Lucy Foley kembali dengan nuansa misteri yang mencekam dalam novel "The Paris Apartment", sebuah kisah penuh teka-teki yang berlangsung di sebuah gedung tua di jantung kota Paris. Setelah kesuksesan The Guest List dan The Hunting Party, Foley sekali lagi menghadirkan atmosfir tegang, karakter penuh rahasia, dan alur penuh kejutan dalam setting yang sangat menggugah.
Cerita berpusat pada Jess, seorang wanita muda asal Inggris yang baru saja mengalami masalah besar dalam hidupnya. Ia memutuskan untuk mengunjungi saudara tirinya, Ben, yang tinggal di sebuah apartemen mewah di Paris. Namun, saat ia tiba, Ben menghilang tanpa jejak. Yang tertinggal hanya secangkir kopi yang masih hangat dan sebuah perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Apartemen tempat Ben tinggal bukan sembarang bangunan. Di balik fasad elegannya, tersembunyi penghuni-penghuni yang menyimpan berbagai rahasia. Jess segera menyadari bahwa para tetangga Ben tidak terlalu ramah, bahkan bisa dibilang mencurigakan. Mereka tampak tahu sesuatu tentang Ben, tetapi enggan berbagi.
Gaya penceritaan Foley yang khas kembali hadir, narasi disampaikan dari sudut pandang bergantian para tokoh, termasuk Jess, serta beberapa penghuni apartemen seperti Sophie, Antoine, Mimi, dan The Concierge. Teknik ini membangun ketegangan secara perlahan, memperlihatkan potongan-potongan kecil dari kebenaran yang membuat pembaca terus menebak.
Salah satu kekuatan novel ini adalah atmosfernya. Paris yang biasanya digambarkan romantis dan penuh cahaya, dalam novel ini tampil gelap, dingin, dan penuh ketegangan. Apartemen tua yang menjadi latar utama cerita hampir menjadi karakter tersendiri dengan lorong-lorong sempit, suara-suara aneh, dan suasana yang membuat bulu kuduk merinding.
Jess digambarkan bukan sebagai karakter protagonis yang sempurna. Ia impulsif, ceroboh, dan sering mengambil keputusan yang berbahaya. Namun, justru karena itulah ia terasa manusiawi. Pembaca bisa ikut merasakan ketakutan dan frustrasinya saat mencoba memecahkan misteri di balik hilangnya Ben, meski nyaris tak mendapat bantuan dari siapa pun.
Kehadiran para karakter lain menambah lapisan kompleks pada cerita. Setiap penghuni memiliki masa lalu yang kelam, dan tidak ada yang bisa dipercaya sepenuhnya. Foley dengan cerdas membuat pembaca terus-menerus mempertanyakan motif dan keterlibatan tiap karakter dalam hilangnya Ben.
Alur cerita berkembang perlahan di awal, dengan banyak penggalian latar belakang dan interaksi antar karakter yang terasa tidak nyaman. Namun, ketika ketegangan mulai meningkat di pertengahan cerita, plot bergerak cepat dengan sejumlah twist yang mengejutkan.
Foley menempatkan beberapa petunjuk samar sepanjang cerita—hal-hal kecil yang akan terasa masuk akal begitu misteri mulai terungkap. Ini membuat "The Paris Apartment" menjadi bacaan yang memuaskan bagi penggemar teka-teki dan pembaca yang senang mencari makna tersembunyi dalam setiap adegan.
Namun, tidak semua aspek novel ini sempurna. Beberapa pembaca mungkin merasa bahwa pengungkapan akhir terkesan tergesa-gesa, dan ada subplot yang terasa kurang dieksplorasi. Beberapa karakter juga terkesan terlalu karikatural dalam penggambaran misterius mereka.
Meski demikian, "The Paris Apartment" tetap menyuguhkan pengalaman membaca yang menegangkan dan memikat. Bagi penggemar genre thriller dan misteri psikologis, novel ini memberikan kombinasi menarik antara atmosfer gotik dan intrik modern.
Lucy Foley kembali membuktikan keahliannya dalam membangun cerita yang menyelimuti pembaca dalam kabut ketidakpastian. Ia menggiring pembaca ke dalam lorong-lorong gelap penuh rahasia, membuat mereka merasa seperti sedang menyelidiki langsung dari balik pintu-pintu tertutup apartemen Paris.
Tema besar yang diangkat dalam novel ini meliputi pengkhianatan, kesenjangan sosial, dan rasa keterasingan, semua dibalut dalam narasi misteri yang menegangkan. Foley menunjukkan bahwa tidak semua tempat indah itu aman, dan tidak semua orang yang terlihat sopan bisa dipercaya.
"The Paris Apartment" bukan hanya kisah tentang pencarian seseorang yang hilang, tetapi juga tentang bagaimana lingkungan yang tertutup dan penuh rahasia bisa menelan seseorang secara perlahan. Ia mengangkat gagasan bahwa sering kali, kita tak benar-benar mengenal orang-orang yang tinggal dekat dengan kita.
"The Paris Apartment" adalah bacaan yang cocok bagi pencinta misteri yang menyukai suasana intens, karakter abu-abu, dan kisah yang mengajak pembaca masuk ke dalam labirin teka-teki.
Identitas Buku
Judul: The Paris Apartment
Penulis: Lucy Foley
Penerbit: William Morrow
Tanggal Terbit: 22 Februari 2022
Tebal: 360 Halaman
Baca Juga
-
Ulasan Novel The Ex Talk: Ketika Mantan Palsu Membawa Cinta yang Nyata
-
Ulasan Novel Greta & Valdin: Tentang Cinta, Luka, dan Kekacauan Identitas
-
Ulasan Novel My Son is a Murderer: Perjalanan Seorang Ibu Mencari Kebenaran
-
Ulasan Novel You Killed Me First: Persahabatan yang Berujung Pengkhianatan
-
Austin Butler Hadapi Dunia Kriminal Brutal dalam Trailer Caught Stealing
Artikel Terkait
-
Bacaan Bukan Kasta: Berhenti Menghakimi Selera Membaca Orang Lain
-
Ulasan Novel My Son is a Murderer: Perjalanan Seorang Ibu Mencari Kebenaran
-
Ulasan Novel You Killed Me First: Persahabatan yang Berujung Pengkhianatan
-
Ulasan Novel Broken Country: Antara Cinta Pertama dan Kehidupan Masa Kini
-
Ulasan Novel Love Sick: Menghadapi Cinta dan Ambisi di Dunia Kedokteran
Ulasan
-
Ulasan Novel The Ex Talk: Ketika Mantan Palsu Membawa Cinta yang Nyata
-
Harapan Baru Series Harry Potter di Bahu Tiga Bintang Penyihir Cilik
-
Wisata Agro Bukit Waruwangi, Tempat Terbaik untuk Menikmati Long Weekend
-
Ulasan Novel School Nurse, Kisah Supranatural Arwah Berbentuk Jelly
-
Review Film Karate Kid - Legends: Pukulan Nostalgia tapi Kurang Greget!
Terkini
-
Kakak Jisoo BLACKPINK Dituduh Lakukan Rekaman Ilegal, Agensi Buka Suara
-
Ikat Lamine Yamal hingga Tahun 2031, Masa Depan Barcelona Dijamin Cerah?
-
Gabung Band Militer Angkatan Darat, Cha Eun Woo Berangkat Wamil Bulan Juli
-
Semen Padang FC Sukses Hindari Degradasi, 3 Pemain Ini Pegang Peran Kunci
-
Kualifikasi Piala Asia U-23: Jumpa Korea Selatan, Indonesia Bisa Lolos?