Demi memiliki tempat dalam hidup orang lain, terkadang kita memilih untuk mengorbankan diri sendiri dengan menyanggupi segala yang mereka inginkan atas diri kita, melakukan hal yang tidak kita suka hanya agar disukai oleh orang lain. Tapi bukankah melelahkan jika dalam kehidupan yang hanya sebentar ini kita isi dengan siklus seperti itu? Tidakkah kita merasa disaat berhasil membuat orang lain senang, kita justru membuat diri sendiri tidak senang?
Buku non fiksi lokal yang berjudul Sayangi Dirimu, Berhentilah Menyenangkan Semua Orang ini membahas banyak hal yang berpusat pada penerimaan diri akan fakta bahwa kita tidak mungkin menyenangkan semua orang. Ketidaksenangan mereka terhadap kita pun tak selalu disebabkan oleh keburukan atau kesalahan yang kita perbuat. Di atas dunia ini terdapat orang-orang yang dapat dengan mudahnya memanipulasi diri kita hingga rasa bersalah muncul dan membuat kita merasa buruk dan bersalah. Buku ini sedikit banyaknya menunjukkan kepada pembaca akan kemungkinan-kemungkinan tersebut.
Tentu wajar jika kita ingin orang lain menyukai kita, senang dengan keberadaan kita, namun penting untuk kita sadari bahwa manusia itu rumit. Setiap orang memiliki penilaian dan standar masing-masing, memiliki kecenderungan yang berbeda dengan kita dan memiliki perubahan emosi yang tidak dapat kita duga. Hal-hal seperti ini dapat menjadi penentu kecocokan antara diri kita dengan yang lainnya. Memaksa agar cocok dapat membawa pada kesusahan hati juga fisik. Bahkan, mungkin saja yang tadinya mereka merasa cocok dan senang dengan kita menjadi berbalik arah menjadi tidak suka karena ada banyak kemungkinan yang terbuka untuk menjadi faktor penyebab perubahan tersebut terjadi. Jadi, apakah kita ingin terus menjadi seperti bunglon untuk mengikuti perubahan-perubahan orang lain agar mereka tetap senang dengan kita? Menenggang perasaan orang lain terus menerus tanpa sedikit pun peduli akan perasaan sendiri.
Dalam bukunya, Sabrina Ara bukan hanya menuliskan kata-kata yang berfungsi untuk membuka mata pembacanya mengenai hubungan antara manusia, namun juga membagikan cara-cara seperti bagaimana meredam dan mengelola emosi negatif, cara melatih diri berkata "tidak" hingga ciri-ciri orang toxic pun turut dijabarkan. Sabrina membawa poin-poinnya dengan cara membagikan cerita-cerita yang dekat dengan keseharian yang akan memantik kita untuk memeriksa kembali hubungan kita kepada orang lain. Yang tentu saja juga penting untuk memeriksa apakah kita menjadi pelaku atau korban atau mungkin keduanya.
Buku ini bisa kamu buka secara asal disaat-saat kamu membutuhkan pengingat cepat atau pun kalimat afirmasi untuk menenangkan diri karena setiap bab memiliki pembahasan yang berdiri sendiri sehingga kamu tidak harus membacanya secara berurutan. Buatmu yang tengah dalam posisi kewalahan karena terus memaksakan diri untuk menyenangkan orang lain sampai lupa untuk menyenangkan diri sendiri, buku ini dapat kamu jadikan bahan bacaan selanjutnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Menyingkap Kisah Kelam dalam Buku The Paris Apartment Karya Lucy Foley
-
Lika-liku Kehidupan Kembar Siam dalam Buku One Karya Sarah Crossan
-
Menghadapi Jungkir Balik Kehidupan dalam Buku Kakakku, Bongsoon
-
Review Buku Purple Eyes Karya Prisca Primasari, Bukan Kisah Romantis seperti Pada Umumnya
-
Realita Kehidupan Ketika Dewasa dalam Buku Adulthood is a Myth
Artikel Terkait
-
Menggiring Imajinasi Pembaca dalam Buku Cerpen Lidah Karya Ni Komang Ariani
-
Ulasan Buku The Magic of Creativity, Kiat Meraih Kreativitas dalam Berkarya
-
'Psikologi Keluarga', Rekomendasi bagi Pewaris Karakter Sistem Sosial
-
Upaya Bekerja dengan Sepenuh Hati dalam Buku Cintai Apa Pun Profesimu
-
Perihal Nama dan Pengalaman Memasak Biji Salak dalam Buku Komunikasi Jenaka
Ulasan
-
Mengulik Save me Karya Xdinary Heroes: Kala Jiwa yang Terluka Harapkan Pertolongan Tuhan
-
Review Film Aftersun: Kisah yang Diam-Diam Mengoyak Hati
-
Five Cities Four Women: Saat Para Penyedia Jasa Teman Kencan Butuh Dekapan
-
The Divorce Insurance: Drama Satir Lee Dong Wook Soal Cinta dan Perceraian
-
Review Way Back Love: Romansa Fantasi tentang Berdamai dengan Masa Lalu
Terkini
-
Marvel Resmi Tunda Dua Film Avengers Ini Demi Tingkatkan Kualitas
-
Boy Group AHOF Umumkan Debut Juli, Gandeng EL CAPITXN sebagai Produser
-
Dikabarkan Kembali ke Spanyol, Mampukah Jordi Amat Bersaing di Usia Senja?
-
Marvel Hapus 3 Film dari Jadwal Rilis Usai Doomsday dan Secret Wars Ditunda
-
Hugh Jackman Buka Suara soal Kemunculan Wolverine di Avengers: Doomsday