Di tahun 2005-2006 silam, novel-novel pop pesantren mewabah pondok-pondok pesantren. Tak jarang para santri menyelipkan novel-novel islami tersebut di dalam kitab kuning menuju tempat pengajian. Bahkan, semalam suntuk rela begadang hanya demi menghatamkan novel remaja islami itu.
Tak luput novel Coz Loving U Gus juga menjadi incaran para santri. Yang sudah tidak kebagian stok di koperasi, para santri pesantren memesan lewat teman-teman santri kalong. Biasanya mereka membelinya ke koperasi pesantren lain yang masih tersedia.
Novel Coz Loving U Gus ini tergolong bacaan yang asyik, nikmat, renyah, dan dialognya kental dengan bahasa santri sehari-hari.
"Eh, masak kamu nggak lihat bintangnya Al-Firdaus? Gus kita yang superguanteng itu kan ada di dalam."
"Gus kita?"
"Iya, masak kamu nggak lihat Gus Jaka?"
"Gus Jaka? Yang mana?"
"Yang pake baju hitam." (Halaman 40).
Dari percakapan tersebut sudah jelas bahwa novel ini nyaman dibaca oleh semua kalangan, terlebih kalangan anak muda. Selain itu, dilihat dari segi judul juga dialog di atas, sudah dapat diketahui bahwa novel ini berkaitan dengan seorang santri putri yang demen sama gus, seorang putra kiai yang mengasuh pesantren.
Santri putri itu bernama Haura. Ia cantik sekali laksana bidadari. Sama dengan namanya, Haura berarti bidadari. Haura kerap disapa Rara. Rara merupakan santri di Pondok Pesantren Al-Firdaus, tapi ia kuliah di kampus yang berada di luar pesantren. Jarak dari kompleks pesantren ke kampus Rara cukup jauh, sehingga ia perlu naik bus menuju kampus.
Selain sebagai mahasiswi aktif, Rara juga terbilang sebagai aktivis kampus. Tak jarang, ia pulang ke pesantren sampai pukul delapan atau sembilan malam. Saat kembali ke pesantren di jam segitu, Rara biasanya mendapat teguran dari pengurus keamanan.
"Dari mana aja kamu?" tanya Durroh kasar.
"Dari kampus, Mbak."
"Ngapain? Emang ada kuliah sampe jam segini?" Durroh mendelik. Rara jadi agak bergidik. (Halaman 4).
Gus Jaka nama lengkapnya Azkabarra, seorang putra kiai yang mendapat amanah baru untuk mengajar kitab Ibnu Aqil di santri putri. Rara yang menjadi salah satu santrinya sangat bersemangat mengikuti pengajian di bawah bimbingan Gus Jaka atau Gus Azka. Biasanya ia malas dan memilih bolos karena sudah lelah seharian mengerjakan tugas kampus, tapi mendadak tegar ketika mendengar Gus Jaka akan segera masuk ke kelas pengajian.
Pada suatu kesempatan, Gus Jaka memberikan puisi Kahlil Gibran kepada Rara.
Cinta tidak memberikan apa-apa kecuali hanya dirinya.
Cinta pun tidak mengambil apa-apa kecuali dari dirinya.
Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki.
Karena cinta telah cukup untuk dicinta.
Rara sangat hafal puisi itu, bahkan di luar kepala. Tidak hanya versi Indonesia, Inggrisnya juga hafal. Sebab yang pertama kali memperkenalkan puisi itu kepadanya adalah Gus Jaka, putra kiai yang bisa membuat Rara gemetar, kaku, mukanya kemerah-merahan, bingung, dan grogi sekali.
Rara kemudian jadi berubah total. Dari aktivis kampus yang cuek bebek sama pondok, gemar melanggar peraturan, suka molor, enggan mengaji, tiba-tiba berpenampilan santri yang alim, lembut, dan halus tutur katanya. Apakah cinta yang telah mengubah perangainya?
Selamat membaca!
Identitas Buku
Judul: Coz Loving U Gus
Penulis: Pijer Sri Laswiji
Penerbit: Matapena Yogyakarta
Cetakan: II, 2012
Tebal: 194 Halaman
ISBN: 979-8451-63-5
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Semangat Belajar Gadis Yatim Piatu dalam Novel Mendung di Atas Casablanca
-
Trik Kelola Keuangan Rumah Tangga ala Tasaro GK dalam Buku Belahan Jiwa
-
Kisah Cinta Dua Insan yang Tak Terungkap dalam Novel Habibie Ya Nour El Ain
-
Ulasan Buku 'Perantau' Karya Gus tf Sakai, Butuh Baca Ulang untuk Memahami
-
Persiapan Teknik Menjadi Dai dan Khatib dalam Buku Titian Menuju Takwa
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Perantau' Karya Gus tf Sakai, Butuh Baca Ulang untuk Memahami
-
Ulasan Buku Tanda Cinta dari Sam, Kisah Mengenai Sibling Rivalry Antaranak
-
Persiapan Teknik Menjadi Dai dan Khatib dalam Buku Titian Menuju Takwa
-
Lika-liku Pencarian Jodoh dalam Buku Cerpen Aisyah di Balik Tirai Jendela
-
Hadapi Fase Dewasa, Pelajaran Hidup dari "Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa"
Ulasan
-
Nikmatnya Sambal Bakar dan Kremes di Warung Wengi Kota Jambi
-
Semangat Belajar Gadis Yatim Piatu dalam Novel Mendung di Atas Casablanca
-
Perjuangan Perempuan Kulit Hitam di Medan Perang dalam The Six Triple Eight
-
Ulasan Buku Aku Belum Siap Dewasa, Cara Menyikapi Masa Depan dengan Tenang
-
Taman Buah Mekarsari, Tempat Wisata untuk Liburan Bersama Keluarga di Bogor
Terkini
-
Resmi! Bek Timnas Indonesia, Pratama Arhan Gabung Klub Bangkok United
-
Malaysia Open 2025: 3 Wakil Indonesia Amankan Tiket Babak 16 Besar
-
Malaysia Open 2025: 4 Wakil Indonesia Bertanding Hari Ini, Ada Jojo!
-
Dikabarkan Jadi Pelatih Timnas, Ternyata Patrick Kluivert Baru Melatih 3 Tim Saja!
-
Sandwich Generation, Financial Freedom dan Ketidakpastian Dana Darurat