Di tengah deretan film remake yang sering terasa nanggung, ‘Highest 2 Lowest’ muncul dan jadi kejutan yang segar plus mantap. Sutradara Spike Lee tampak nggak main-main waktu membongkar ulang Film High and Low jadi kisah tentang ketimpangan, empati, dan kerasnya industri musik zaman sekarang, dengan Denzel Washington jadi pemeran utamanya.
Film ini diproduksi sejumlah rumah produksi ternama: A24, Apple Studios, Escape Artists, Mandalay Pictures, serta 40 Acres and a Mule Filmworks (rumah produksi milik Spike Lee sendiri). Distribusinya ditangani sama Apple Original Films dan A24.
Nama-nama aktor yang terlibat juga nggak main-main lho, di antaranya:
- Denzel Washington tampil sebagai David King, si raja industri musik yang dihormati sekaligus ditakuti
- Jeffrey Wright
- Elijah Wright
- A$AP Rocky
- Ice Spice
- Aubrey Joseph
- Dan masih banyak bintang pendukung lainnya
Berkisah tentang apa sih Film Highest 2 Lowest? Sini kepoin bareng ya!
Sekilas tentang Film Highest 2 Lowest
Pertama kali tayang perdana pada 19 Mei 2025 di Festival Film Cannes—pemutarannya berlangsung di luar kompetisi—tapi jadi momen spesial karena Denzel Washington menerima penghargaan Palme d'Or di sana.
Film ini merupakan adaptasi modern dari film Jepang, ‘High and Low’ (1963), besutan Akira Kurosawa, yang aslinya diangkat dari Novel King's Ransom karya Ed McBain.
Kali ini, cerita dirombak total dengan latar New York City masa kini dan industri musik sebagai panggung utamanya. Wew!
Cerita berpusat pada David King (Denzel Washington), produser musik papan atas di New York yang hidup di puncak dunia. Hidupnya berubah drastis saat Kyle (Elijah Wright), anak dari bestie sekaligus sopir pribadinya, Paul Christopher (Jeffrey Wright), diculik. Penculik sebenarnya menargetkan anak kandung David, Trey (Aubrey Joseph), tapi terjadi kesalahan identitas.”
Namun, si penculik tetap meminta tebusan: $17,5 juta. Sebuah angka yang, meski sanggup dibayar, akan mengguncang reputasi dan posisi David di industri yang keras. Dilema pun muncul, akankah David mengorbankan kekayaan dan posisinya untuk menyelamatkan anak orang lain?
Dari sinilah film membawa kita menyelami sisi gelap kapitalisme, hipokrisi moral, dan struktur sosial yang timpang.
Menarik banget ya? Dengan berbagai improvisasinya, apakah film ini layak masuk daftar tontonan Sobat Yoursay? Sini merapat dan kepoin bareng!
Impresi Selepas Nonton Film Highest 2 Lowest
Aku suka bagaimana Spike Lee mengubah cerita klasik ini menjadi sangat kontekstual dan relevan. Latar industri musik nggak cuma tempelan ya. Dunianya digambarkan dengan tajam, penuh gemerlap, tapi juga penuh pengkhianatan dan manipulasi.
Penampilan Denzel Washington benar-benar jadi jantung film ini. Dia tampil intens, dingin, tapi pelan-pelan retak sama tekanan moral. Perjalanannya sebagai David King di sini bisa dibilang nggak cuma perjalanan fisik untuk ‘menyelesaikan masalah’, tapi pergulatan batin yang terus terasa hingga akhir. Adegan-adegannya dengan Jeffrey Wright, yang berperan sebagai penyelidik cerdas tapi skeptis, jadi highlight tersendiri buatku.
Yang cukup mencuri perhatian juga kehadiran A$AP Rocky sebagai Yung Felony, karakter dengan masa lalu kelam yang jadi semacam cerminan buat David King. Mereka sempat terlibat dalam satu adegan intens di kereta bawah tanah yang bagi aku merupakan salah satu adegan terbaik film ini. Ketegangan, visual, dan skoring-nya benar-benar intens gitu.
Meski aku sangat menikmati film ini, pacing di paruh pertama terasa agak lambat ya. Rasanya Spike Lee kayak lagi ngasih aku waktu untuk mengenal David King, dunianya, dan tekanannya, yang padahal beberapa momen bisa dibuat lebih ringkas tanpa kehilangan kedalamannya.
Namun begitu masuk ke babak kedua, semuanya melaju cepat dan tajam. Ketegangan meningkat, karakter-karakter mulai menunjukkan sisi sebenarnya, dan film pun berubah dari thriller sunyi jadi drama sosial yang menghantam keras.
Oke deh. Kalau Sobat Yoursay suka film dengan lapisan emosional yang kuat dan aktor-aktor yang tampil all-out, ini jelas tontonan wajib. Semoga tahun ini filmnya bisa masuk bioskop Indonesia.
Baca Juga
-
Saat Film Animasi Anak Bicara Tentang Semangat Juang dalam Keterbatasan
-
Review Film Harlan Cobens Lazarus: Misteri dan Masa Lalu yang Mengerikan
-
Kasus Nyata penganiayaan David Ozora Difilmkan Nih!
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Artikel Terkait
Ulasan
-
Topi Hamdan: Membaca Kemanusiaan dari Sisi Orang Kecil
-
Review Film Getih Ireng: Obsesi Memiliki Anak yang Berujung Malapetaka!
-
Review Film Harlan Cobens Lazarus: Misteri dan Masa Lalu yang Mengerikan
-
5 Cafe Bernuansa Kerajaan di Malang Raya!
-
Kitab Cinta Yusuf Zulaikha: Lebih dari Sekadar Kisah Cinta Legendaris
Terkini
-
Niat Membantah, Gugatan Cerai Tasya Farasya Justru Diuntungkan Saksi Suami
-
Sudah Cabut Keberatan, Sandra Dewi Masih Punya Peluang Gugat Aset Lagi?
-
Erin Taulany Tak Ikut Klarifikasi usai Cerai, Pengacara Ungkap Sebabnya
-
Kamu Kan Anak Pertama: Tekanan Tak Kasat Mata di Balik Label Panutan
-
4 Cleanser Salicylic Acid Rp30 Ribuan, Atasi Jerawat dan Minyak Berlebih!