"Stories We Never Tell" adalah novel keempat karya Savi Sharma yang diterbitkan oleh Westland. Seperti karya-karya sebelumnya, Sharma menghadirkan kisah yang menggabungkan elemen romansa, fiksi, dan inspirasi.
Novel ini berfokus pada kehidupan dua tokoh utama, Jhanvi dan Ashray, yang masing-masing menghadapi tantangan pribadi dalam perjalanan mereka menuju pemulihan dan penemuan diri.
Jhanvi digambarkan sebagai seorang influencer media sosial yang tampak memiliki kehidupan sempurna di mata para pengikutnya.
Namun, di balik layar, ia bergulat dengan ketidakamanan dan tekanan untuk mempertahankan citra ideal yang telah ia bangun.
Kisahnya menyoroti dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental dan bagaimana upaya untuk memenuhi ekspektasi publik dapat menyebabkan hilangnya jati diri.
Di sisi lain, Ashray adalah seorang yatim piatu yang diadopsi oleh seorang wanita baik hati. Dengan kerja keras dan ketekunan, ia berhasil mencapai kesuksesan profesional.
Namun, hidupnya terguncang oleh kehilangan dan kekecewaan, memaksanya untuk menghadapi masa lalunya dan mencari makna hidup yang sejati. Hubungannya dengan ibu angkatnya digambarkan dengan indah dan emosional, menambahkan kedalaman pada karakternya.
Pertemuan antara Jhanvi dan Ashray menjadi titik balik dalam hidup mereka. Bersama-sama, mereka menavigasi lika-liku kehidupan, menghadapi rasa sakit, cinta, dan proses penyembuhan. Novel ini menyampaikan pesan tentang harapan, pemulihan, dan pentingnya menemukan diri sendiri di tengah tekanan eksternal.
Gaya penulisan Sharma yang sederhana dan mudah dipahami membuat novel ini dapat diakses oleh berbagai kalangan pembaca.
Namun, beberapa ulasan menyebutkan bahwa alur cerita cenderung dapat diprediksi dan kurang menawarkan sesuatu yang baru. Meskipun demikian, pesan inspiratif yang disampaikan tetap relevan dan menyentuh hati.
Pembaca merasa bahwa karakter Jhanvi kurang simpatik karena tindakannya yang terkadang egois, sementara karakter Ashray mendapatkan simpati lebih karena latar belakang dan perjuangannya.
Namun, karakter pendukung seperti Kavya dan Rishi memberikan dinamika tambahan yang memperkaya cerita.
Secara keseluruhan, "Stories We Never Tell" adalah bacaan yang menginspirasi bagi mereka yang mencari kisah tentang harapan, cinta, dan perjalanan menemukan diri sendiri.
Meskipun plotnya mungkin tidak terlalu kompleks, pesan yang disampaikan tetap memiliki dampak emosional yang kuat.
Identitas Buku
Judul: Stories We Never Tell
Penulis: Savi Sharma
Penerbit: Westland
Tanggal Terbit: 6 Januari 2020
Tebal: 222 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel Powerful: Aksi, Intrik Politik, dan Perbedaan Kelas Sosial
-
Novel Last Chance Books: Berawal dari Persaingan yang Kemudian Jadi Cinta
-
Buku The Year I Met My Brain: Strategi Menjalani Kehidupan dengan ADHD
-
Ulasan Buku Belajar Kaya dari Teman Lama: Menciptakan Kebebasan Finansial
-
Review Film No Exit: Terjebak Hujan Badai yang Berujung Pertaruhan Nyawa
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel French Pink, Menjelajahi Dunia Warna-warni yang Misterius
-
Siap-Siap! Anime The Brilliant Healer's New Life in the Shadows Konfirmasi Tanggal Tayang
-
Novel Last Chance Books: Berawal dari Persaingan yang Kemudian Jadi Cinta
-
Ulasan Buku Parade Hantu Siang Bolong: Reportase Jurnalistik Lokalitas Jawa
-
Menemukan Jati Diri dalam Kemandirian: Review Novel Titipan Kilat Penyihir
Ulasan
-
Akhir Petualangan Lily & Robert di Dunia Bawah Laut dalam Novel Shadowsea
-
Review Anime Megalobox, Pertarungan Tinju di Era Teknologi Tinggi
-
Bukan Film Biasa! 'Psykopat' Bikin Penonton Ikut Terjebak dalam Terornya?
-
Enduo Caffee, Menyeruput Kopi dengan Pemandangan Danau Teluk yang Menawan
-
Review Anime Kengan Ashura, Pertarungan Gila ala Gladiator di Era Modern!
Terkini
-
Ketegangan Memuncak! Jung Soo Bin Hadapi Misteri di 'Friendly Rivalry'
-
Produser Eksekutif: Bos di Balik Layar yang Jarang Disorot
-
Hearts2Hearts Sampaikan Emosi Hangat di Lagu Debut Bertajuk 'Butterflies'
-
Game Turok: Origins Kembali! Berburu Dinosaurus Kini Lebih Seru dengan TPS
-
Elkan Baggott Kian Gacor di Klub, Kode Merah untuk Justin Hubner di Timnas Indonesia?