Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Sandy Hermawan
Kill la Kill (Crunchyroll)

Anime Kill la Kill mengisahkan Ryuko Matoi, seorang gadis SMA yang mencari pembunuh ayahnya. Pencariannya membawanya ke Akademi Honnouji, sebuah sekolah yang dikuasai oleh Satsuki Kiryuin. Di sekolah ini, status sosial dan kekuatan seseorang ditentukan oleh seragam Goku, pakaian khusus yang memberikan kekuatan luar biasa kepada pemakainya. 

Dengan bantuan seragam pelaut yang disebut Senketsu, Ryuko memulai perjalanannya untuk menantang Satsuki dan mengungkap kebenaran di balik kematian ayahnya. Pertarungan epik dan konflik yang intens pun terjadi, di mana pakaian bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga simbol kekuatan dan identitas. 

Di Akademi Honnouji, pakaian, khususnya Seragam Goku, adalah penanda kekuatan dan status sosial. Semakin kuat seragam yang dikenakan, semakin tinggi posisi seseorang di hierarki sekolah. Ini mencerminkan bagaimana dalam kehidupan nyata, pakaian sering kali digunakan untuk menunjukkan status ekonomi, kekuasaan, atau afiliasi kelompok. 

Seragam Goku dapat dilihat sebagai representasi identitas yang dipaksakan. Murid dipaksa untuk mengenakan seragam yang menentukan peran dan status mereka, tanpa ruang untuk ekspresi diri.

Ryuko dan Senketsu menunjukkan bagaimana pakaian juga dapat menjadi alat untuk mengekspresikan diri dan memperjuangkan kebebasan. Hubungan simbiosis mereka melambangkan bagaimana identitas dan kekuatan pribadi dapat terjalin erat. Pakaian di anime ini mampu mengubah pemakainya, bukan hanya dari segi kekuatan, tapi juga dari segi psikologis. Hal ini memunculkan pertanyaan, apakah pakaian membentuk seseorang, atau seseorang yang membentuk pakaiannya. 

Obsesi terhadap pakaian dan kekuatan yang mereka berikan dapat dilihat sebagai kritik terhadap konsumerisme dan budaya materialistis. Para siswa di Akademi Honnouji terobsesi untuk mendapatkan seragam Goku yang lebih kuat. Mereka rela melakukan apa saja untuk meningkatkan status mereka, bahkan jika itu berarti mengorbankan nilai-nilai moral. 

Hasrat untuk mendapatkan seragam Goku yang lebih kuat menciptakan lingkaran setan konsumsi yang tidak pernah berakhir. Para siswa terus-menerus mencari lebih banyak kekuatan, tanpa pernah merasa puas. 

Anime Kill la Kill dikenal dengan desain karakter yang berani dan kostum yang seringkali sangat minim, terutama pada karakter wanita. Hal ini menjadi salah satu ciri khas. seragam yang dikenakan Ryuko, mengalami transformasi semakin terbuka seiring dengan peningkatan kekuatannya. Adegan transformasi Ryuko dan Satsuki seringkali menampilkan penggambaran tubuh yang eksplisit. Anime ini berhasil menyampaikan pesan yang kuat tentang identitas, kekuasaan, dan kebebasan, sambil tetap menghibur penonton.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Sandy Hermawan