'Bagaimana Cara Mengurangi Berat Badan' karya Amalia Yunus adalah novel yang memikat dengan gaya penuturan unik, menggunakan sudut pandang orang kedua.
Alih-alih memberi tahu siapa nama tokoh utamanya, penulis justru menggunakan sudut pandang "kamu" sebagai tokoh utamanya.
Hal ini justru menciptakan pengalaman yang lebih personal dan mengundang pembaca untuk lebih terhubung dengan tokoh tersebut.
Meskipun judulnya mengarah pada topik diet dan kesehatan, novel ini bukanlah tentang menceramahi pembaca untuk memiliki tubuh yang ideal.
Sebaliknya, Amalia Yunus lebih banyak menyoroti isu-isu sosial yang sering ditemui di kehidupan kota besar.
Isu seperti akses terhadap fasilitas umum yang layak, tantangan bagi penyandang disabilitas, hingga masalah keseharian seperti trotoar yang sempit dan halte yang tak aman, semuanya disinggung dengan tajam dan relevan.
Selain itu, novel ini juga menyentuh soal relasi manusia, seperti dalam konteks pacaran sehat, memberikan pesan tentang pentingnya saling menghargai dalam hubungan.
Keunikan lain dari novel ini adalah cara penulis mengaitkan setiap bab dengan tahapan dalam proses penurunan berat badan, yang memberikan struktur yang menarik dan tidak terduga.
Setiap judul bab yang menggambarkan tahapan dalam perjalanan menurunkan berat badan bisa menjadi simbol dari proses transformasi bukan hanya fisik, tetapi juga mental dan emosional yang dialami oleh karakter utama.
Kreativitas ini menunjukkan bagaimana penulis memadukan konsep yang umum kita dengar, seperti diet dan program penurunan berat badan, dengan perjalanan internal yang lebih mendalam.
Dengan gaya penulisan yang ringan dan mengalir, novel ini mudah dinikmati tanpa perlu berpikir berat. Keahliannya dalam menyusun cerita membuat pembaca terkejut ketika tiba-tiba cerita sudah selesai.
Hal ini menjadikan 'Bagaimana Cara Mengurangi Berat Badan' lebih dari sekadar cerita tentang tubuh. Justru buku ini menjadi refleksi tentang kehidupan sosial dan hubungan antar manusia, dikemas dengan cara yang menghibur dan menggugah.
Secara keseluruhan, buku ini adalah bacaan yang menyegarkan dengan pemikiran yang mendalam tentang pencarian jati diri, dan tentunya sangat relevan dengan banyak orang yang sedang bergulat dengan masalah tubuh dan penerimaan diri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Belajar Self-Love dari Buku Korea 'Aku Nggak Baper, Kamu Yang Lebay'
-
Novel Stranger, Kisah Emosional Anak dan Ayah dari Dunia Kriminal
-
Potret Kekerasan Ibu-Anak dalam Novel 'Bunda, Aku Nggak Suka Dipukul'
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Mata Malam: Duka dari Catatan Kelam Sejarah Korea Selatan
-
Masa Remaja Sang Filsuf Omar Khayyam dan Perjumpaan Pertamanya dengan Yasmi
-
Cinta Mampu Mengubah Malas Menjadi Rajin dalam Novel Coz Loving U Gus
-
Semangat Belajar Gadis Yatim Piatu dalam Novel Mendung di Atas Casablanca
-
Kisah Cinta Dua Insan yang Tak Terungkap dalam Novel Habibie Ya Nour El Ain
Ulasan
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
-
Review Film Qorin 2: Kritik Kasus Perundungan Lewat Teror Jin!
-
Stop Victim Mentality! Insights Akbar Abi dari Buku Berani Tidak Disukai
-
Lebih dari Sekadar Sensasi: 5 Film Romansa Dewasa dengan Cerita Mendalam
-
Review Buku Walau Jomblo Tetap Produktif: Menjadi Single Berkualitas dan Berprestasi
Terkini
-
Dituduh Jadi Sumber Konflik, Asnawi Mangkualam Beri Klarifikasi Tegas
-
HP Disalahgunakan untuk Prostitusi Online, Tiara Aurellie Tuntut Keadilan
-
SEA Games 2025: Saat Vietnam Bantu Timnas Indonesia Jaga Asa ke Semifinal
-
Park Eun Bin Siap Pamerkan Suara Merdu Lewat Single Spesial, Melody of Snow
-
Self-esteem Recovery: Proses Memulihkan Diri setelah Mengalami Bullying