Ulat Menjadi Kupu-Kupu dalam Buku Metamorfosis Sempurna
-
Kritik Tajam tapi Santai dalam Buku Kumpulan Cerpen Jreng Karya Putu Wijaya
Artikel Terkait
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
-
Ulasan Novel 1984 karya George Orwell: Kengerian Dunia Totalitarian
Ulasan
-
Review Novel 'Entrok': Perjalanan Perempuan dalam Ketidakadilan Sosial
-
Review Film All We Imagine as Light: Kesunyian di Tengah Hiruk-pikuk Mumbai
-
Novel Homicide and Halo-Halo: Misteri Pembunuhan Juri Kontes Kecantikan
-
Ulasan Novel Dunia Sophie: Memahami Filsafat dengan Sederhana
-
Review Film Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai, dari Ritual Mistis sampai Jumpscare Kejam
Terkini
-
Bikin Gagal Move On! 3 Drama Medis Korea Ini Siap Bikin Kamu Pengen Jadi Dokter!
-
Reuni Lagi, Lee Do Hyun dan Go Min Si Bakal Bintangi Drama Baru Hong Sisters
-
Lebaran Usai, Dompet Nangis? Waspada Jebakan Pinjol yang Mengintai!
-
Mark NCT Wujudkan Mimpi Jadi Bintang di Teaser Terbaru Album The Firstfruit
-
Generasi Unggul: Warisan Ki Hajar Dewantara, Mimpi Indonesia Emas 2045?