Ada begitu banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari aktivitas menulis. Salah satunya ialah sebagai cara untuk menyuarakan kebenaran. Terlebih bagi orang-orang yang pendiam atau introvert, menulis sangatlah bermanfaat untuk menyampaikan isi hati atau perasaan kepada orang lain.
Menulis juga bisa menjadi sarana untuk menambah penghasilan. Menulis di berbagai media massa atau menjadi penulis buku misalnya, menjadi pilihan menarik bagi siapa saja yang ingin mendapatkan uang.
Dalam buku ‘Menulis untuk Umur Panjang’ dijelaskan bahwa menulis juga dapat memupuk kecerdasan seseorang semakin baik. Kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual akan berhimpun membentuk pribadi yang lebih dewasa dan berwawasan.
Secara lebih luas, menulis tidak hanya diartikan menulis tangan, lebih lanjut menulis adalah kegiatan menerjemahkan isi pikiran atau ide ke dalam bentuk tulisan. Tujuannya pun beragam, selain sebagai media komunikasi, melatih kecerdasan emosional, meningkatkan kecerdasan linguistik, mengembangkan kemampuan jurnalistik, menulis juga memiliki manfaat luar biasa dari sisi kesehatan (hlm. 25).
Dalam buku ini, penulis menguraikan penjelasan Allert (2018) bahwa menulis dapat membantu penderita migrain, asma, gangguan tidur, rheumatoid arthritis dan kanker. Menulis membuat orang lebih rileks setelah beberapa waktu menjalankan kebiasaan tersebut. Kemudian, penelitian terbaru mengungkap, manfaat menulis dapat membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh bagi pengidap HIV/AIDS.
Tulisan juga bisa membantu orang lain untuk melakukan perubahan. Buku-buku genre motivasi misalnya, ketika dibaca dapat membantu orang termotivasi untuk menjalani hidup dengan lebih semangat dan berubah menjadi pribadi lebih baik.
Melalui tulisan, orang dapat tergerak hatinya untuk berubah dan termotivasi untuk terus berjuang. Bahkan melalui tulisan, satu orang bisa mempengaruhi orang banyak. Contoh nyata dalam sejarah, seorang pemimpin Nazi di Jerman, Adolf Hitler melalui bukunya yang berjudul Mein Kampf (Perjuanganku), dengan ideologinya, mampu mempengaruhi jutaan prajurit untuk berjuang tanpa henti untuk membela negaranya (hlm. 28).
Menulis juga bisa menjadi ladang kebaikan yang mendatangkan pahala. Ya, kita bisa menyampaikan kebaikan atau berdakwah lewat tulisan. Entah itu tulisan dalam bentuk fiksi seperti novel maupun nonfiksi seperti opini atau esai.
Buku berjudul ‘Menulis untuk Umur Panjang’ karya Satya Putra Lencana yang diterbitkan oleh Edwrite Publishing (Bandung) ini menarik dibaca, khususnya bagi Anda yang sedang beproses menjadi seorang penulis.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Ungkapan Hikmah, Pelajaran Berharga di Sekitar Kita
-
Ulasan Buku Laundry Hati, Pentingnya Menjaga Hati dari Sifat Iri Dengki
-
Ulasan Buku Panduan Lancar Membaca CERIA, Ajari Anak Membaca Sejak Dini
-
Karena Hidup Membutuhkan Penyemangat dalam Buku Cinta Itu Motivasi
-
Upaya Menjaga Kesehatan Mental dalam Buku Mendukung Orang yang Kita Cintai
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Cerita dari Tanah Sufi: Tidak Boleh Meremehkan Orang Lain
-
Ulasan Buku Batu Sandungan, Kenali Berbagai Macam Hambatan dalam Hidup
-
Ulasan Buku Geni Jora Adibah El Khalieqy, Pemenang Lomba Novel DKJ 2003
-
Review Buku Sirkus Pernikahan, Menyingkap Realitas Pernikahan Melalui Lensa Humor
-
Review Buku Sister Fillah, You'll Never Be Alone, Kritik Sosial Perempuan di Masa Kini
Ulasan
-
Ulasan Buku Cerita dari Tanah Sufi: Tidak Boleh Meremehkan Orang Lain
-
Lezat dan Lumer! Ini 3 Rekomendasi Tempat Makan Cheesecake Enak di Jogja
-
Ulasan Buku Batu Sandungan, Kenali Berbagai Macam Hambatan dalam Hidup
-
Ulasan Anime Hitoribocchi no Isekai Kouryaku: Hidup Sendirian di Dunia Lain
-
Review Buku Sirkus Pernikahan, Menyingkap Realitas Pernikahan Melalui Lensa Humor
Terkini
-
3 Pelembab Korea Berbahan Snail Mucin, Bikin Wajah Plumpy dan Awet Muda
-
Trengginas di Piala AFF, Nguyen Xuan Son Bakal Jadi Lawan yang Setara bagi Jay Idzes?
-
Selamat! Rizky Febian dan Mahalini Umumkan Kehamilan Anak Pertama
-
4 Rekomendasi Film Song Hye Kyo yang Wajib Ditonton, Terbaru Ada Dark Nuns!
-
Anak Muda Indonesia, Kenapa Banyak yang Tak Mau Jadi Petani?