Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Inggrid Tiana
T-Ara Sugar Free (Youtube/PocketDol Labels)

T-ara dikenal dengan konsep-konsep unik dan kemampuan mereka dalam menciptakan hook yang sangat menempel di telinga, salah satunya adalah Sugar Free yang rilis tahun 2014.

Lagu ini langsung menarik perhatian karena perpaduannya yang menarik antara genre EDM yang sedang naik daun kala itu, dengan sentuhan retro disco yang sudah menjadi ciri khas T-ara.

Meskipun T-ara pada masa itu sedang menghadapi berbagai tantangan di masa karirnya, Sugar Free berhasil membuktikan bahwa mereka masih memiliki taring dan mampu berinovasi.

Lagu ini tidak hanya menjadi hit di kalangan penggemar, tetapi juga mendapat pujian atas kualitas produksi dan konsep visualnya. 

Begitu intro Sugar Free dimulai, pendengar langsung disuguhkan dengan beat EDM yang kuat dan synthesizer yang dominan, menciptakan suasana klub malam yang berenergi tinggi.

Hal ini merupakan langkah berani dari T-ara, yang sebelumnya lebih dikenal dengan genre pop-disco yang ringan. Namun, yang membuat Sugar Free unik adalah bagaimana mereka berhasil mengintegrasikan elemen retro khas T-ara ke dalam struktur EDM tersebut.

Melodi utama lagu ini memiliki ritme yang cepat dengan loop yang berulang, sangat khas dengan EDM yang dirancang untuk membuat pendengar ikut menari.

Namun, di antara beat yang menghentak itu, terselip melodi vokal yang catchy dan mudah diikuti, mengingatkan kita pada lagu-lagu disko yang populer di era 80-an.

Bagian chorus adalah titik puncak yang paling menonjol, dengan repetisi frasa Sugar Free yang menjadi hook utama, diiringi drop beat yang bikin nagih.

Kombinasi ini menciptakan pengalaman mendengarkan yang unik, modern dan up-to-date dengan tren EDM, namun tetap punya esensi funky dan groovy ala T-ara.

Di balik melodi yang catchy, lirik Sugar Free ternyata memiliki makna yang cukup dalam dan sedikit melankolis. Ditulis oleh Shinsadong Tiger, Beom X Nang, dan LE, liriknya menggambarkan perasaan hampa dan kekosongan setelah putus cinta.

Lirik Sugar Free sendiri menjadi metafora untuk hubungan yang kehilangan manisnya atau esensinya, kemudian menjadi tawar dan tak berarti.

Baris-baris seperti "Semuanya hilang, tak ada lagi yang tersisa" dan "Cintaku seperti permen karet, tanpa gula" menunjukkan keputusasaan dan kehampaan yang dirasakan tokoh dalam lagu.

Meskipun begitu, liriknya juga menyiratkan upaya untuk mengatasi rasa sakit itu dengan terus menari dan berpesta, seolah ingin melarikan diri dari kenyataan.

Kontras antara melodi yang bersemangat dan lirik yang melankolis ini justru menjadi daya tarik tersendiri, membuat lagu ini tidak hanya cocok untuk menari, tetapi juga untuk direnungkan.

T-ara selalu dikenal dengan anggota yang memiliki warna suara yang beragam, dan ini terlihat jelas di Sugar Free. Setiap anggota mendapatkan bagian yang sesuai dengan karakteristik vokal mereka, menciptakan harmoni yang pas.

Bagian rap oleh Eunjung dan Hyomin juga terintegrasi dengan sangat baik ke dalam beat EDM, memberikan dinamika tambahan pada lagu.

Kemampuan T-ara untuk menyanyikan melodi yang catchy dengan artikulasi yang jelas, bahkan di tengah beat yang cepat, adalah bukti profesionalisme mereka. Mereka berhasil mempertahankan identitas vokal grup sambil beradaptasi dengan genre baru di kala itu.

Untuk MV-nya sendiri juga sangat mendukung konsep lagu. Dengan latar belakang klub malam yang gemerlap, pencahayaan neon yang dramatis, dan fashion yang stylish, MV ini berhasil menciptakan suasana pesta yang terlihat keren dan modern.

Koreografi yang energik dengan menampilkan gerakan yang kuat, serta point dance yang mudah diikuti, semakin memperkuat kesan lagu ini.

Meski ada beberapa kritik tentang penggunaan loop visual di MV, secara keseluruhan, Sugar Free berhasil menangkap esensi EDM dan memberikan kesan yang kuat tentang sebuah pesta yang tak ada habisnya, cocok dengan lirik tentang pelarian dari kesedihan.

Sugar Free mungkin bukan lagu yang paling terkenal dari T-ara di kancah global, namun di Korea Selatan dan di kalangan penggemar K-pop yang lebih lama, lagu ini adalah underrated gem yang seringkali menjadi favorit mereka.

Hingga kini, Sugar Free tetap menjadi lagu yang menyenangkan untuk didengarkan, baik saat ingin menari maupun saat ingin merenung, membuktikan keabadian perpaduan manis antara EDM dan pesona retro yang tak tertandingi.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Inggrid Tiana