Surat izin tidak masuk sekolah disalahpahami oleh Raka dan teman-temannya sebagai surat cinta. Mereka pikir Meyssa yang tengah berdiri di depan kelas mereka sambil memegang sepucuk surat tersebut ingin memberikan surat cinta kepada Raka. Berawal dari momen tersebut kisah Raka dan Meyssa dimulai, sebuah kisah percintaan dua anak remaja yang duduk di bangku SMA yang akan membuatmu gemas sekaligus gregetan.
Bagaimana tidak, hubungan keduanya terus mengalami kesalahpahaman. Saling melarikan diri tanpa penjelasan yang berarti hingga membuat diri menduga-duga sendiri. Raka tidak memiliki kepercayaan diri yang cukup untuk berbicara terus terang kepada Meyssa. Ketika rasa percaya dirinya menguap di hadapan Meyssa, secara mendadak ia akan mengubah pertanyaan yang ingin ia ajukan, lalu menyesal dalam diam.
Setelah hari pertama mereka bertemu, teman-teman Raka asyik menciptakan momen lain untuk keduanya dan hal ini berhasil membuat Raka mencak-mencak karena ia malu dengan aksi dan perkataan teman-temannya. Teman-temannya merupakan tipe teman yang usil dan menjadi yang paling semangat agar hubungan Raka dan Meyssa berhasil. Jika pun ingin dilihat dari awal, maka yang membuat heboh perihal asumsi surat cinta itu adalah Ren, teman Raka yang merebut surat yang Meyssa berikan dari tangan Raka dan membuat asumsi bahwa Raka menerima surat cinta serta mengumumkannya di depan teman-teman mereka yang lain.
Love Letter merupakan sebuah komik one-shot yang artinya komik ini tidak memiliki kisah lanjutan dalam volume-volume lainnya. Namun sebenarnya saya berharap kisah Raka dan Meyssa tidak berhenti di satu buku ini saja. Meskipun terdapat bagian yang terasa datar, tetap saja kisah di dalamnya sempat membuat saya tertawa karena ulah teman-teman Raka serta cengar-cengir melihat interaksi Raka dan Meyssa. Kisah mereka tidak memiliki konflik yang padat, namun sikap Raka cukup untuk membuat saya sedikit frustasi.
Meskipun rasanya saya juga ingin sekali mendorong Raka seperti teman-temannya, namun di satu sisi saya juga mengerti perasaan kikuk dan malu yang dialami Raka. Perasaan bingung harus bagaimana menyikapi keadaan yang terasa tiba-tiba adalah hal yang wajar. Namun tentunya lari dari masalah dan membiarkan kesalahpahaman terus berlanjut juga tidak sehat. Maka memberanikan diri untuk menjalin komunikasi yang sehat adalah jalan keluarnya sebab bagaimanapun permasalahan harus diselesaikan.
Karena saya sudah tidak lagi berada di usia anak SMA, beberapa unsur di dalam buku ini seperti bendahara kelas yang menagih uang kas, buku catatan dan momen di perpustakaan membawa saya kembali mengenang masa-masa SMA. Saya juga sangat menyukai sampul buku ini yang mengingatkan saya akan sampul anime-anime yang pernah saya lihat. Manis dan menggambarkan dua karakter utama di dalamnya.
Di belakang buku terdapat character sheet yang dapat membantu pembaca lebih mengenal para tokoh. Mungkin ada baiknya membaca ini terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam kisahnya. Penjelasan singkat di belakang buku meliputi kedua tokoh utama dan teman-teman Raka. Dari bagian ini saya mengetahui bahwa Geng Hari Kamis adalah nama geng Raka dan teman-temannya. Saya tidak mengetahui keberadaan character sheet ini dari awal, makanya kecuali Ren dan Dias, saya baru mengetahui nama teman-teman Raka yang lain setelah selesai membaca. Tapi hal tersebut tidak mengganggu atau membuat bingung selama membaca, kok!
Saya membaca komik ini ketika mengalami reading slump dan berhasil menikmati jalan ceritanya. Jadi untukmu yang mengalami hal yang sama dengan saya atau hanya sekadar menginginkan bacaan yang ringan, maka kamu dapat menjatuhkan pilihanmu kepada Love Letter, ya!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Rentetan Kebohongan dalam Buku Genuine Fraud Karya E. Lockhart
-
Memahami Anoreksia Nervosa Lewat Buku Surat-Surat yang Tak Pernah Dikirim
-
Menyelami Dunia Pertanian lewat Novel Bentala Sella Karya Akaigita
-
5 Rekomendasi Buku dari Lima Negara Berbeda, Jalan-jalan Lewat Bacaan!
-
Mengenal Maria Merian Lewat Buku The Girl Who Drew Butterflies
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Dancing Cupcake, Bukan Sekadar Kisah Romansa Semanis Cupcake
-
Membangun Hubungan Sehat dengan Diri Lewat Buku The Art of Self Talk-ing
-
Ulasan Novel Haifa: Keteguhan Hati di Tengah Ujian Cinta Dunia
-
Kasus Kematian Kolonel Protheroe dalam Novel Pembunuhan di Wisma Pendeta
-
Ulasan Novel The Princes Escape: Terkadang Kuat Tak Harus Berdiri Tegak
Ulasan
-
Ulasan Novel Dancing Cupcake, Bukan Sekadar Kisah Romansa Semanis Cupcake
-
Review Film Sentimental Value: Ladang Luka Lama yang Belum Sembuh
-
Membangun Hubungan Sehat dengan Diri Lewat Buku The Art of Self Talk-ing
-
DAY6 Tulis Lagu Penuh Cinta untuk yang Telah Tiada Lewat 'above the clouds'
-
Ulasan Novel Haifa: Keteguhan Hati di Tengah Ujian Cinta Dunia
Terkini
-
Galaxy Z Fold 7: HP Lipat Super Tipis yang Bikin Dompet Gak Tipis
-
Piala AFF U-23: Gerald Vanenburg Singgung Dukungan untuk Timnas Indonesia
-
Cetak Pole Position, Pecco Bagnaia Kena Apes Lagi karena Notifikasi Palsu
-
Sinopsis Maalik, Film Action Terbaru Rajkummar Rao dan Manushi Chhillar
-
5 Rekomendasi Film Horor Korea Temani Akhir Pekan, Ada Exhuma-The Call