Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Angelia Cipta RN
Potret Boygrup iKON (Allkpop)

Siapa yang tak kenal dengan boygrup besutan YG Entertainment, iKON. Boygrup yang beranggotakan Jinhwan, Bobby, Yunhyeong, Ju-Ne, Donghyuk dan Chanwoo ini dikenal sejak debut pertamanya di tahun 2015. Ada banyak musik-musik fenomenal dari grup ini seperti lagu ‘Love Scenario’.

Tapi, ada salah satu lagu lainnya yang juga menyenangkan dan gaya ala hip hop-nya yang menarik yakni lagu ‘Killing Me’ yang dirilis pada Agustus 2018 silam dan menjadi single utama dalam album ‘New Kids: Continue’.

Musiknya yang asyik perpaduan pop dan dance ini ternyata menyimpan makna musik yang menyedihkan tentang betapa pedih dan hancurnya seseorang pasca putus cinta.

Meskipun memiliki ritme yang cepat tetapi liriknya menyimpan kesedihan mendalam Ketika kehilangan orang yang dicintai.

Bukan hanya itu saja, lagu K-Pop ‘Killing Me’ milik iKON ini juga menjadi potret tentang penyesalan dan kesepian yang dirasakannya setelah hubungan asmaranya hancur.

Meski dalam liriknya menceritakan di awal sang tokoh utama akan baik-baik saja, tetapi justru sebaliknya. Ada perasaan sakit yang tak pernah bisa reda.

Hal ini juga diungkapkan iKON pada bait pertamanya yang tertulis ‘It’s killing me, once again// Your traces remain// And they torture me// It’s killing me// I turned around like you’re a stranger// But why am I so lonely? (Ini membunuhku, sekali lagi jejakmu tetap ada dan menyiksaku. Ini membunuhku, aku berbalik seperti orang asing, tetapi mengapa aku sangat kesepian?)’

Tentu, pada penggalan lirik awal ini menunjukkan konflik batin antara berpura-pura lupa dan hati yang tak bisa dibohongi sakitnya.

Jinhwan dan kawan-kawan juga mengungkapkan penyesalan yang terlambat dan keegoisan dalam hubungan melalui liriknya ‘I didn’t know the weight of this break up// I was selfish, I ignored your tears (Aku tidak tahu beratnya dari putus cinta ini. Aku egois, aku mengabaikan air matamu)’

Kemudian, rasa penyesalan awal perpisahan pun diungkapkan oleh iKON ternyata melupakan tak semudah apa yang ia kira.

Bahkan semua perasaan itu pun masih tertinggal dalam kenangan dan penyesalan yang terus menyiksa batinnya. Hal ini sesuai liriknya ‘I thought I’d be indifferent about breaking up// But there’s one habit of yours that I have// Not being able to throw things away// Foolishly, these feelings remain// Something that feels like regret// Opposite from you who is doing great// I’m half dead’.

Yang mana jika itu diartikan ke dalam Bahasa Indonesia maka akan bermakna ‘Aku kira aku akan biasa saja setelah putus. Tapi ada satu kebiasaanmu yang kini aku miliki.

Tidak bisa membuang apapun. Dengan bodohnya, perasaan ini masih tertinggal. Sesuatu yang terasa seperti penyesalan. Berbanding terbalik denganmu yang tampak baik-baik saja. Aku merasa setengah mati’.

Kata ‘I’m half dead (aku setengah mati)’ di sini merujuk bagaimana ia merasa lumpuh secara emosional dan berusaha berpura-pura bahagia dengan keadaan yang sebenarnya tidak demikian.

Meskipun hubungan asmara telah berakhir, rasa cinta itu masih tetap membara, ini juga tertuang dalam liriknya 'I loved her to death // The extinguished fire is burning up again// Is it because of this painful longing?// Or is it my selfish loneliness? (Aku mencintainya sampai mati. Api (cinta) yang padam itu menyala kembali. Apakah karena kerinduan yang menyakitkan atau karena kesendirianku yang egois?)' Cinta yang semula dianggap padam ternyata masih hidup dalam bentuk kerinduan yang menyiksa.

Bait itu juga menjelaskan tentang kesedihan dan kehilangan tetapi juga mengungkapkan keegoisan manusia dalam menjalin hubungan asmara. Hingga penyesalan itu pun datang belakangan.

Jadi, lagu iKON yang bertajuk ‘Killing Me’ ini bukan sekedar lagu patah hati, melainkan menyuarakan tentang tak semua lukka terlihat dan terkadang luka yang paling dalam diciptakan oleh diri sendiri hingga mengakibatkan penyesalan.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Angelia Cipta RN