Aku nonton Film Osiris tanpa ekspektasi tinggi lho. Jujur saja, film-film buatan Sutradara William Kaufman sebelumnya; ‘Warhorse One’ atau ‘The Marine 4’ bukan tipe tontonan yang terlalu membekas di ingatan. Namun, ada sesuatu dari premis film ini, perihal sekelompok tentara yang diculik alien dan harus bertahan hidup di dalam kapal luar angkasa, ini benar-benar membuatku penasaran.
Dan ya, ternyata aku nggak salah. Dari detik awal, Film Osiris seperti mengajak diriku masuk ke zona yang banyak aksi dengan alien bermata kosong dan bergigi tajam.
Wah, menarik! Lanjut kepoin, yuk!
Sinopsis Film Osiris
Ceritanya dimulai dengan kilas balik soal Voyager 1, satelit NASA diluncurkan tahun 1977, yang katanya menjelajah hingga ke ujung tata surya. Setelah itu, scene beralih ke medan perang, di mana sekelompok pasukan khusus AS yang dipimpin Kelly (diperankan Max Martini, yang juga jadi produser film ini) sedang baku tembak melawan kelompok bersenjata misterius.
Nah, bagian paling menarik dimulai saat mereka pingsan, lalu bangun di dalam kapal alien. Gelap, lembap, penuh darah, dan dua mayat manusia tergantung tanpa kulit di atap ruangan.
Dari titik itu, Film Osiris bergerak seperti video game survival-horror. Satu per satu karakter mencoba memahami situasi, menembaki apa pun yang bergerak, dan menebak-nebak apakah mereka ditangkap alien atau malah setan interdimensional. Di tengah kekacauan, mereka bertemu sosok perempuan bernama Ravi (Brianna Hildebrand), yang dengan cepat menjadi navigator moral dan emosional tim ini.
Lalu, apa yang terjadi selanjutnya? Tonton sendiri deh!
Review Film Osiris
Apakah akting para pemain meyakinkan? Menurutku, kadang iya, kadang nggak. Dialognya penuh dengan one-liner yang kadang terdengar lucu karena saking hambarnya. Ada momen saat salah satu karakter berteriak, "We did it! We f***in' did it!" Dan aku langsung tahu, sebentar lagi dia bakal mati. Klise? Banget!
Sementara itu, yang jadi nilai jual utama Film Osiris jelas adegan aksinya. Sutradara William Kaufman tahu caranya menyusun ketegangan dan membuat koreografi baku tembak yang seru walaupun set-nya terlihat murahan.
Serius, interior kapalnya kayak bekas set Stargate SG-1 yang ditambal di sana-sini. Terutama saat para monster muncul (makhluk-makhluk buas yang tampak seperti kawin silang antara Venom dan Nemesis dari Film Resident Evil: Apocalypse).
Gitu deh. Rancangan efek prostetiknya ditangani Todd Masters, dan kelihatan banget dia bersenang-senang mendesain makhluk-makhluk ini.
Dan ngomong-ngomong soal kejutan, Linda Hamilton muncul di tengah film sebagai karakter bernama Anya. Memang perannya nggak panjang, tapi kehadirannya ngasih semacam legitimasi buat film ini, seolah-olah bilang, “Lihat, Sarah Connor pun tertarik sama naskah ini.” Cuma begitu rasanya.
Apakah ‘Osiris’ film yang orisinal? Jelas nggak. Apakah film ini tahu target penontonnya? Sangat.
Menurutku, ini adalah film yang nggak malu jadi B-movie. Namun, yang paling menggangguku mungkin terkait bagaimana karakter-karakter ini terasa datar. Mereka bukan tokoh yang akan kamu ingat seminggu setelah nonton. Film ini juga nggak pernah menjanjikan kedalaman emosi. Hanya jadi wahana roller coaster berdurasi ±105 menit, dan sebagai penonton, aku merasa ini cuma jadi film yang sebatas lumayan menghibur.
Kalau Sobat Yoursay suka film-film sci-fi aksi kelas B, yang isinya referensi klasik, Film Osiris bisa jadi guilty pleasure-mu bulan ini. Hanya saja kalau kamu mencari sesuatu yang baru, menyentuh, atau mengguncang batin, yah, film ini nggak akan membawamu ke titik itu dan jelas akan sangat mengecewakan.
Memang, Film Osiris tuh sajian aksi sci-fi penuh adrenalin yang cocok buat malam Sabtu tanpa ekspektasi tinggi. Meskipun minim inovasi dan penuh dialog kaku, film ini tetap menghibur kok.
Selamat nonton, ya!
Skor: 2/5
Baca Juga
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film The Fantastic Four: First Steps
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Souleymane's Story
-
Masih Tayang di Bioskop, Kupas Soft Sci-fi Film Sore: Istri dari Masa Depan
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Gak Nyangka
-
Review Jujur Film Omniscient Reader: The Prophecy, Lagi Tayang di Bioskop
Artikel Terkait
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film The Fantastic Four: First Steps
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film Souleymane's Story
-
Turun 66 Persen, The Fantastic Four: First Steps Rajai Puncak Box Office
-
Dibintangi Ice Cube, Film War of the Worlds Hanya Kantongi Rating 0 Persen
-
Salip World War Z, F1 Kini Jadi Film Terlaris Sepanjang Karier Brad Pitt
Ulasan
-
Crush "Don't Forget": Kenangan dan Perasaan yang Belum Benar-benar Pergi
-
Impresi Jujur Selepas Nonton Film The Fantastic Four: First Steps
-
Ulasan Novel History Lessons: Misteri Kematian Mahasiswa dan Skandal Kampus
-
Ulasan Buku Dont Be Sad, Motivasi Islami yang Menenangkan Jiwa
-
Menemukan Bahagia di Tengah Hidup yang Kacau dalam Buku How To B Happy
Terkini
-
Kini Terancam Menepi, Ragnar Oratmangoen Pernah Ciptakan 2 Momen Manis Bersama Skuat Garuda
-
Stylish Abis! Ini 4 Messenger Bag untuk Tampil Profesional di Tempat Kerja
-
Blak-blakan! Dejan Racic Ungkap Alasan Terima Pinangan Bhayangkara FC
-
Baru Tampil Sekali Musim Ini, Jorge Martin Langsung Targetkan Kemenangan
-
Produksi 3 Body Problem Season 2 Dimulai, Ada Pemain Baru Bergabung