Bukan rahasia lagi, kalau Indonesia dikenal dengan alamnya yang indah dan kaya, lantaran Indonesia menyimpan sejuta destinasi wisata yang selalu penasaran untuk dikunjungi.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki tempat wisata dengan keunikannya masing-masing, tak terkecuali di kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Kabupaten Majene memiliki luas sekitar 947,84 kilometer persegi dan dihuni penduduk sekitar 173.844 jiwa. Kabupaten ini terletak di pesisir pantai barat Sulawesi Barat, yang memanjang dari Selatan ke Utara.
Bagi kamu yang berkunjung ke kabupaten Majene, ada banyak destinasi wisata yang bisa kamu hampiri, salah satunya destinasi wisata Buttu Pattumea.
Akses ke Buttu Pattumea
Objek wisata Buttu Pattumea terletak di dusun Timbogading, desa Betteng, kecamatan Pamboang, kabupaten Majene, atau sekitar 22 kilometer dari pusat kota Majene.
Akses menuju ke sana dapat ditempuh melewati jalur jalan Trans Sulawesi menuju pasar Pamboang sampai ke desa Betteng. Setiba di sana, kamu akan disajikan pemandangan berupa gunung-gunung yang membentang luas dan menjulang tinggi.
Keindahan alam Buttu Pattumea
Buttu Pattumea merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki perpaduan keindahan alam pegunungan dan sejarah. Jadi pecinta wisata sejarah juga wajib mencatat tempat ini sebagai tujuan berikutnya kalau berlibur.
Saat berada di Buttu Pattumea, kamu bisa menikmati keindahan alam pegunungan serta peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu di masa sekarang.
Desa Betteng yang menjadi lokasi Buttu Pattume ini, ternyata juga memiliki sejarah tersendiri. Nama desa Betteng konon berasal dari kata Benteng menurut pelafalan warga setempat.
Nama desa tersebut memang berasal dari benteng bersejarah yang ada di desa wisata Buttu Pattumea.
Letak Buttu Pattumea ada di dataran tinggi, sehingga setiba di sana para pengunjung bisa langsung menikmati hamparan alam yang begitu luas dan jelas tanpa terhalang gedung-gedung tinggi.
Menikmati momen di Buttu Pattumea
Para pengunjung yang bertandang di sana dapat mengabadikan setiap momen untuk berfoto-foto. Di sana terdapat spot dermaga dengan view air laut serta pemukiman warga.
Di dermaga tersebut pada malam hari malah akan lebih indah karena menampilkan pemandangan unik dengan adanya rumah-rumah warga menghiasi kegelapan hingga seperti bintang-bintang di daratan.
Berbagai fasilitas yang disediakan di sana, seperti kolam renang, spot foto, aula, kafe, dan gazebo. Ada pula momen bersejarah yaitu Benteng Ammana 1 Wewang yang setinggi 4,2 meter.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Perempuan Hebat, Masyarakat Panik: Drama Abadi Norma Gender
-
Saat Generasi Z Lebih Kenal Algoritma daripada Sila-sila Pancasila
-
Ketika Pendidikan Kehilangan Hatinya: Sebuah Refleksi Kritis
-
Toleransi Rasa Settingan: Drama Murahan dari Pejabat yang Kehabisan Akal
-
Lingkaran Setan Upah Minimum: Tertinggal dari Tetangga, Tergerus Inflasi
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Drama Korea The Manipulated: Ketika Kasus Kriminal Bisa Dimanipulasi
-
Ulasan Film Eleanor The Great: Kisah Pilu di Tengah Kebohongan
-
Ulasan Novel Kala Langit Abu-Abu: Rasa Tetap Sama, Kenyataan yang Berubah
-
Menyantap Sunyi dalam Novel Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati
-
Ulasan Buku The Demon of Unrest: Sejarah Kelam Dunia
Terkini
-
Hukum di Indonesia Mengenai Bullying: Sudah Cukup Tegas atau Belum?
-
Perpisahan Penuh Haru, Doyoung dan Jungwoo NCT Resmi Jalani Wajib Militer
-
Pesan Film Moonlight: Deskriminasi, Trauma, dan Keberanian Lawan Bullying
-
Yakob Sayuri Jadi Korban Rasisme, PSSI Didesak Ambil Tindakan Tegas!
-
Alyssa Daguise Bingung soal Minyak Jelantah, Warganet: Jangan Cari Tahu