Pada tanggal 1 Mei 2025 kali ini, seluruh pekerja atau buruh di dunia, khususnya di Indonesia memperingati Hari Buruh atau yang dikenal dengan nama Mayday. Hari Buruh sendiri memang identik dengan peringatan setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya di seluruh dunia dan di Indonesia. Di Indonesia sendiri hari buruh biasanya identik dengan kegiatan aksi turun ke jalan yang dilakukan oleh mayoritas lapisan masyarakat kaum pekerja atau buruh.
Namun, tahukah kamu bahwa sejarah dari peringatan Hari Buruh ini merupakan sebuah catatan sejarah yang cukup panjang sehingga selalu diperingati setiap tanggal 1 Mei setiap tahunnya? Berikut ini adalah sejarah singkat peringatan hari buruh dan evolusi tuntutan buruh di Indonesia setiap tahunnya.
Sejarah Singkat Hari Buruh atau Mayday
Hari buruh yang diperingati setiap tanggal 1 Mei memang menjadi salah satu agenda tahunan bagi masyarakat di seluruh dunia, khususnya kaum pekerja atau buruh. Melansir dari laman formadiksi.um.ac.id, peringatan hari buruh sendiri diawali pada abad ke-19, tepatnya pada tanggal 1 Mei 1886 yang diproklamirkan oleh badan organisasi bernama Federation of Organized Trades and Labor Unions (FOTLU).
Badan ini sendiri kala itu menuntut hak bekerja dan jam kerja bagi para buruh adalah setiap 8 jam per harinya. Hal ini didasari oleh kebiasaan para pekerja sebelum adanya hari buruh yang dituntut untuk bekerja sekirar 10-16 jam setiap harinya. Tentu hal ini dirasa sangat memberatkan dan tidak sebanding dengan upah kerja yang diterima oleh para buruh kala itu.
Pada tahun tersebut, ribuan buruh dari seluruh penjuru Amerika Serikat melakukan aksi massa dan mogok kerja guna menuntut hak-hak para buru termasuk jam kerja yang lebih manusiawi. Diperkirakan, pada zaman itu lebih dari 300 ribu buruh ikut aksi dalam penuntutan jam kerja yang sesuai bagi para buruh dan dianggap sebagai salah satu tonggak besar lahirnya hari buruh sedunia yang diperingati hingga hari ini.
Aksi massa ini sendiri berlangsung selama kurang lebih beberapa hari. Namun, aksi massa yang semual berjalan damai kemudian berubah menjadi kericuhan yang terjadi di tanggal 3 Mei 1886 yang menyebabkan beberapa orang buruh tewas dan beberapa diantaranya ditangkap poleh pihak kepolisian.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1890, di kota London, Inggris juga terjadi hal yang serupa seperti yang dilakukan di Amerika Serikat, ratusan ribu buruh turun ke jalan menuntut hak-hak jam kerja dan jaminan bagi para buruh. Lambat laun, aksi massa semacam ini kemudian kian menyebar dan selalu diperingati di seluruh negara di dunia dan dikenal dengan nama Mayday atau hari buruh yang jatuh setiap tanggal 1 Mei.
Perubahan Tuntutan Buruh di Indonesia Setiap Peringatan Mayday
Di Indonesia sendiri, Mayday memang sudah berlangsung cukup lama dan sudah lebih berjalan puluhan tahun dengan diwarnai aksi damai atau demo di beberapa daerah. Dalam aksi massa tersebut, umumnya berlangsung damai kendati adapula dalam beberapa aksi yang berakhir dengan ketegangan atau kericuhan.
Tuntutan buruh di Indonesia setiap pelaksanaan hari buruh memang selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Melansir dari beberapa sumber di laman suara.com, tuntuntan buruh di Indonesia memang cukup bervariasi. Mulai dari kesejahteraan para buruh dengan memberikan jam kerja normal sekitar 7-8 jam setiap harinya. Pemberian jaminan sosial ketenagakeerjaan dan beberapa tuntutan lainnya yang selalu diutarakan setiap tahunnya.
Umumnya, para buruh di Indonesia ini paling sering menyuarakan penyelesaian sengketa kontrak kerja yang terkadang dianggap memberatkan para buruh dan juga pemberlakukan upah minimum regional atau UMR yang diharapkan selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Namun, adapula tuntutan seperti pemberian hak cuti atau libur hamil bagi para buruh wanita dan jaminan keamanan bagi para buruh-buruh wanita di tempat kerja.
Itulah sejarah singkat peringatan hari buruh di dunia dan perubahan tuntutan para buruh di Indonesia setiap tahunnya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jelang Ajang ASEAN Womens Cup 2025, Indonesia Panggil 23 Nama Pemain!
-
Pindah ke Torino, 3 Nama Ini Diprediksi Bakal Jadi Pesaing Jay Idzes
-
Raih Topskor AFF Cup U-23, Jens Raven Dijamin Promosi ke Timnas Senior?
-
Futsal: Olahraga Murah Meriah, Jadi Sumbu Perputaran Roda Ekonomi Rakyat
-
Demi Prestasi, Pemerintah Izinkan Timnas Tambah Pemain Naturalisasi Baru!
Artikel Terkait
-
BPJS Ketenagakerjaan - KAI Beri Layanan dalam May Day 2025 sebagai Bentuk Apresiasi bagi Buruh
-
May Day 2025, Pimpinan KSPSI Ajak Para Buruh Rayakan secara Damai
-
Di Balik Libur Tanggal 1 Mei yang Dikenal Sebagai Mayday Ada Tragedi Haymarket Riot
-
45 Kata-kata Hari Buruh 2025 yang Bermakna dan Membakar Semangat
-
DPR Siap Tampung Aspirasi Buruh saat May Day 2025
Ulasan
-
Ulasan Novel Midnight Prince: Pertempuran Batin yang Belum Selesai
-
Ulasan Novel Death of the Author: Makna Tersembunyi dalam Kematian
-
Novel The Fake Mate: Kisah Cinta Terlarang yang Berawal dari Kebohongan
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Osiris
-
Crush "Don't Forget": Kenangan dan Perasaan yang Belum Benar-benar Pergi
Terkini
-
Jalani Karier di Liga Kamboja, Sulthan Zaky Ikuti Jejak Bintang Timnas Indonesia U-19
-
5 Drama Korea Tema Keluarga yang Penuh Kehangatan, Terbaru 'Love, Take Two'
-
Day6 Rilis Jadwal Konser Anniversary ke-10 'The Decade', Jakarta Diskip?
-
Antara Strategi dan Romantisme: Buku Langka dan Daya Tariknya
-
Kpop Demon Hunters Berpeluang Jadi Waralaba, Beri Sinyal Garap Sekuel?