The Wild Robot Escapes adalah sekuel dari novel The Wild Robot karya Peter Brown yang melanjutkan kisah menyentuh dan penuh filosofi dari Rozzum unit 7134, atau yang lebih akrab dipanggil Roz.
Dalam buku kedua ini, petualangan Roz berlanjut dengan menghadapi tantangan yang jauh berbeda dan lebih kompleks.
Cerita berawal ketika Roz, yang sebelumnya hidup damai bersama komunitas hewan di pulau, kini berada di sebuah peternakan milik keluarga Shareef.
Ia menjadi tenaga kerja robot yang membantu mengurus ladang, sapi, dan pekerjaan sehari-hari. Namun, yang membuatnya berbeda adalah sifat "manusiawi" Roz yang perlahan mulai dikenali oleh sang petani dan kedua anaknya.
Alih-alih menjadi mesin tanpa perasaan, Roz justru menunjukkan empati, rasa ingin tahu, dan keinginan kuat untuk kembali ke rumah lamanya.
Pulau dimana ia menemukan cinta, persahabatan, dan, putra angkatnya (seekor angsa) yang bernama Brightbill.
Salah satu kekuatan dari The Wild Robot Escapes adalah pendekatan Peter Brown yang konsisten dalam menampilkan Roz sebagai robot.
Hal ini menjadi perpaduan yang unik antara sifat robot dan kemanusiaan, sehingga Roz menjadi tokoh utama yang menarik.
Plot dalam buku ini memiliki tempo yang pas. Pembaca tidak akan merasa terburu-buru, tapi alurnya juga tidak bertele-tele.
Sebagai penulis, Peter Brown mampu membangun ketegangan melalui narasi yang diberikannya. Mulai dari kehidupan Roz di ladang, keputusannya untuk kabur, hingga perjalanannya yang penuh tantangan demi bisa kembali ke pulau.
Sepanjang petualangan Roz, pembaca juga diperlihatkan gambaran mengenai dunia futuristik namun tetap membumi.
Robot digunakan secara luas dalam kehidupan sehari-hari, namun masih ada keluarga tradisional seperti keluarga Shareef yang hidup di pedesaan.
Gaya ilustrasi khas Peter Brown menghadirkan sentuhan visual yang hangat dan sarat makna, menjadikan novel ini pilihan yang tepat bagi pembaca anak-anak maupun usia menengah (middle grade).
Tema yang diangkat novel ini cukup menarik yang dibahas dengan cara yang sederhana. Beberapa isu besar dalam novel ini antara lain kebebasan, kekeluargaan, hingga pencarian jati diri.
Meskipun ditujukan untuk anak-anak, pesan yang disampaikan bersifat universal dan relevan untuk segala usia.
Pertanyaan-pertanyaan filosofis tentang apa artinya menjadi makhluk hidup, bagaimana seseorang bisa memahami perbedaan, dan bagaimana cinta bisa tumbuh dari relasi yang tidak biasa, menjadi inti dari kisah Roz.
Salah satu bagian yang paling menyentuh ketika membaca interaksi Roz dengan anak-anak petani, serta usahanya menyelamatkan sapi-sapi yang terluka dan burung-burung yang tertangkap dalam perjalanan
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Roz sebuah robot, ia masih memiliki kepekaan yang bahkan melebihi manusia pada umumnya.
Di sisi lain, hubungan antara Roz dan Brightbill menjadi inti emosional dari cerita.
Kerinduan mereka untuk kembali bersama menghadirkan konflik yang menyentuh hati sekaligus menegangkan, memperkaya alur petualangan dengan kedalaman emosi yang kuat.
Secara keseluruhan, The Wild Robot Escapes adalah penutup yang memuaskan dari duologi yang penuh makna ini.
Buku ini berhasil memperluas dunia dan kedalaman karakter dari buku pertama, sambil mempertahankan pesona dan daya tariknya.
Roz adalah karakter yang tidak akan mudah dilupakan, seorang robot yang mengajarkan kita tentang apa artinya menjadi "hidup".
Buku ini adalah kisah petualangan yang menginspirasi, menyentuh, dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh remaja, anak-anak, hingga dewasa, terutama mereka yang menyukai cerita tentang persahabatan, keluarga, dan keberanian untuk pulang ke tempat yang disebut rumah.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel The One and Only Bob, Kisah Berani Bob sang Anjing Kecil
-
Ulasan Novel The One and Only Ivan, Kisah Emosional Gorilla di Dalam Jeruji
-
Ulasan Novel 'Art of Curse', Petualangan Membasmi Kutukan Berbahaya
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Kisah Manis Keluarga di Novel 'Rahasia Keluarga dan Cerita-Cerita Lainnya'
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance