Novel "Broken Country" karya Clare Leslie Hall, sebuah kisah yang memadukan romansa, tragedi, dan ketegangan psikologis dengan latar pedesaan Inggris yang memikat.
"Broken Country" berlatar di pedesaan Dorset, Inggris, pada tahun 1950-an hingga 1960-an. Kisah ini mengikuti kehidupan Beth, seorang wanita yang menghadapi dilema antara cinta pertamanya dan kehidupan yang telah ia bangun bersama suaminya, Frank. Kembalinya Gabriel, cinta pertama Beth, ke desa mereka memicu serangkaian peristiwa yang mengungkap rahasia masa lalu dan mengguncang fondasi kehidupan Beth.
Hall menggunakan struktur naratif yang berpindah antara masa lalu dan masa kini, memberikan kedalaman pada karakter dan memperkaya alur cerita. Pendekatan ini memungkinkan pembaca untuk memahami motivasi dan konflik internal para tokoh secara lebih mendalam.
Beth digambarkan sebagai karakter yang kompleks, Beth terjebak antara kenangan masa lalu dan realitas masa kini yang sedang ia jalani. Gabriel, sebagai cinta pertama yang kembali, membawa serta kenangan dan luka lama, sementara Frank mewakili stabilitas dan kehidupan yang telah dibangun Beth. Konflik emosional antara ketiganya menjadi pusat dari isi novel ini.
Novel ini mengeksplorasi tema cinta pertama yang tak terlupakan, kehilangan anak, dan dampaknya terhadap hubungan suami istri. Kehadiran Leo, anak Gabriel, yang mengingatkan Beth pada anaknya yang telah tiada, menambah lapisan emosional pada cerita.
Deskripsi pedesaan Dorset yang detail dan autentik menambah kekayaan atmosfer dalam novel ini. Hall berhasil menghidupkan suasana desa kecil dengan segala dinamika sosial dan emosional yang terjadi.
Novel "Broken Country" tidak hanya menawarkan kisah cinta, tetapi juga elemen misteri dan ketegangan. Kematian seorang petani dan proses pengadilan yang menyertainya menambah dimensi thriller pada novel ini.
Hall dikenal dengan gaya penulisannya yang liris dan penuh emosi. Penggambaran perasaan dan konflik batin para tokoh disampaikan dengan indah dan menyentuh.
Novel ini juga menggali tema identitas dan pilihan hidup. Beth dihadapkan pada pilihan sulit antara masa lalu yang penuh gairah dan masa kini yang stabil namun penuh dengan luka.
Perbedaan latar belakang sosial antara Beth dan Gabriel menyoroti isu kelas sosial dan ekspektasi sosial dalam masyarakat pedesaan Inggris pada masa itu.
Novel "Broken Country" mendapat sambutan hangat dari beberapa pembaca dan kritikus. Contohnya, Reese Witherspoon yang memilih novel "Broken Country" sebagai salah satu buku untuk klub bukunya, menyoroti kekuatan naratif dan emosi dalam novel ini.
Hak adaptasi film "Broken Country" telah dibeli oleh Hello Sunshine, perusahaan produksi milik Reese Witherspoon, menunjukkan potensi visual dan dramatis dari cerita ini.
Hall mengakui bahwa "Broken Country" terinspirasi oleh karya-karya klasik seperti "The Go-Between" karya L.P. Hartley, yang juga mengeksplorasi tema cinta terlarang dan konsekuensinya.
Novel ini kaya akan simbolisme, seperti anjing yang ditembak yang memicu serangkaian peristiwa tragis, melambangkan bagaimana tindakan kecil dapat memiliki konsekuensi besar di masa depan.
Novel "Broken Country" mengajak pembaca merenungkan pertanyaan moral tentang kesetiaan, pengampunan, dan konsekuensi dari pilihan hidup.
Secara keseluruhan, "Broken Country" adalah novel yang memikat dengan narasi yang kaya, karakter yang kompleks, dan tema-tema universal tentang cinta, kehilangan, dan pilihan hidup. Clare Leslie Hall berhasil menciptakan karya yang menggugah emosi dan pikiran, menjadikannya bacaan yang tak terlupakan.
Identitas Buku
Judul: Broken Country
Penulis: Clare Leslie Hall
Penerbit: Simon & Schuster
Tanggal Terbit: 4 Maret 2025
Tebal: 320 Halaman
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Novel The Bodyguard: dari Penjaga Keamanan Berubah Jadi Menjaga Hati
-
Ulasan Buku Becoming: Kisah Inspiratif Perjalanan Hidup Michelle Obama
-
Ulasan Novel Life's too Short: Tentang Cinta dan Hidup yang Terlalu Singkat
-
Ulasan Novel As Good As Dead: Ketika Keadilan Harus Dibayar dengan Darah
-
Ulasan Novel The Do-Over: Hari Valentine yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Artikel Terkait
-
Anak Buah Sebut Penolak Proyek Buku Sejarah 'Sesat', Fadli Zon Minta Maaf Saat Rapat di DPR
-
Fadli Zon Berharap Pelajaran Sejarah Kembali Diwajibkan di Sekolah
-
Fadli Zon Beberkan 6 Alasan Pentingnya Tulis Ulang Sejarah Indonesia
-
Hapus Diksi Orde Lama di Proyek Penulisan Ulang Sejarah RI, Menbud Fadli Zon: Kami Ingin Netral
-
Fadli Zon: Pemuktahiran Sejarah Terhenti di Era Habibie, Sampai Eranya Jokowi Belum Ada Lagi
Ulasan
-
Bukan Sekadar Alien Gemas: Takopii no Genzai, Anime Dark Moe yang Membekas
-
Ulasan Film Rahasia Rasa: Kuliner dan Sejarah dalam Satu Piring Emosi
-
Cerita Luka yang Menjadi Kekuatan dalam Novel Scars and Other Beautiful Things
-
Novel The Bodyguard: dari Penjaga Keamanan Berubah Jadi Menjaga Hati
-
Ulasan Buku 'In What Stage are You', Financial Check-Up untuk Para Pemula
Terkini
-
Optimis! Alex Tanque Bertekad Kembalikan Mahkota Juara pada PSM Makassar
-
Fenomena Kondangan Akademik: Dulu Dukungan, Kini Kayak Arisan Sosial?
-
Elegan Setiap Saat, 4 Padu Padan Outfit ala Song Hye Kyo yang Patut Dicoba
-
7 Film dan Serial yang Dibintangi David Corenswet sebelum Jadi Superman
-
Piala Presiden 2025 dan Bukti Kebenaran Saran Eks Pemain Timnas Terkait Regulasi Pemain Asing