Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | aisyah khurin
Novel The Thrashers (goodreads.com)

"The Thrashers" adalah debut Julie Soto dalam genre thriller young adult, yang dianggap sebagai perpindahan genre dari romansa kontemporer, dan berhasil membuktikan kekuatannya dalam menangani ketegangan, misteri, serta dinamika persahabatan remaja.

Novel ini dibuka dengan kematian Emily Mills, salah satu siswa di New Helvetia High yang ditemukan tewas pada malam prom. Catatan harian Emily membawa tudingan serius kepada kelompok populer bernama “Thrashers” .

Jodi Dillon, protagonis yang tak sepenuhnya “thrashers”, memiliki posisi yang ambigu, ia berasal dari latar belakang keluarga bermasalah dan selalu merasa bukan tempatnya di antara Zack, Julian, Lucy, dan Paige yang kaya dan berkuasa.

Soto dengan cemerlang menangkap “imposter syndrome” Jodi, dialog remaja terasa otentik dan ia dengan tajam menggambarkan bagaimana tekanan kelas dan status memengaruhi mental remaja.

Salah satu kekuatan novel ini adalah eksplorasi ketimpangan sosial serta dinamika bullying. Kelompok ini mengeksploitasi status, memberikan dampak psikologis hingga ke tingkat fatal bagi korban seperti Emily.

Gaya narasi yang cepat dan progresif dengan bab pendek membuat pacing terasa energik. Pengungkapan misteri terasa tepat waktu, meski ada beberapa titik pelemahan pacing di tengah cerita.

Terselip nuansa supernatural yang membuat cerita lebih menegangkan, lampu yang berkedip, teks misterius, hingga kecelakaan yang terekam seolah dikendalikan sosok Emily dari balik kematian.

Namun ada yang berpendapat bahwa unsur supranatural terasa kurang berkembang secara matang dan kadang  terasa “clashing” dengan nuansa psikologis thriller.

Jodi sebagai narator yang “unreliable” membawa ketegangan ekstra, karena pembaca terus dipaksa mempertanyakan apa yang sebenarnya ia alami, benarkah ada intervensi dunia lain? Atau semua hanyalah cerminan rasa bersalah dan ketakutan pada diri sendiri?.

Penggambaran tiap anggota Thrashers cukup solid meski tidak semua dikembangkan secara mendalam, tokoh seperti Lucy dan Paige berperan sebagai cerminan “moral ambiguity” dalam kelompok tersebut.

Subplot romantis antara Jodi dan Julian menambah dimensi emosional, meski kadang mengurangi urgensi misteri utama karena alurnya yang terasa seperti “romansa yang menyusup”. Tema kebenaran dan konsekuensi menjadi pusat konflik. Jodi harus memilih antara loyalitas kepada teman-teman barunya dan mengejar keadilan bagi Emily, sementara semua pihak terperangkap dalam dilema moral.

Plot twist kunci terbilang efektif, meski beberapa pembaca menanggapinya cukup prediktabel. Namun, epilognya tetap mampu memberikan efek “chilling” yang membekas. Pujian dari berbagai pembaca seperti para pembaca penyuka young adult menegaskan kemampuan Soto dalam menciptakan ketegangan yang mengikat sejak bab pertama hingga akhir.

Novel ini juga memiliki kritik, pada bagian final yang terasa tergesa-gesa, terutama terkait subplot supernatural dan peran karakter tertentu seperti Hannah, adegan-adegan ini bisa terasa kurang sempurna.

Meski demikian, novel ini tetap sukses memberikan sensasi claustrophobic dan paranoia, membuat pembaca seakan berada dalam pusaran ketakutan, ketidakpercayaan, dan intrik. Dari segi tema, "The Thrashers", menyentuh isu mental health, self-esteem, tekanan sosial, class divide, bullying, serta dampak dari rumor jahat semuanya disajikan dengan nuansa yang cukup seimbang.

Secara keseluruhan, "The Thrashers" adalah novel genre thriller young adult yang memikat, memadukan misteri hukum, psikologi khas remaja, intrik sosial, serta sentuhan supernatural meskipun tak semuanya sempurna, karya ini tetap menjadi bacaan yang unputdownable dan layak untuk dibaca oleh para penggemar thriller young adult.

Identitas Buku

Judul: The Thrashers

Penulis: Julie Soto

Penerbit: Wednesday Books

Tanggal Terbit: 6 Mei 2025

Tebal: 352 Halaman

aisyah khurin