Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | raysa zahra
Cover novel Cheat Day karya Liv Stratman (Goodreads)

Pernah merasa hidup terlihat baik-baik saja, namun entah mengapa tetap merasakan kehampaan yang sulit dijelaskan?

Nah, itulah yang dialami Kit, karakter utama dalam novel Cheat Day karya Liv Stratman yang terbit pada Mei 2021. Sebelum kamu memutuskan buat baca, yuk simak dulu sinopsis dan ulasannya berikut ini.

Sinopsis Cheat Day

Kit dan David adalah pasangan yang sudah bersama sejak masa kuliah. Dua belas tahun setelah menikah, mereka tinggal di rumah masa kecil Kit di Bay Ridge, Brooklyn.

David menjalani karier yang cemerlang dan kerap bepergian ke berbagai destinasi eksotis untuk urusan pekerjaan.

Sementara Kit justru merasa hidupnya jalan di tempat. Beberapa kali ia mencoba meninggalkan toko roti keluarganya bernama Sweet Cheeks demi mengejar karier yang lebih sesuai ambisinya.

Sayangnya, rasa takut gagal selalu membawanya kembali ke titik awal. Untuk mengalihkan perasaan stagnan itu, Kit larut dalam kebiasaan mencoba diet ekstrem.

Didukung oleh David, ia pun menjajal program diet Radiant Regimen. Program ini digambarkan sebagai cleanse intensif selama 75 hari. Kit berharap ini bisa jadi langkah baru bagi kehidupannya.

Namun rasa lapar yang ia rasakan ternyata bukan sekadar karena diet. Di tengah rutinitas yang melelahkan, hadir Matt, seorang tukang kayu yang datang untuk memasang rak baru di dapur toko roti.

Pertemuan mereka yang semula biasa saja perlahan berubah menjadi hubungan yang lebih dari sekadar profesional.

Saat Kit mulai tenggelam dalam affair berisiko ini, ia justru semakin keras menekan dirinya lewat diet seolah ingin mengimbangi pelanggaran moral dengan kontrol diri yang ekstrem.

Ulasan Cheat Day

Salah satu cara paling sederhana untuk menilai apakah sebuah novel berhasil atau tidak adalah dengan melihat apakah kita ingin terus membacanya sampai selesai. Dalam hal ini, Cheat Day layak disebut sukses.

Karakter-karakternya terasa nyata dan relatable. Kita bisa memahami kegelisahan Kit, rasa bersalah yang coba ia tekan, dan keinginan untuk menemukan makna hidup lewat diet atau hubungan asmara.

Novel ini bikin pembacanya dibuat ingin tahu bagaimana kisah Kit akan berakhir dan juga ikut memikirkan apa yang sebenarnya sedang ia cari dalam hidupnya.

Meski Cheat Day berhasil menyampaikan cerita yang menarik, ada juga terselip beberapa kekurangan. Salah satunya adalah banyaknya detail yang kurang relevan dengan alur utama.

Contohnya, Kit bekerja di sebuah toko roti, dan kita diajak terlalu dalam mengenal para karyawan serta pekerjaan mereka di sana.

Terlalu banyak informasi yang sebenarnya tidak terlalu mendukung perkembangan cerita, malah terkadang terasa mengulur waktu.

Di bagian tengah cerita, ada pula bagian yang membahas seorang wanita yang pernah Kit temui saat kuliah.

Mungkin bagian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam ke karakter Kit. Tapi, terasa terlalu panjang dan tidak terlalu penting untuk menggerakkan alur cerita.

Kita hanya diberi petunjuk bahwa tubuh Kit tidak mungil, tapi tidak ada satu pun karakter lainnya yang menyoroti hal tersebut. Bahkan, disebutkan bahwa berat badan Kit justru 30 pon lebih ringan dibandingkan kakaknya.

Di sinilah muncul pertanyaan, kalau diet jadi elemen utama dalam cerita, kenapa latar belakang soal body image-nya tidak dibangun lebih kuat sejak awal?

Atau jangan-jangan, justru penulis ingin mengajak pembaca melihat bahwa obsesi Kit untuk jadi kurus bukan karena faktor fisik semata melainkan karena tekanan internal yang sifatnya lebih psikologis?

Di sisi lain, masalah rumah tangga Kit sebenarnya jadi salah satu benang merah dalam novel Cheat Day. Ia sudah menikah cukup lama dengan David, cinta masa kuliahnya.

Tapi setelah bertahun-tahun hidup bersama, Kit mulai merasa jenuh bukan cuma dengan rutinitas, tapi juga dengan David sendiri.

Di pertengahan cerita, barulah pembaca diperlihatkan betapa dalamnya kebosanan yang Kit rasakan. Ia bahkan mengaku mulai muak, walau perasaan sayangnya tak sepenuhnya hilang.

Sayangnya, konflik ini muncul agak terlambat. Perselingkuhan Kit dengan Matt terasa muncul tanpa pengantar yang cukup kuat.

Bisa dibilang novel ini bukan sekadar cerita chick lit biasa, melainkan sebuah perjalanan moral yang mengajarkan kita tentang bahayanya menuruti ambisi tanpa mempertimbangkan konsekuensi.

Dikemas dengan gaya bercerita yang tajam dan personal, Cheat Day menyentil realita yang sering kita hadapi.

Kalau kamu tipe pembaca yang nggak masalah dengan jalan cerita yang naik-turun dan tokoh yang dramatis tapi akhirnya tetap menyentuh sisi emosional, kisah ini layak untuk diikuti sampai akhir.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

raysa zahra