Film "Purple Hearts" dirilis pada tahun 2022, merupakan drama romantis yang disutradarai oleh Elizabeth Allen Rosenbaum. Film ini diadaptasi dari novel karya Tess Wakefield dengan judul yang sama. Dibintangi oleh Sofia Carson sebagai Cassie Salazar dan Nicholas Galitzine sebagai Luke Morrow, Purple Hearts menawarkan kisah cinta yang penuh tantangan dengan latar belakang perbedaan dunia dan perjuangan hidup.
Kisah bermula dari Cassie, seorang pelayan bar sekaligus penyanyi berbakat yang memiliki mimpi besar dalam dunia musik. Namun, Cassie harus menghadapi kenyataan pahit bahwa ia mengidap diabetes tipe 1, yang membebani kehidupannya dengan biaya pengobatan yang mahal. Di sisi lain, Luke adalah seorang tentara muda yang sedang mempersiapkan diri untuk berangkat ke medan perang. Luke juga memiliki masalahnya sendiri, yaitu masa lalu kelam terkait penyalahgunaan obat-obatan dan hubungan yang tegang dengan ayahnya.
Cerita mulai berkembang ketika Cassie dan Luke bertemu di sebuah bar. Meskipun awalnya mereka tidak akur karena pandangan politik dan kepribadian yang berbeda, situasi finansial Cassie dan masalah Luke dengan utangnya membuat mereka memutuskan untuk menikah secara kontrak. Pernikahan ini bertujuan agar Cassie mendapatkan asuransi kesehatan dari militer, sementara Luke dapat melunasi utangnya dengan uang tunjangan pernikahan.
Film ini menarik karena menggambarkan hubungan Cassie dan Luke yang awalnya didasarkan pada kepentingan pribadi, tetapi perlahan berkembang menjadi sesuatu yang lebih tulus. Sofia Carson dan Nicholas Galitzine berhasil menyampaikan chemistry yang meyakinkan, meskipun hubungan mereka pada awalnya penuh dengan ketegangan. Akting keduanya terasa natural dan mampu menyentuh emosi penonton.
Salah satu kekuatan Purple Hearts terletak pada musiknya. Sofia Carson tidak hanya berakting, tetapi juga berkontribusi pada soundtrack film dengan lagu-lagu seperti "Come Back Home" yang menjadi pengiring emosional cerita. Musik dalam film ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai medium untuk menggambarkan perjuangan dan perasaan Cassie.
Meskipun premis pernikahan kontrak bukanlah hal baru dalam genre romantis, namun film ini berhasil menambahkan dimensi yang relevan dengan isu sosial dan politik. Film ini menyentuh tema-tema seperti perbedaan ideologi, perjuangan, dan pengorbanan dalam hubungan. Konflik yang dihadirkan terasa realistis, terutama ketika Cassie dan Luke harus menghadapi konsekuensi dari kebohongan yang mereka lakukan.
Sinematografi dalam Purple Hearts cukup memanjakan mata, terutama dalam penggambaran adegan konser dan kehidupan militer. Penggunaan pencahayaan yang hangat dan lembut menambah kesan intim pada momen-momen romantis. Namun, ada beberapa adegan perang yang terasa kurang digarap secara mendalam, sehingga kurang memberikan dampak emosional yang signifikan.
Film ini juga mengajarkan tentang pentingnya empati dan pengertian dalam sebuah hubungan. Perjalanan Cassie dan Luke menunjukkan bahwa cinta tidak selalu tentang kesempurnaan, tetapi tentang bagaimana dua orang dengan segala kekurangannya saling mendukung dan tumbuh bersama.
Secara keseluruhan, "Purple Hearts" adalah film yang menghibur dan emosional, meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam narasi. Film ini cocok bagi pecinta drama romantis yang menyukai cerita dengan perpaduan antara cinta, musik, dan perjuangan hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Where Loyalty Lies: Perjalanan Menemukan Jati Diri
-
Ulasan Novel Icing on the Murder: Rahasia Gelap di Balik Kue Pengantin
-
Ulasan Novel Mrs Spy: Perempuan Biasa dengan Misi Mematikan
-
Ulasan Novel Friends That Break Us: Ketika Persahabatan Lama Menjadi Luka
Artikel Terkait
-
Ulasan Film Unbroken: Kisah Atlet Olimpiade yang Menjadi Tawanan Perang
-
3 Film Action Korea yang Wajib Ditunggu Tahun Ini, Siap Bikin Deg-Degan!
-
Tipu Daya Cinta dalam Film The Love Scam
-
Drama Korea Study Group Rilis Poster, Hwang Min Hyung Membentuk Kelompok Belajar
-
Song Hye Kyo Sebut Sudah Kebal dengan Berita dan Gosip Negatif
Ulasan
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
-
Review Film Menjelang Magrib 2: Cerita Pemasungan yang Bikin Hati Teriris
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
Terkini
-
Setelah Film, Strobe Edge akan Hadir dalam Versi Serial Live-Action
-
Naik Gunung Modal Rebahan: Kenapa Gen Z Rame-rame 'Tektok' di Roblox?
-
Film Sore: Istri dari Masa Depan Melenggang dan Mengguncang Panggung Oscar
-
Timnas Indonesia U-23 Gigit Jari, Keputusan PSSI Makin Dipertanyakan
-
Kasus Ferry Irwandi, Patroli Siber dan Menyempitnya Ruang Demokrasi Digital