Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Witan Sulaeman. (Instagram/witansulaiman_)

Witan Sulaeman menjadi salah satu nama yang paling disorot dalam skuad Liga Indonesia All Star untuk ajang Piala Presiden 2025. Pemain Persija Jakarta itu tak hanya hadir sebagai wajah populer hasil pemungutan suara fans. Namun ia juga termasuk pilar penting yang bakal diandalkan pelatih Rahmad Darmawan.

Dalam pernyataannya, Witan menegaskan bahwa proses adaptasinya bersama rekan-rekan baru berlangsung tanpa hambatan. Ia mengaku tidak menemui kesulitan karena mayoritas pemain yang bergabung merupakan pemain berkualitas yang memiliki tujuan sama untuk membawa tim tampil terbaik.

“Kalau saya pribadi, tidak ada kesulitan karena mereka juga pemain-pemain berkualitas. Jadi kami di sini mempunyai satu tujuan yang sama di bawah komando coach Rahmad,” ujarnya saat ditemui di sesi latihan tim, menyadur Antara News pada Kamis (3/7/2025).

Liga Indonesia All Star tergabung dalam Grup A bersama klub Inggris Oxford United dan juara bertahan Arema FC. Laga perdana mereka akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, melawan Oxford pada Minggu (6/7) pukul 19.30 WIB besok.

Persiapan tim pun dinilai Witan sudah cukup matang. Ia melihat rekan-rekannya punya semangat besar untuk memberikan penampilan terbaik dan membidik kemenangan.

“Menurut saya semua pemain siap, semua pemain siap memberikan yang terbaik, dan kami juga siap meraih kemenangan di Piala Presiden,” tambah pemain yang musim lalu mencatatkan enam assist untuk Persija Jakarta.

Witan Sulaeman Sampaikan Kritik soal Formula Baru Piala Presiden 2025

Meski penuh semangat, Witan tak segan menyuarakan kritiknya terhadap format Piala Presiden tahun ini. Menurutnya, dengan hanya enam peserta, turnamen ini terasa kurang meriah dan tidak memberikan kesempatan luas bagi seluruh pemain di Liga 1 untuk mencicipi atmosfer kompetisi pramusim.

“Kalau menurut saya pribadi, lebih bagus lagi diputar untuk semua klub di Liga Indonesia, biar semua pemain merasakan atmosfer ini,” ungkap Witan secara terbuka.

Turnamen Piala Presiden tahun ini memang mencatat rekor sebagai edisi dengan jumlah peserta paling sedikit sejak turnamen digelar pertama kali. Sebelumnya, pada 2017 hingga 2019, turnamen ini rutin diikuti oleh hingga 20 klub.

Witan menilai, keterbatasan peserta ini membuat Piala Presiden kehilangan sebagian daya tariknya. Ia berharap ke depan penyelenggara bisa kembali menghadirkan format yang inklusif agar turnamen ini benar-benar jadi wadah pemanasan kolektif seluruh kontestan Liga 1.

Namun demikian, ia tetap menekankan pentingnya ajang ini sebagai persiapan menuju Liga 1 musim 2025/2026.

Witan juga menyadari ekspektasi yang mengiringi keikutsertaannya di skuad All Star. Dengan pengalaman bermain di luar negeri dan kiprahnya bersama timnas, ia dianggap sebagai salah satu pemain yang bisa memimpin tim secara teknis maupun mental.

Pelatih Rahmad Darmawan pun mengapresiasi kontribusi Witan. Ia menyebut sang pemain dalam kondisi fisik yang sangat baik dan menunjukkan kualitas yang konsisten dalam latihan.

Dalam skuad Liga Indonesia All Star, Witan tidak sendiri. Ia ditemani oleh tiga rekan satu klubnya dari Persija yaitu Hansamu Yama, Zahaby Gholy, dan Eksel Runtukahu untuk membentuk poros Macan Kemayoran yang kuat dalam tim gabungan ini.

Tak hanya menjadi bagian dari starting eleven, Witan juga menjadi magnet perhatian di bursa transfer. Di usia 23 tahun, ia terus menunjukkan perkembangan yang menjanjikan dan disebut-sebut bakal menjadi salah satu pemain kunci di Liga 1 musim depan.

Akhir kata, Witan Sulaeman menunjukkan semangat dan kesiapan penuh dalam membela Liga Indonesia All Star di Piala Presiden 2025.

Adaptasinya berjalan mulus, kritiknya disampaikan dengan niat membangun, dan tekadnya untuk membawa tim tampil maksimal pun tak perlu diragukan. Ajang ini akan jadi panggung awal bagi Witan untuk menandai musim barunya dengan kesan positif.

Rana Fayola R.