Novel James karya Percival Everett adalah sebuah karya yang berani dan segar dalam dunia sastra modern. Buku ini menyajikan kisah ulang dari novel klasik The Adventures of Huckleberry Finn karya Mark Twain, namun dengan fokus pada karakter Jim, sang budak yang selama ini hanya menjadi figur pendukung dalam cerita. Everett merebut kembali suara Jim-yang dalam novel ini lebih suka disebut James-dan memberinya kedalaman berpikir, kecerdasan, serta kemanusiaan yang selama ini kurang terekspos.
Membaca James seperti menelusuri Sungai Mississippi yang penuh liku dan ketegangan pada tahun 1861. Everett tidak hanya mengajak kita mengikuti perjalanan fisik James dan Huck Finn, tetapi juga perjalanan batin yang penuh refleksi tentang kebebasan, keluarga, dan identitas. Novel ini memadukan humor, satire, dan kritik sosial dengan sangat apik, menjadikannya bacaan yang tidak hanya menghibur tetapi juga membuka mata.
Ulasan Buku James
Kisah James dimulai ketika James, budak yang akan dijual ke pemilik baru di New Orleans, mendengar kabar yang mengancam perpisahan abadi dari istri dan anaknya. Dengan keberanian luar biasa, ia melarikan diri ke Pulau Jackson untuk merencanakan bagaimana dapat membeli kebebasan keluarganya. Di sisi lain, Huck Finn yang juga melarikan diri dari ayahnya yang kejam, bertemu dengan James. Bersama-sama, mereka menempuh perjalanan berbahaya menyusuri Sungai Mississippi menuju negara-negara bagian bebas.
Yang membuat novel ini sangat istimewa adalah cara Everett menghidupkan karakter James sebagai sosok yang kompleks dan penuh warna. James bukan hanya seorang budak yang takut dan pasrah, melainkan pria yang cerdas, mampu membaca dan menulis, serta memiliki dialog internal yang mendalam dengan tokoh-tokoh filsafat seperti John Locke dan Voltaire. Everett juga menampilkan bagaimana James menggunakan berbagai gaya bahasa-dari dialek budak hingga bahasa Inggris yang fasih-sebagai strategi bertahan hidup dan berkomunikasi dalam dunia yang penuh diskriminasi.
Perjalanan James dan Huck penuh dengan pertemuan yang menegangkan: dari bandit, penipu, hingga kelompok kulit putih yang melakukan pertunjukan “minstrel” yang merendahkan. Namun di balik semua itu, James tetap memegang teguh harapan dan tekad untuk menyatukan kembali keluarganya. Novel ini tidak hanya mengisahkan pelarian fisik, tetapi juga perjuangan moral dan intelektual seorang pria yang menolak menjadi korban sejarah.
Pengalaman membaca James cukup seru. Gaya bahasa Everett yang tajam, penuh ironi, dan terkadang jenaka membuat pembaca terus terjaga dalam balutan alur cerita dan terlibat secara emosional dengan karakter. Hubungan antara James dan Huck digambarkan dengan nuansa yang lebih dalam dibandingkan versi aslinya-menampilkan ketegangan, perbedaan pandangan, sekaligus persahabatan yang rumit.
Selain sebagai novel petualangan, James adalah karya yang mengajak pembaca merenungkan isu-isu ras, kebebasan, dan hak untuk menentukan narasi hidup sendiri. Everett menantang pembaca untuk melihat kembali sejarah Amerika dari sudut pandang yang selama ini terpinggirkan, sekaligus mengkritik bagaimana sastra dan sejarah seringkali membungkam suara-suara tertentu.
Mengapa harus membaca James? Karena novel ini bukan sekadar retelling, melainkan sebuah revolusi naratif yang memberi ruang bagi suara yang selama ini terabaikan. Percival Everett berhasil menggabungkan humor, tragedi, dan kritik sosial dalam sebuah kisah yang sangat relevan dengan kondisi dunia saat ini. Seperti yang diungkapkan James dalam novel ini, “My NAME IS JAMES. I wish I could tell my story with a sense of history as much as industry... I am a man who will not let his story be self-related, but self-written.” Kutipan ini menjadi pengingat kuat bahwa setiap manusia berhak menulis kisahnya sendiri dan didengar.
James adalah bacaan wajib bagi siapa saja yang ingin memahami sejarah, kemanusiaan, dan kekuatan narasi dari perspektif yang baru dan berani. Novel ini bukan hanya mengubah cara kita memandang kisah klasik, tetapi juga mengajak kita untuk lebih peka dan kritis terhadap suara-suara yang selama ini tersembunyi di balik sejarah.
Identitas Buku James
Judul: James
Penulis: Percival Everett
Penerbit: Pan Macmillan
Tanggal Terbit: 27 Februari 2025 (pertama kali terbit 19 Maret 2024 oleh penerbit Doubleday)
Tebal Buku: 320 halaman
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Persiapan Haji 2025 Belum Lengkap? Download Buku Panduan Resmi Kemenag Sekarang
-
Ingin Studi ke Luar Negeri? Ini 4 Buku Inspiratif yang Wajib Kamu Baca
-
Mengungkap Rahasia Perasaan Seorang Ibu dalam Buku Anatomi Perasaan Ibu
-
Kisah Inspiratif dari Out of My Mind, Melihat Dunia dari Perspektif Berbeda
-
Ulasan Novel Menjadi: Sebuah Proses untuk Mengenal dan Menerima Diri
Ulasan
-
Review Film William Tell: Panah, Perlawanan, dan Drama yang Tampil Beda
-
Novel And Then I Heard the Quiet: Rahasia yang Terkubur di Fort Langley
-
Review Anime Medalist, Keterbatasan Menjadi Kekuatan untuk Meraih Mimpi
-
Review Film The Accountant 2: Sekacau Itu Plotnya?
-
Desa Wisata Pentingsari, Pariwisata Edukasi untuk Mempelajari Budaya Jawa
Terkini
-
Gegara Jay Idzes, Postingan Akun Resmi AC Milan Diserbu Para Penggemar Timnas Indonesia
-
Lolos dari Dunia Nyata! 4 Upcoming K-Drama Fantasi yang Wajib Kamu Nantikan
-
Tayang Malam Ini, 4 Alasan Drama Pump Up the Healthy Love Wajib Dinantikan!
-
4 Ide Pilihan OOTD Stylish ala Sana TWICE, Dari Elegan sampai Playful Style
-
Sudirman Cup 2025: Putri KW Sempat Tegang Lawan India, Beban Samakan Poin