Buku Happiness is Homemade lahir dari pertanyaan penulis tentang definisi kebahagiaan. Sebagai wanita karier yang memutuskan jadi ibu rumah tangga sepenuhnya, membuat Puty Puar menyadari kembali arti kebahagiaan yang sesungguhnya.
Bersamaan dengan bab prakata yang menampilkan pengalaman singkat penulis, pembaca jadi bisa mendapat gambaran tentang definisi kebahagiaan yang mungkin luput dari pengamatan kita selama ini.
Saat membuka lembar pertama buku, kita pasti akan sepakat bahwa definisi bahagia tidak serumit yang pernah dipikirkan. Bahagia bukan hanya sekadar mencapai sesuatu atau mendapatkan suatu hal yang sangat besar. Namun, ketika kita bangun pagi dengan suasana yang nyaman dan mengingat mimpi indah semalam pun sudah termasuk bahagia.
Sayangnya bagi sebagian orang, terutama orang dewasa, terkadang kurang menyadari kesederhanaan itu. Oleh sebab itulah, penulis mengingatkan kita untuk selalu berterima kasih dengan hal-hal yang ada di sekitar kita. Mulai dari berterima kasih kepada diri sendiri, orang lain, bahkan seluruh makhluk yang ditemui di keseharian kita.
Ada pun reminder bagi kita yang jarang sekali memperhatikan kondisi diri sendiri. Padahal kebahagiaan lahir dari jiwa dan tubuh yang bersih dan sehat. Maka, penulis juga menyelipkan pesan agar kita tidak segan untuk membersihkan diri, berolahraga, melakukan kegiatan yang disukai, bahkan sesekali melakukan hal di luar zona nyaman.
Sisi menarik dari buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk terus ada di zona nyaman. Sesekali bertindak di luar kebiasaan justru bisa membawa kesan baru.
Misalnya, mencoba datang lebih awal ke suatu tempat agar bisa merasakan suasana yang berbeda atau memesan makanan yang belum pernah dicoba sebelumnya. Langkah sederhana itu diharapkan bisa memberi dorongan agar kita selalu bersemangat.
Selain kesederhanaan, ada juga definisi bahagia yang sedikit menggelitik. Sebut saja saat kita tidak sengaja menemukan uang di saku celana, membeli makanan ringan favorit saat kita masih kecil dulu, atau tanpa sengaja melihat pelangi saat kita sedang berjalan-jalan. Meskipun sederhana, tetapi tindakan tersebut adalah pemicu untuk tetap bahagia.
Ulasan Buku
Perihal memaknai kebahagiaan, buku ini sangat pas memberikan definisinya tanpa satu hal yang dilebih-lebihkan. Hadir dengan nuansa yang santai, buku ini berhasil membuka mata tentang kesederhanaan di sekitar kita yang berperan membangun rasa gembira.
Terlebih di era yang serba digital ini, terkadang kita memandang kebahagiaan bukan lewat pengalaman diri, tetapi dari pencapaian orang lain. Penulis tampaknya berusaha mendobrak standar tersebut dengan menghadirkan sudut pandang yang berbeda. Tidak heran kalau isi buku ini sangat dekat dengan realita keseharian pembaca.
Selain menghadirkan definisi kebahagiaan, Puty Puar juga tidak luput memberi sejumlah saran yang berguna untuk kehidupan. Misalnya berterima kasih dengan hal-hal yang simpel, menyampaikan pujian kepada orang lain, hingga mencoba sesekali bermain seperti anak kecil.
Khusus topik tentang kebiasaan saat masa kecil, penulis seolah-olah berusaha menyakinkan pembaca bahwa kebahagiaan tidak harus dibuat-buat ala orang dewasa. Menikmati kebiasaan kala masih kanak-kanak adalah kegiatan menyenangkan sekaligus membawa suasana nostalgia. Oleh sebab itu, membaca buku ini justru membawa kesan seperti kita sedang dipeluk dengan suatu kehangatan.
Selain ini kontennya yang menarik, aku tidak akan ragu memberikan bintang lima untuk tampilan visualnya yang menawan. Khas sekali buku Puty Puar yang menghadirkan ilustrasi menggemaskan, buku ini juga dikemas dengan gambar-gambar lucu dan tipografi yang indah. Meskipun semua kontennya berbahasa Inggris, kosakatanya masih bisa dipahami oleh orang yang awam karena ditulis dengan sederhana.
Identitas buku
Judul: Happiness is Homemade
Penulis: Puty Puar
Penerbit: Bentang Belia (Bentang Pustaka)
Tahun terbit: 2017
Tebal buku: 160 halaman
Baca Juga
-
CERPEN: Melepas Kenangan
-
Feminin hingga High-fashion! Ini 4 Inspirasi Outfit Natal ala Karina aespa
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
-
Difabel Rentan Jadi Korban Bullying, Ini Pentingnya Ruang Aman Inklusif!
-
Di Bawah Bayang Cerobong: Kisah Warga Cilacap Mempertahankan Ruang Hidup yang Kian Menyempit
Artikel Terkait
-
Buku 'Jika Kita Tak Pernah Baik-Baik Saja', Teman saat Kamu Merasa Sendiri
-
Review Buku Stop Mempersulit Diri, Panduan Ringan untuk Menyederhanakan Hidup
-
Ulasan Buku Ibu, Aku Nggak Sekuat Itu: Ketika Rasa Lelah Tak Lagi Terdengar
-
Jajanan Zenitendo Dicuri Orang? Kelanjutan Toko Jajanan Ajaib Zenitendo 5
-
Ulasan Buku A Cup of Soul: Langkah Sederhana untuk Mencintai Diri Sendiri
Ulasan
-
Ulasan Novel Hello Karya Tere Liye: Cinta, Rumah, dan Kesalahpahaman
-
Liburan ke Anyer? Ini 5 Hotel Nyaman dengan View Pantai untuk Bersantai
-
Review Cashero: Aksi Heroik Lee Jun Ho Selamatkan Nyawa dengan Uang Tunai
-
Review Serial Fallout Season 2: Menyuguhkan Dark Comedy dan Aksi Intens!
-
Ulasan Drama Always Home: Perjalanan Tumbuh Perlahan
Terkini
-
Kaleidoskop Timnas 2025: Dari Dipecatnya STY hingga Gagal Lolos Piala Dunia
-
Perempuan Berambut Putih yang Tiap Malam Duduk di Atas Batu Nisan
-
4 Moisturizer dengan Kandungan Bisabolol yang Ramah untuk Kulit Sensitif
-
4 Ide Gaya Harian Minimalis ala Kim Mu Jun, Cocok Buat Pencinta Basic Look!
-
Bye Minyak dan Jerawat! 5 Facial Wash Pria Wajib Coba