0 KM (Nol Kilometer) merupakan novel karya Maharani Auditya yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2014. Novel ini mengusung tema sekolah, romance, pendidikan, keluarga, dan pertemanan.
Menceritakan tentang sepasang kekasih bernama Audi dan Reza. Jarak umur mereka terpaut satu tahun dengan Reza yang lebih tua dari Audi. Keresahan Audi melanda ketika mendengar Reza akan melanjutkan perguruan tinggi negeri di luar kota.
Dia mengetahui bahwa LDR bisa menjadi masalah hubungan di antara mereka. Walaupun memang Reza selalu mengatakan bahwa dia akan setia pada Audi, rasa-rasanya juga tidak terbiasa sehari tanpa bertemu dengan Reza. Bagaimana jika dia merindukannya? Tidak mungkin Reza langsung kembali ke Jakarta, bukan?
Perguruan tinggi yang Reza pilih berada di Jogja. Audi ikut bersama keluarga Reza mengantarkan laki-laki itu untuk merantau. Sebut saja salam perpisahan dan membuat kenangan di Jogja bersama orang tersayang.
Keluarga Reza sangat baik kepada Audi. Mamanya bahkan menguatkan Audi saat pengantaran tersebut. Perempuan mana yang tidak senang diterima di keluarga laki-lakinya, terlebih ikut mendukung dan memberikan semangat pada hubungan mereka?
Dan saat liburan telah tiba, Reza ternyata sudah memesankan tiket pergi ke Jogja atas izin orang tua Audi. Dia sangat senang karena akan bertemu dengan kekasih yang sudah lama dia rindukan. Apalagi Reza berinisiatif akan mengenalkan Audi pada teman-temannya.
Audi semakin senang karena teman lesnya yang sudah sekian lama tidak bertemu menawarinya untuk tinggal di kosnya selama di Jogja. Sheira namanya. Mereka beda satu tahun dan Sheira sudah berkuliah di Jogja. Dua kali lipat rasa senangnya, Audi membayangkan betapa serunya menikmati waktu bersama Sheira dan Reza.
Setibanya di Jogja, mereka senang. Melepas tawa canda bersama, rasa rindu yang meluap, dan menghabiskan waktu bersama. Sheira sepertinya benar-benar sayang pada Audi. Bahkan, perempuan itu sengaja memberikan novel-novel terbaiknya untuk Audi.
Tentu saja diterima dengan baik oleh Audi. Saat membuka di halaman terakhir, Audi menemukan sebuah foto yang menampilkan pasangan romantis. Audi jelas tahu itu siapa. Jadi, begini rasanya dikhianati? Perselingkuhan macam apa ini? Audi menyalurkan kemarahannya pada mereka berdua. Audi tidak mau mendengar penjelasan yang keluar dari mereka berdua dan pulang sendirian ke Jakarta.
Setelah Audi menceritakan kronologi pada sahabatnya, mereka memang menasehati Audi untuk mendengar penjelasan terlebih dahulu tapi mau bagaimanapun, sahabatnya tidak memaksa. Mereka tahu bahwa yang dibutuhkan Audi adalah waktu.
Tiba-tiba saja seorang laki-laki datang ke lingkup pertemanannya. Namanya Dira, dia satu angkatan dengan Audi namun di jurusan yang berbeda. Pertemuan pertama mereka adalah kejadian kecelakaan. Audi menolong Dira dan membawanya ke rumah sakit.
Lalu, apakah Audi dan Dira akan semakin dekat dan menjalin hubungan? Bagaimana dengan Reza dan Sheira? Apakah mereka benar-benar berselingkuh?
Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu dapat membacanya di novel 0 KM (Nol kilometer) karya Maharani Auditya.
Novel ini merupakan novel yang diperuntukkan khusus pada remaja atau anak sekolahan. Mungkin, pembaca dewasa akan kurang suka dengan novel ini.
Gaya bahasa yang disajikan ringan, tidak berbelit-belit sehingga pembaca merasa nyaman ketika membacanya walaupun memang ada beberapa kesalahan penulisan.
Penulis juga menyematkan beberapa puisi dan kalimat puitis. Pecinta puisi sepertinya akan suka dengan novel ini. Jika kamu membayangkan novel ini ada bau konflik yang serius, jawabannya adalah tidak. Konflik semacam ini sering terjadi di hubungan namun tidak termasuk serius.
Saya agak menyayangkan sikap teman-temannya yang menyuruh Audi untuk menerima perasaan orang lain padahal hatinya masih terikat dengan kenangan yang masih belum mau dilepaskan. Dan juga, karakter Audi dibuat tidak berdaya memilih padahal dia bisa menolaknya dan bersikap lebih dewasa.
Pesan yang dapat saya ambil dari novel ini adalah bebaskan dulu rasa yang terbelunggu, jangan bersikap egois, dan belajar mendengarkan penjelasan orang lain agar tidak menyakiti orang-orang di sekitar.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Drama China The Prisoner of Beauty: Antara Cinta dan Dendam Keluarga
-
Ulasan Novel The Gladiator: Mematahkan Kutukan Ribuan Tahun
-
Ulasan Buku Bertemu Denganmu: Mari Bertemu Lagi, untuk Pertama Kalinya
-
Ulasan Drama Youthful Glory: Pernikahan Politik untuk Memberantas Korupsi
-
Ulasan Novel A Little More Diary: Penyesalan Datang Setelah Kehilangan
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Potret Budaya Palestina di Buku Homeland: My Father Dreams of Palestine
-
Mengapa Kisah Perempuan dalam Karya Sastra Selalu Syarat akan Luka?
-
Memahami Diri Sendiri: Sebuah Renungan untuk Berdamai dengan Masa Lalu
Ulasan
-
Ulasan Buku Passive Income Strategy, Tips Investasi Biar Tetap Cuan
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Tatkala Rumah Jadi Miniatur Negara
-
Ulasan The Chicken Sisters: Pertarungan Kuliner dan Harga Diri Keluarga
-
Ulasan Film Labinak: Mereka Ada di Sini, Ketika Horor Bertemu Kritik Sosial
-
Review Film Boys Go to Jupiter: Animasi yang Memantulkan Getir Kehidupan
Terkini
-
Sinopsis Gui Dui, Drama China yang Dibintangi Hu Jun dan Li Nai Wen
-
Sedang Terpuruk, Enea Bastianini Yakin Pecco Bagnaia Tidak Seburuk Itu
-
HBO Umumkan Pemeran Anak-Anak Weasley di Serial Harry Potter, Ini Potretnya
-
Casey Stoner Yakin Jorge Martin Bisa Lebih Mengerikan Usai Alami Cedera
-
Miliano Jonathans Disebut Tolak Panggilan Timnas Belanda, Cek Faktanya!