"A Little Life" adalah novel yang mengguncang emosi, ditulis oleh Hanya Yanagihara dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2015. Buku ini langsung mendapat banyak perhatian karena narasinya yang mendalam tentang trauma, persahabatan, serta penderitaan manusia.
Novel ini masuk dalam daftar pendek Man Booker Prize 2015 dan mendapat banyak pujian, meskipun juga menuai kontroversi karena penggambarannya yang sangat kelam.
Novel ini mengikuti kehidupan empat sahabat, Jude, Willem, JB, dan Malcolm, yang bertemu saat kuliah dan terus menjaga persahabatan mereka hingga dewasa. Fokus utama cerita adalah Jude St. Francis, seorang pria berbakat dan cerdas tetapi menyimpan masa lalu yang sangat kelam.
Seiring berjalannya waktu, luka-luka dari masa lalunya terus membayangi kehidupannya, mempengaruhi hubungan dengan teman-temannya dan cara ia melihat dirinya sendiri.
Jude mengalami pelecehan berat sejak kecil, yang menyebabkan trauma mendalam dan kebencian terhadap tubuhnya sendiri.
Meskipun Willem, sahabat sekaligus orang yang paling mencintainya, dan selalu berusaha melindunginya, Jude terus dihantui oleh rasa bersalah dan kebencian terhadap dirinya sendiri.
Novel ini mengeksplorasi bagaimana trauma masa lalu dapat terus hidup dalam ingatan seseorang, bahkan ketika dunia luar melihat mereka sebagai individu yang sukses.
Selain itu, novel ini juga membahas tentang persahabatan dan cinta dalam bentuk yang tidak biasa. Hubungan antara Jude dan Willem, yang tidak selalu dapat didefinisikan dengan kata "romantis" atau "platonis", menunjukkan bahwa cinta bisa hadir dalam berbagai bentuk.
Novel ini mempertanyakan apakah cinta bisa cukup untuk melawan kehancuran batin seseorang, atau apakah ada luka yang memang tidak bisa disembuhkan.
Perkembangan karakter dalam novel ini sangat kuat, tetapi juga sangat menyakitkan. Jude bukanlah tipe karakter yang mengalami "penyembuhan" atau perubahan yang drastis.
Ia tetap terjebak dalam rasa sakitnya, yang membuat novel ini terasa begitu nyata dan berbeda dari banyak cerita lain yang menawarkan resolusi lebih optimistis.
Meski narasinya indah, novel ini juga cukup panjang dan bisa terasa melelahkan, terutama karena intensitas emosinya yang terus meningkat.
Yanagihara tidak menahan diri dalam menggambarkan penderitaan Jude, sehingga membaca novel ini bisa menjadi pengalaman yang sangat menguras perasaan.
Salah satu keunggulan utama A Little Life adalah kemampuannya membuat pembaca benar-benar merasakan penderitaan dan keputusasaan karakternya. Novel ini tidak hanya sekadar bercerita, tetapi benar-benar menarik pembaca ke dalam pengalaman yang sangat intens secara emosional.
Selain itu, novel ini juga menawarkan representasi yang kuat tentang hubungan manusia yang tidak selalu bisa dikategorikan dalam norma sosial.
Hubungan antara Jude dan Willem, serta dinamika persahabatan mereka dengan JB dan Malcolm, menggambarkan bahwa cinta dan persahabatan bisa hadir dalam berbagai bentuk yang tidak selalu bisa didefinisikan dengan kata-kata.
Secara keseluruhan, "A Little Life" adalah novel yang luar biasa dalam menggambarkan penderitaan manusia dengan kedalaman yang jarang ditemukan dalam karya sastra lainnya.
A Little Life adalah buku yang akan menghantui pembaca setelah mereka menyelesaikannya, tetapi juga bisa menjadi pengalaman yang terlalu menyakitkan bagi sebagian orang.
Identitas Buku
Judul: A Little Life
Penulis: Hanya Yanagihara
Penerbit: Picador
Tanggal Terbit: 21 Mei 2015
Tebal: 737 Halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Novel Aib dan Nasib, Pertarungan Eksistensial Melawan Stigma Sosial
-
Perjuangan Melawan Kemiskinan dan Tradisi Kaku dalam Novel Bertajuk Kemarau
-
Ulasan Novel Pachinko, Kisah Tiga Generasi Keluarga Korea di Jepang
Artikel Terkait
Ulasan
-
Hada Cable Car Taif: Menyusuri Pegunungan Al-Hada dari Ketinggian
-
Ulasan Novel Janji, PerjalananTiga Santri Menemukan Ketulusan Hati Manusia
-
Review Film Avatar Fire and Ash: Visual Memukau, tetapi Cerita Terasa Mengulang
-
Ulasan Novel Grass, Kesaksian Sunyi Perempuan Korban Perang
-
Ulasan Drama Love in the Clouds: Takdir yang Tidak Pernah Melepaskan
Terkini
-
Bukan Meninggalkan, Hanya Mendefinisikan Ulang: Kisah Anak Nelayan di Era Modern
-
Hidupmu Bukan Konten: Melawan Standar Sukses Versi Media Sosial
-
Bagaimana Budaya Membentuk Cara Kita Berpikir dan Merasa
-
Udah Rajin Nge-gym tapi Hasilnya Zonk? Jangan-jangan 7 'Blunder' Ini Biang Keroknya!
-
Sama-sama Gagal, Ini Beda Nasib Timnas Putri dan Putra di SEA Games 2025