Tekanan hidup yang kian mengimpit membuat banyak orang lupa tersenyum, apalagi tertawa. Padahal tertawa adalah obat manjur pengusir segala penyakit yang bersarang di dalam tubuh. Tertawa terbukti sebagai terapi mengurangi stres dan melenyapkan banyak penyakit.
Tertawa memang jauh lebih bagus daripada marah, sedih, tegang, cemas, takut, dan bosan. Emosi yang negatif memacu tubuh memproduksi hormon dan zat buruk, seperti radikal bebas, asam laktat, dan asam lambung. Aneka unsur negatif inilah yang terus menumpuk hingga menjadi racun, memicu stres, dan mengacaukan seluruh metabolisme sel tubuh.
Sementara saat seseorang tertawa apalagi terpingkal-pingkal, pembuluh darahnya melebar, oksigen yang dihirup paru-paru menjadi lebih banyak, darah mengusung lebih banyak oksigen, sel tubuh mendapatkan nutrisi lebih banyak, dan sistem kekebalan tubuh meningkat.
Lebih lanjut, di dalam buku Tertawa untuk Kesehatan ini dijelaskan mengenai manfaat tertawa bagi kesehatan. Antara lain dengan tertawa kita telah melepaskan energi positif yang menstimulasi otak guna membuang pemikiran-pemikiran negatif maupun depresi. Jika perasaan tidak menyenangkan itu hilang, tubuh akan memicu peningkatan sistem kekebalan tubuh melalui perasaan kita yang telah diubah menjadi kegembiraan. Ini sangat berpengaruh bagi kesehatan jiwa kita.
Ketika tertawa, dari dalam tubuh akan dihasilkan hormon endorphine yang memberikan perasaan nyaman bagi tubuh. Ketegangan pikiran yang Anda alami akan berkurang dengan sendirinya, bisa dikatakan sebagai penenang alami (bukan obat). (Halaman 56).
Seterusnya, tertawa sebagai proses penyembuhan penyakit. Tertawa akan menarik otot-otot tubuh untuk bergerak lemas lepas dengan perlahan-lahan menjadi kendur (tidak tegang). Peredaran darah ikut menjadi lancar dan lebih terbuka sehingga darah dapat dialirkan lebih baik ke seluruh tubuh. Zat tubuh dan oksigen dialirkan dengan baik, tekanan darah menjadi normal kembali.
Buatlah aktifitas tertawa Anda benar-benar dari relung jiwa Anda yang paling dalam. Dengan begitu, Anda merasakan lega yang bercampur senang. Otot-otot wajah akan mulai bergerak rileks mengikuti senyuman Anda. Itu mengapa tertawa bisa mempertahankan kita awet muda. (Halaman 57).
Namun perlu diperhatikan pula, tertawa yang berdampak positif bagi kesehatan adalah tertawa yang benar, bukan tertawa yang buruk. Soalnya berbeda antara tertawa sehat menyenangkan dengan tertawa buruk.
Tertawa sehat menyenangkan apabila tertawa karena sesuatu hal yang positif, dan tertawa ikut bersuka ria dengan orang di sekitar. Sedangkan tertawa buruk adalah tertawa karena mengejek orang lain, karena melihat kesalahan orang lain yang berakibat menyakiti hati orang, tertawa yang tidak pada tempatnya, tertawa secara kasar, dan tertawa tidak sopan.
Inilah ulasan dari buku Tertawa untuk Kesehatan. Marilah kita tertawa demi kesehatan kita. Ingat, tertawa yang benar, tertawa saat bersama teman, dan tertawa karena ada suatu hal yang lucu, bukan tertawa sendirian dan tanpa suatu hal.
Selamat tertawa dan membaca!
Identitas Buku
Judul: Tertawa untuk Kesehatan
Penulis: Maulana Asy'ari
Penerbit: Bintang Cemerlang Yogyakarta
Cetakan: II, 2012
Tebal: 132 Halaman
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
-
Ulasan The Architecture of Love: Cinta yang Tidak Selalu Sempurna
-
Memahami Fungsi Mitos bagi Lingkungan Adat Melalui Novel Jejak Balak
-
Novel This Time It's Real: Saat Seorang Gadis Biasa Menjadi Pusat Perhatian
-
Kaya akan Motivasi, Inilah Buku Kamu Butuh Obsesi untuk Meraih Mimpi
-
Mengenali Diri Sendiri Melalui Buku Watak-Watak yang Bersembunyi Dalam Diri
Ulasan
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
Terkini
-
Sinopsis Film Horor Getih Ireng: Teror Santet yang Bikin Merinding!
-
Kualifikasi AFC U-23 dan 2 Kaki Timnas Indonesia yang Berdiri Saling Menjauhkan
-
Anchor Bikin Candu: Posisi Idaman dalam Futsal
-
Liburan ala Gen Z di Jogja: 6 Spot Hits yang Wajib Masuk Itinerary
-
Pembongkaran Parkiran Abu Bakar Ali: Antara Penataan Malioboro dan Nasib Masyarakat