Saat pertama kali nonton sampai ending, rasanya masih ingat momen di kala jantungku jadi berdegup agak lambat, seolah-olah waktu pun ikut melambat bersama film yang baru selesai ditonton.
Film debut berbahasa Inggris dan Spanyol dari sutradara asal Thailand, Apichatpong Weerasethakul, dan kayak film-filmnya terdahulu: ‘Uncle Boonmee Who Can Recall His Past Lives’ dan ‘Tropical Malady’, film ini lahir kayak dalam bentuk mimpi yang bergerak pelan dan menyusup ke bawah kulit. Perumpamaan ini mungkin lebay, tapi memang seperti itulah yang terasa.
Dan ke-lebay-an itu tecermin saat film ini memenangkan Jury Prize di Festival Film Cannes ke-74 (2021) dan Gold Hugo di Chicago International Film Festival (2021).
‘Memoria’ merupakan produksi kolaboratif internasional yang cukup besar lho. Nah, film ini tuh digarap beberapa rumah produksi: Kick the Machine Films (Thailand), Burning (Korea Selatan), Piano (Kolombia), Anna Sanders Films (Prancis), Match Factory Productions (Jerman), dan didukung juga sama ZDF-Arte.
Berkisah tentang apa film ini? Yang kepo sini merapat dan jangan skip?
Sekilas tentang Film Memoria
Tokoh utamanya bernama Jessica Holland (diperankan Tilda Swinton). Dia merupakan ekspat asal Skotlandia yang tinggal di Medellín, Kolombia, yang mengelola bisnis bunga.
Saat mengunjungi Bogotá untuk menjenguk kakaknya yang dirawat karena penyakit misterius, Jessica mengalami sesuatu yang nggak bisa dijelaskan dengan logika.
Ada suara dentuman aneh yang hanya dia sendiri bisa dengar. Suara itu ganjil banget, seperti getaran semesta yang hanya menyentuh saraf-saraf tertentu dalam dirinya.
Dari titik itu, Sobat Yoursay akan diajak mengikuti perjalanan Jessica yang mencoba mencari asal-usul suara itu.
Jessica merekamnya bersama teknisi studio musik bernama Hernán (diperankan Juan Pablo Urrego), yang kemudian lenyap begitu saja. Hah? Iya, Saat Jessica kembali ke studio, para pekerja di sana bilang Hernán nggak pernah ada.
Namun kemudian, Jessica bertemu sosok pria lain, juga bernama Hernán (diperankan Elkin Díaz), yang tinggal di sebuah desa dan mengaku punya ingatan absolut (segala sesuatu yang pernah dia alami, selalu dia ingat).
Di tahap itulah, lapisan-lapisan waktu, memori, identitas, dan bahkan fakta, pelan-pelan mulai terkikis satu per satu. Jadi, suara apa itu? Hmmm … tontonlah sendiri!
Impresi Selepas Nonton Film Memoria
Jujur saja, ‘Memoria’ bukan film yang bisa ditonton sambil ngemil kacang atau main HP. Ini film yang menuntutku fokus, meluangkan waktu, dan berdamai dengan kebingungan yang terus tumbuh seiring durasi bergulir.
Biarpun gitu, aku suka bagaimana film ini membahas trauma dan kenangan tanpa pernah mengucapkannya secara eksplisit. Semua hadir dalam suasana, dalam cara kamera diam memandangi ruangan, dalam jeda sebelum seorang karakter menjawab pertanyaan.
Tilda Swinton sendiri kelihatan banget tampil sangat menahan diri, tapi tetap memikat.
Dan ending-nya? Wah, aku masih belum yakin harus menjelaskannya seperti apa. Ada elemen fiksi ilmiah yang muncul tiba-tiba. Pokoknya aneh, gila, tapi juga oke dan pas. Seolah-olah semua hal-hal absurd sepanjang durasi menemukan jalannya buat jadi utuh dan dimengerti penonton.
Mungkin itulah kenapa judulnya ‘Memoria’. Karena kita semua, pada akhirnya, hidup dalam gema kenangan yang nggak pernah benar-benar selesai.
Bagus nggak sih filmnya? Lagi-lagi ini soal selera! Kalau Sobat Yoursay suka film yang di akhir cerita ngasih jawaban jelas, mohon maaf ini film nggak cocok buat kamu. Beda lagi kalau kamu tertarik menyelami hal-hal aneh yang membingungkan, Film Memorial bisa tuh masuk daftar tonton.
Senggaknya, Apichatpong Weerasethakul berhasil membuktikan, meski filmnya kali ini berlatar lain benua, bahasa, dan aktor, sang sutradara Thailand ini tetap konsisten menjadi sineas film yang mendunia. Sobat Yoursay bisa nonton di KlikFilm ya. Selamat nonton.
Skor: 3,5/5
Baca Juga
-
Mission Impossible - The Final Reckoning: Warisan Ethan Hunt Berlanjut?
-
Final Destination - Bloodlines: Kutukan Film atau Kebetulan Mengerikan?
-
Apa yang Membuat 'Film Sampai Jumpa, Selamat Tinggal' Menarik Dinantikan?
-
Review Film Highest 2 Lowest: Penculikan Anak yang Bikin Jungkir Balik
-
Spoiler Alert! Deretan Aksi Tergila 'Mission Impossible - The Final Reckoning'
Artikel Terkait
-
Tragedi Kapal Selam Titan Resmi Diangkat Jadi Film Dokumenter Netflix
-
MotoGP Inggris 2025: Kemenangan Fabio Quartararo dan Yamaha Tertunda Lagi
-
Siap Salip KKN di Desa Penari, Film Jumbo Cetak 9,8 Juta Penonton
-
Kemenangan Look Back Jadi Film Terbaik di Crunchyroll Anime Awards 2025
-
Review Film A Minecraft Movie: Saat Realita dan Dunia Minecraft Bertabrakan
Ulasan
-
Warung Nayamul: Kuliner Khas Jawa dengan Konsep Prasmanan yang Nyaman
-
The Beach Grand Duta City, Wisata Rasa Pantai di Tengah Perkotaan
-
Berwisata di Curug Mariuk, Rasakan Sensasi Segar Berenang di Kolam Alami
-
Merayakan Kehilangan dari Orang Terkasih Lewat Lagu ONEWE Bertajuk Universe
-
Amanat Gus Iqdam dalam Film Cocote Tonggo, Singgung Tatakrama Bertetangga
Terkini
-
Shayne Pattynama Sebut Calvin Verdonk Saingannya di Timnas, Mengapa?
-
Usung Genre Rock, Doyoung NCT Bagikan Salam Hangat di Lagu Terbaru 'Memory'
-
Pria dan Kesehatan Mental: Masculinity Trap hingga Stigma Lemahnya Iman
-
6 Drama Thailand yang Dibintangi Cherprang Areekul, Perannya Beragam!
-
Peluang Lebih Besar, tapi Skuat Garuda Butuh 4 Poin untuk Amankan Fase Gugur Piala Dunia U-17