Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ardina Praf
Novel Yang Paling Patah Antara Kita (goodreads.com)

'Yang Paling Patah Antara Kita' adalah sebuah novel drama psikologis yang secara mendalam mengangkat isu kesehatan mental, serta stigma yang masih melekat di masyarakat.

Novel ini tidak hanya menyajikan cerita yang mengharukan, tetapi juga mengajak pembaca untuk merenung tentang pentingnya pemahaman terhadap kondisi mental dan dampaknya terhadap kehidupan.

Novel 'Yang Paling Patah Antara Kita' berkisah tentang empat sahabat: Azfar, Firman, Zaquan, dan Jimi. Meski memiliki karakter yang berbeda, keempatnya adalah teman akrab selama masa kuliah.

Di antara mereka, Azfar dikenal sebagai sosok yang menjadi tempat bergantung. Namun, sebuah peristiwa tak terduga terjadi, yang memunculkan konflik dan "pecahan kaca" dalam persahabatan mereka.

Melalui sudut pandang empat sahabat ini, penulis membawa pembaca menyelami pengalaman hidup mereka, terutama Azfar, yang menghadapi depresi dan kecemasan (anxiety).

Novel ini juga memberikan perspektif tentang bagaimana masyarakat memandang kesehatan mental dari berbagai sudut pandang.

Salah satu hal yang patut diapresiasi adalah keberanian penulis dalam mengangkat isu kesehatan mental yang sering dianggap tabu.

Walaupun kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental semakin meningkat, stigma negatif masih kuat di masyarakat. Banyak yang masih menganggap orang dengan gangguan mental sebagai "gila" atau "kurang waras".

Novel ini menggambarkan bagaimana stigma tersebut tidak hanya merusak hubungan personal, tetapi juga menghambat proses pemulihan pasien.

Penulis berhasil menyampaikan pesan bahwa memahami kondisi mental seseorang membutuhkan empati yang mendalam dan dukungan yang tulus dari orang-orang terdekat.

Gaya penulisan Ainul Farihah sangat memikat, dengan narasi yang lancar dan bahasa yang mudah dipahami.

Penulis menggunakan teknik alur maju-mundur untuk memperlihatkan latar belakang cerita dan konflik dari berbagai sudut pandang. Pendekatan ini memberikan dimensi yang lebih kaya pada karakter dan cerita.

Kelebihan lain dari novel ini adalah penggambaran emosi yang begitu nyata, sehingga pembaca dapat merasakan perjuangan batin para tokohnya.

Bagi pembaca yang pernah mengalami atau menyaksikan kondisi serupa, cerita ini terasa sangat relevan. Namun, bagi yang belum memiliki pengalaman serupa, mungkin akan sedikit sulit memahami kedalaman emosi para karakter.

Novel ini mengangkat tema persahabatan, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam menjaga rahasia. Selain itu, Ainul Farihah juga menyisipkan pesan penting tentang peran keluarga dan lingkungan dalam mendukung seseorang yang tengah menghadapi masalah kesehatan mental.

'Yang Paling Patah Antara Kita' adalah novel yang relevan dengan kondisi masyarakat saat ini.

Novel ini tidak hanya menjadi pengingat akan pentingnya kesehatan mental, tetapi juga mengajarkan bahwa setiap individu memiliki peran untuk menciptakan lingkungan yang lebih suportif dan bebas dari stigma.

Dengan narasi yang menyentuh dan pesan yang kuat, novel ini patut dibaca oleh siapa saja, terutama mereka yang ingin lebih memahami kesehatan mental dan membangun empati terhadap sesama.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ardina Praf