Jika kamu termasuk yang mengikuti perkembangan musik Asia, terutama artis-artis dari label 88rising, pasti sudah tidak asing lagi dengan nama NIKI. Musisi asal Indonesia ini perlahan tapi pasti membuktikan diri sebagai salah satu suara paling menarik dari generasi muda. Dan di antara banyak lagunya, satu yang terasa sangat spesial buat saya adalah “Every Summertime”.
Lagu ini pertama kali dirilis pada Agustus 2021 sebagai bagian dari soundtrack film Shang-Chi and The Legend of The Ten Rings. Awalnya, saya pikir lagu ini akan jadi salah satu dari sekian banyak OST yang hanya viral pada saat itu. Tapi saya salah. Seiring waktu berjalan, lagu ini justru tumbuh menjadi favorit banyak orang, termasuk saya.
Saat pertama kali mendengar “Every Summertime”, saya langsung jatuh cinta pada nuansanya. Lagu ini punya nuansa R&B yang hangat dan klasik, dengan sentuhan soul yang bikin kita merasa seperti sedang berjalan di bawah sinar matahari sore sambil jatuh cinta.
Dari bait pertama saja, NIKI sudah mengajak kita masuk ke dalam kisah dua mahasiswa yang jatuh cinta di San Francisco. Sebuah cerita yang sederhana, tapi dibalut dengan kehangatan dan sentuhan nostalgia yang begitu kuat.
Kelebihan dari lagu ini bukan hanya pada aransemen musiknya yang catchy, tapi juga pada chorus-nya yang punya euforia tersendiri. Saat NIKI menyanyikan bagian “Every day is summertime with you”, rasanya seperti ikut tenggelam dalam kebahagiaan seseorang yang sedang benar-benar jatuh cinta.
Lagu ini jadi semacam pelarian emosional, saat hidup terasa berat, saya sering memutar lagu ini hanya untuk mengingat bagaimana rasanya merasa bahagia dan tak ada beban.
NIKI sendiri pernah bilang bahwa lagu ini ditulis hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Tapi justru di situlah keajaibannya. Kadang, momen-momen paling jujur datang tanpa banyak perhitungan. Dan hasilnya, “Every Summertime” terasa begitu tulus, personal, dan mudah masuk ke hati.
Menariknya, lagu ini tidak langsung meledak saat pertama kali dirilis. Selama tahun 2021, popularitasnya bisa dibilang biasa saja. Tapi kemudian, keajaiban media sosial mulai bekerja.
Di akhir tahun, lagu ini tiba-tiba viral di TikTok. Ribuan orang mulai memakai lagu ini sebagai latar video mereka, mulai dari video kenangan manis, momen romantis, hingga konten-konten kreatif yang menyentuh.
Sebagai penikmat musik, saya merasa senang melihat lagu sebagus ini akhirnya mendapat banyak perhatian. Rasanya seperti melihat teman lama yang akhirnya diakui setelah sekian lama berkarya diam-diam. Dan yang membuat saya makin bangga adalah bahwa NIKI menyisipkan identitas Asia-nya dengan sangat kuat dalam proses ini.
Mulai dari lirik yang menggambarkan kisah cinta antar mahasiswa Asia-Amerika, hingga visual dalam video klip yang menampilkan komunitas Asia secara nyata, semuanya terasa autentik dan penuh kebanggaan.
Untuk video musiknya, NIKI bahkan merilis empat versi untuk lagu ini. Salah satu yang paling menyentuh hati adalah versi terakhir, yang menceritakan kisah cinta sepasang kekasih muda di tahun 70-an, yang kemudian melompat ke masa kini, memperlihatkan si pria tua mengenang pasangannya yang telah tiada.
Adegan terakhir, ketika ia berdansa di Chinatown Los Angeles dengan kenangan masa lalu, benar-benar membuat dada sesak. Lagu ini berubah menjadi sebuah surat cinta tentang kehilangan, kenangan, dan cinta yang tak lekang oleh waktu.
Sebagai musisi muda, NIKI juga tidak lupa asal-usulnya. Dalam berbagai wawancara, ia menyebutkan bahwa inspirasi lagu ini datang dari pengalaman sebagai bagian dari diaspora Asia. Dan jujur, saya rasa itu salah satu hal yang membuat lagu ini terasa begitu dekat, bukan hanya karena melodinya yang enak didengar, tapi juga karena ada identitas, ada cerita, dan ada hati di baliknya.
“Every Summertime” bukan sekadar lagu viral. Ini adalah bukti bahwa musik yang tulus, cerita yang kuat, akan selalu menemukan jalannya ke hati pendengar, bahkan jika butuh waktu.
Bukan sekadar viral di TikTok, tapi lagu ini membawa perasaan hangat yang sulit dijelaskan. Rasanya seperti jatuh cinta di sore hari, ringan, bahagia, dan terdengar melankolis.
Baca Juga
-
Review Series Squid Game 3, Saat Permainan Nyawa Tak Sekadar Lagi Hiburan
-
Purple Kiss Tantang Lawan Stereotip Lewat Lagu Horor Pop Bertajuk Nerdy
-
5 Rekomendasi Film Korea yang Soroti Sisi Maskulinitas, Penuh Makna!
-
Review Film Gentleman, Cerita Tipis Penuh Aksi tapi Klise?
-
Lagu Nobody Gets Me oleh SZA: Curahan Hati yang Terasa Begitu Nyata
Artikel Terkait
-
Super Junior Meriahkan Musim Panas dan Ajak Menari di Album Super Junior 25
-
Jessi Sindir Awak Media Lewat Lagu Comeback Terbaru Bertajuk Newsflash
-
Purple Kiss Tantang Lawan Stereotip Lewat Lagu Horor Pop Bertajuk Nerdy
-
Digandeng Klamby, Putri Ariani Rilis Lagu "Berdaya Diri": Ajak Perempuan Percaya pada Potensi Diri
-
Seger Abis! ZEROBASEONE Rilis OST 'D Day' untuk Drama 'Head Over Heels'
Ulasan
-
Ulasan Buku Surat Kecil untuk Ayah, Anak Tak Boleh Membenci Orang Tua
-
Laut, Luka, Cinta, dan Iman dalam Catatan Film Silent Roar
-
Soto Adjib Jambi: Kuliner Lezat Plus Mini Zoo, Liburan Jadi Lengkap!
-
Kisah Cinta Lugu Zaman Dulu dalam Novel Jodoh Karya Fahd Pahdepie
-
Cinta dan Teror yang Mengerikan dalam Film Rabi Jiwo: Menikahi Mayat
Terkini
-
Jin BTS Sukses Gelar Konser Pembuka '#RunSeokjin_EP.Tour' di Stadion Goyang
-
4 Look OOTD Ringan dan Trendi ala Kim Se Jeong Buat Temani Waktu Santaimu
-
Kubur Istilah 'Pahlawan Tanpa Tanda Jasa'! Saatnya Guru Dihargai, Bukan Sekadar Dipuji
-
NCT Dream Lakukan Perjalanan Waktu di Trailer Album 'Go Back To The Future'
-
Xiaomi Redmi K Pad Rilis, Tablet Gaming Layar LCD 8,8 Inci dan Resolusi 3K