Nyaris semua kisah dalam buku Surat Kecil untuk Ayah ini menggambarkan perjalanan hidup seorang ayah yang diceritakan dalam perspektif anak. Maka, ada kalanya ayah tersebut cocok bagi anak, namun juga ada kalanya kekurangcocokan sebab beberapa kebutuhan si anak tidak dipenuhi oleh sang ayah.
Seperti dalam cerita pertama di dalam buku karya Boy Candra ini yang bertajuk Kisah Tak Sampai. Seorang anak mengisahkan perjalanan cinta kedua orang tuanya. Dikisahkan, usai menikahi ibunya secara resmi, sang ayah ternyata telah memiliki istri lain.
Lelaki itu mendustai ibunya. Tentu saja, si ibu murka karena disebut sebagai istri muda. Namun, sebab memikirkan nasib dan masa depan anaknya, lantas ibu tersebut tak langsung memutuskan untuk bercerai.
"Harusnya kamu jujur atas semua ini. Kamu paham kan, pernikahan tanpa sebuah kejujuran tak akan pernah berhasil dilalui dengan baik." Ibuku menahan getir hatinya.
"Tapi aku waktu itu takut kamu tidak bisa menerima. Aku terlalu menginginkanmu menjadi istriku," ucap Ayah.
"Lalu, apa menurutmu sekarang aku bisa menerima begitu saja?!" (Halaman 3).
Ayahnya hanya terdiam. Ia tahu kalau perempuan yang ada di depannya sedang hancur perasaannya.
Ibu itu mencoba menerima kenyataan pahit. Semua ia lakukan demi si anak walau hatinya sudah tak terkira hancurnya. Ibu tersebut belajar menerima kenyataan lelaki yang cintainya ternyata tidak hanya milik ia seutuhnya.
Meski demikian, sang ayah jarang sekali pulang. la sering meninggalkan si ibu di rumah sendirian. Tak banyak waktu yang ia habiskan bersama. Sampai suatu hari, pernikahan si ibu dengan sang ayah membuahkan anak si pencerita.
Tapi, saat masa kehamilan tuanya, sang ayah tak hadir bahkan menjelang persalinan. Ibu itu harus bersusah payah sendiri diantar oleh saudaranya ke rumah sakit. Di atas ranjang, detik-detik sebelum si anak dilahirkan tak ada ayahnya mendampingi si ibu. Anak itu menangis dalam pelukan ibu tanpa tahu siapa ayahnya.
Inilah rangkaian kisah yang ditulis oleh Boy Candra yang mengisahkan patah hati seorang perempuan atas pasangannya yang telah membagi cinta dengan perempuan lain dan keremukan jiwa tersebut dirasakan pula oleh si anak.
Kisah ini tak hanya sampai di sini, tahun demi tahun, anak itu tumbuh menjadi anak yang diajarkan oleh ibunya untuk menghormati sang ayah. Ia dilarang membenci ayahnya. Seperti si ibu yang tak pernah membenci suaminya.
Kemudian cerita dilanjutkan dengan kabar yang menyatakan istri pertama sang ayah meninggal dunia. Tentu saja, hal itu membuatnya berduka. Namun, ia sepertinya masih tak menyadari ada cinta yang besar dari istri keduanya.
Setelah istri pertamanya meninggal, sang ayah bukannya pulang ke rumah untuk merawat kelima orang anak lelakinya. Namun, ia malah menikah dengan perempuan lain. Si ibu, tak sadarkan diri menerima kenyataan ini.
Saat si anak menginjak kelas tiga SD, sang ayah pergi meninggalkan rumah tanpa pernah kembali. Si ibu yang kehilangan kesabaran datang ke rumah istri baru suaminya. Ibu itu lelah meminta penjelasan kepada suaminya. Kesabaran si ibu telah kandas, hatinya berulang kali tersakiti.
Akhirnya, ibu itu mangajukan permintaan diceraikan. la sudah tak tahan dengan kelakuan suaminya. Lelaki itu bukan saja tak pernah pulang ke rumah, tapi mungkin tak mencintainya lagi. Namun, lagi-lagi sang suami berulah. Ia tak mau menceraikan istrinya.
"Kamu tenangkan diri. Jangan seperti itu. Aku tidak akan menceraikanmu."
"Aku sudah tidak tahan dengan semua ini. Kamu lebih baik mencari perempuan lain, yang bersedia kamu bagi-bagi cintanya, yang bersedia kamu sakiti bertahun-tahun. Aku ingin kita bercerai."
"Aku tidak akan menceraikanmu sampai kapan pun." (Halaman 5).
Ini adalah segmen kehidupan dari seorang anak yang kecewa dengan sikap ayahnya terhadap ibunya. Setiap hari ia saksikan ibunya hidup dengan perasaan hancur, namun ia tetap digantung, tak mau diceraikan.
Identitas Buku
Judul: Surat Kecil untuk Ayah
Penulis: Boy Candra
Penerbit: Bukune
Cetakan: I, 2015
Tebal: 188 Halaman
ISBN: 978-602-220-170-5
Baca Juga
-
Kisah Cinta Lugu Zaman Dulu dalam Novel Jodoh Karya Fahd Pahdepie
-
Xiaomi Redmi K Pad Rilis, Tablet Gaming Layar LCD 8,8 Inci dan Resolusi 3K
-
Xiaomi Redmi K80 Ultra Debut, Usung Dimensity 9400+ dan Baterai 7410 mAh
-
Itel VistaTab 11 Resmi Masuk Indonesia, Tablet Rp 1 Jutaan Bawa Ragam Fitur AI
-
HP Infinix Note 50 Pro, Dibekali Chipset MediaTek Helio G100 dan Bodi Metal Armory Alloy
Artikel Terkait
-
Kisah Cinta Lugu Zaman Dulu dalam Novel Jodoh Karya Fahd Pahdepie
-
Ulasan Buku Ibu, Aku Nggak Sekuat Itu: Ketika Rasa Lelah Tak Lagi Terdengar
-
Review The Complete Short Stories II: Dunia Kafka dalam Fragmen dan Sunyi
-
Menelusuri Etos Kerja Lewat Ulasan Buku Rahasia Bisnis Orang Korea
-
Ulasan You and Me on Repeat: Menemukan Jati Diri Lewat Putaran Waktu
Ulasan
-
Laut, Luka, Cinta, dan Iman dalam Catatan Film Silent Roar
-
Soto Adjib Jambi: Kuliner Lezat Plus Mini Zoo, Liburan Jadi Lengkap!
-
Kisah Cinta Lugu Zaman Dulu dalam Novel Jodoh Karya Fahd Pahdepie
-
Cinta dan Teror yang Mengerikan dalam Film Rabi Jiwo: Menikahi Mayat
-
Review Film Jodoh 3 Bujang: Cari Jodoh Kilat demi Nikah Kembar
Terkini
-
Jin BTS Sukses Gelar Konser Pembuka '#RunSeokjin_EP.Tour' di Stadion Goyang
-
4 Look OOTD Ringan dan Trendi ala Kim Se Jeong Buat Temani Waktu Santaimu
-
Kubur Istilah 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'! Saatnya Guru Dihargai, Bukan Sekadar Dipuji
-
NCT Dream Lakukan Perjalanan Waktu di Trailer Album 'Go Back To The Future'
-
Xiaomi Redmi K Pad Rilis, Tablet Gaming Layar LCD 8,8 Inci dan Resolusi 3K