Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | zahir zahir
Jembatan Suramadu. (pixabay/aldochandra)

Suku Madura merupakan salah satu suku di Jawa timur yang mendiami pulau Madura yang berada di perbatasan kota Surabaya.

Dilansir dari laman historia.id, suku Madura juga dikenal sebagai salah satu suku perantau di Indonesia yang gemar sekali berdagang dan bisa ditemukan mendiami beberapa tempat di pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya.

Suku Madura sendiri juga merupakan salah satu suku di Indonesia yang dikenal memiliki kultur budaya Islam dengan dipadukan budaya lokal dalam setiap perayaan agama Islam, khususnya pada saat peringatan hari raya Idulfitri atau hari lebaran.

Orang-orang dari suku Madura dikenal memiliki beberapa tradisi yang kerap kali dilakukan saat menyambut hari raya Idulfitri atau lebaran. Berikut ini adalah 3 tradisi orang-orang suku Madura saat menyambut hari raya Idulfitri atau hari lebaran.

1. Toron

Siapa bilang orang Madura tidak memiliki kebiasaan pulang kampung atau mudik saat lebaran? Suku Madura yang notabene dikenal sebagai salah satu suku perantau di Indonesia juga memiliki tradisi mudik atau pulang kampung selayaknya orang-orang dari suku lainnya.

Dilansir dari laman rri.co.id, tradisi mudik atau pulang kampung bagi orang-orang Madura dikenal dengan nama Toron. Toron sendiri merupakan tradisi bagi orang Madura yang berada di perantauan atau yang tinggal di luar pulau Madura untuk kembali ke tempat kelahiran atau tanah leluhurnya di pulau Madura.

Uniknya, meskipun orang-orang Madura tersebut lahir dan lama tinggal di tanah perantauan, mereka tak akan lupa dengan tanah leluhurnya di pulau Madura dan pasti akan pulang kampung ke “Pulau Garam” tersebut untuk sekadar menjalin tali silaturahmi dengan kerabat yang berada disana.

Tradisi Toron ini sendiri diyakini sudah dilakukan selama ratusan tahun oleh orang-orang Madura yang tinggal di perantauan. Umumnya, mereka akan pula membawa anak dan istrinya apabila sudah menikah di tempat tinggalnya di daerah perantauan ke tanah Madura.

Momen ini sendiri ramai dilakukan saat menjelang hari raya keagamaan seperti hari raya Idulfitri, hari raya idul adha dan masa libur panjang.

2. Ater-ater

Tradisi ater-ater atau saling berbagi makanan juga merupakan budaya orang-orang Madura yang cukup khas dilakukan saat bulan Ramadan dan juga menjelang hari lebaran.

Tradisi ater-ater ini biasanya dilakukan oleh keluarga orang-orang Madura yang tinggal di pulau Madura maupun di daerah perantauan. Mereka akan berbagi makanan saat momen lebaran untuk mengeratkan tali silaturahmi.

Uniknya, makanan tersebut juga dibagikan kepada tetangganya sekitarnya meskipun tetangganya tersebut bukanlah berasal dari suku Madura.

Makanan yang dibagikan umumnya seperti nasi, lontong atau ketupat beserta lauk-pauknya seperti ayam bumbu adhun, kare sapi, gule sapi maupun bebek bumbu hitam ataupun kari ayam.

3. Tellasan Topak

Tradisi lainnya yang dilakukan oleh suku Madura saat hari lebaran adalah Tellasan Topak. Tradisi ini adalah memasak ketupat pada saat hari ke-8 bulan Syawal atau seminggu setelah hari raya Idulfitri.

Ketupat tersebut biasanya dimasak 1 malam sebelum perayaan tellasan topak dan dihidangkan keeseokan harinya. Ketupat yang dimasak umumnya mirip seperti ketupat-ketupat yang dimasak pada umumnya.

Pada saat hari tellasan topak, ketupat tersebut akan dimakan bersama keluarga dan sebagian juga dibagikan kepada tetangga sekitar. Lauk-pauk yang digunakan untuk menyantap ketupat tersebut umumnya adalah lodeh manisa atau labu siam, kare ayam, ayam adhun, kare kambing maupun gule kambing.

Nah, itulah beberapa tradisi orang-orang Madura dalam menyambut hari raya Idulfitri atau lebaran.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir