Apa jadinya kalau proses pemilihan Paus yang selama ini tertutup dan penuh misteri, diangkat jadi sebuah film thriller yang menegangkan? Nah, ‘Conclave’, film terbaru dari Sutradara Edward Berger (pernah bikin Film All Quiet on the Western Front), menghadirkan drama politik dalam lingkup religius yang jarang terekspos lho.
Dengan bintang-bintang ternama: Ralph Fiennes, Stanley Tucci, John Lithgow, dan Lucian Msamati, film ini tampak menyelami konflik ambisi, moralitas, dan rahasia di dalam salah satu institusi tertua di dunia.
Intrik Kekuasaan di Balik Pemilihan Paus
Gereja Katolik selalu dikenal dengan tradisi dan ritus yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Salah satunya adalah konklaf, proses pemilihan Paus yang dilakukan para kardinal dalam kondisi tertutup.
Nah, film ini ngajak kamu masuk ke ruang-ruang megah di Vatikan, menyaksikan negosiasi rahasia, manuver politik, dan ketegangan yang biasanya hanya bisa ‘paling mentok’ cuma dibayangkan doang. Dengan nonton film ini, minimal kita jadi paham, sesuatu yang dirahasiakan itu begitu ribet.
Terkait Aktor Ralph Fiennes memerankan Cardinal Lawrence, sosok pemimpin yang awalnya nggak tertarik dengan kekuasaan, tapi harus menghadapi permainan politik di antara para kandidat. Sementara itu, John Lithgow berperan sebagai Tremblay sosok kardinal ambisius yang nggak segan bermain curang, sedangkan Lucian Msamati menjadi Adeyemi yang hadir sebagai kandidat berpotensi membawa simbol inklusivitas bagi gereja, tapi menyimpan rahasia yang bisa menggagalkan pencalonannya.
Di sini jelas banget sih, adanya karakter mereka itu untuk menggambarkan karakter yang mewakili berbagai spektrum dalam Gereja.
Menariknya, Film Conclave nggak cuma menampilkan pertarungan kandidat, tapi juga menyentuh perdebatan besar yang masih relevan hingga kini: Kemajuan vs Konservatisme, Keimanan vs Keraguan, serta bagaimana institusi sebesar Gereja Katolik berusaha menjaga reputasinya di tengah dunia yang terus berubah.
Plot Twist yang Mengguncang
Terkait plot twist. Sejak awal, film ini sudah terasa seperti permainan catur politik yang penuh strategi. Namun, ketika penonton mulai merasa memahami arah ceritanya, ‘Conclave’ justru ngasih kejutan yang mengubah segalanya. Akhir film ini terasa seperti kepingan puzzle terakhir yang akhirnya terpasang dengan sempurna, dan tentunya mencengangkan.
Film ini sudah bisa kamu tonton di bioskop ya. Selamat nonton.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Review Film Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah: Nggak Semudah Itu Jadi Ibu
-
Review Film Menjelang Magrib 2, Nggak Ada Alasan Buat Dilanjutkan!
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
Kala Romansa Musikal Melenggang di Busan International Film Festival
-
Panji Tengkorak: Ambisi Besar yang Tenggelam di Tengah Keadaan
Artikel Terkait
-
4 Film Thailand yang Dibintangi Pae Arak, Terbaru Ada Will You Marry Monk?
-
Review Film A Complete Unknown, Saat Sejarah dan Musik Berpadu
-
Michelle Trachtenberg Meninggal Dunia, Ini Deretan Film yang Pernah Dibintanginya
-
Ayo Edebiri dalam Tahap Negosiasi untuk Membintangi Film Live Action Barney
-
Segera Tayang, Film Remake AADC 'Rangga & Cinta' Umumkan Wajah-wajah Baru
Ulasan
-
Between Us: Sebuah Persahabatan yang Terluka oleh Cinta
-
Mengurai Cinta yang Tak Terucap Lewat Ulasan Buku 'Maafkan Kami Ya Nak'
-
Mahar Jingga: Cinta yang Halal Tapi Tak Selalu Membahagiakan
-
Ali Band dan Perayaan Musik Dansa dari Timur Tengah ke Jakarta
-
Ulasan Novel Bandit-Bandit Berkelas: Nasib Keadilan di Ujung Tanduk!
Terkini
-
Jejak Kreatif Futsal dalam Mengubah Wajah Gaya Hidup Generasi Muda
-
Futsal sebagai Medium Terapi Jiwa: Mengubah Emosi Menjadi Kekuatan Positif
-
Main Futsal Resmi 2 Babak, Tapi Anak Tongkrongan Tahan Setengah Babak Aja
-
5 Teori Topi Jerami Raksasa One Piece, Senjata Kuno Berkaitan dengan Nika
-
Fakta Unik Makau, Koloni 442 Tahun Portugal yang Timnasnya Tak Warisi Kehebatan Os Navegadores