Ketika mengalami hari-hari yang berat, rasanya kita seperti membutuhkan sebuah pelukan hangat yang bisa menenangkan hati.
Itulah yang diberikan oleh buku A Little Star Still Shines Brightly karya So Yoon, sebuah kumpulan esai reflektif yang ditulis dengan hangat, jujur, dan penuh kelembutan.
Buku ini dibagi menjadi empat bagian utama. Ada yang membahas tentang cinta, harapan, luka, dan emosi lainnya.
Setiap bagian disajikan dengan menyesuaikan berbagai emosi yang dihadapi banyak orang di kehidupan nyata.
Setiap bagian ditulis dalam bentuk esai singkat atau puisi pendek, sederhana namun menyentuh. Membaca buku ini seperti membaca kegelisahan dan harapan sederhana seseorang dari jurnal kecil yang ia tulis.
Tak rumit, tapi mampu membuat kita berhenti sejenak dan merasa lebih dimengerti.
So Yoon punya cara yang sangat manusiawi dalam menyampaikan perasaan-perasaan kecil yang sering kita anggap sepele.
Misalnya saja tentang kerinduan kepada seseorang atau sesuatu. Kelelahan emosional dan kecemasan sebelum tidur juga turut menjadi bahasan di sini.
Semua itu dibungkus dengan kalimat-kalimat yang sederhana namun penuh makna. Ia tidak mencoba memberi solusi atau petuah, melainkan hadir sebagai teman yang mendengarkan dan berkata, “nggak apa-apa kalau kamu sedang merasa lelah.”
Membaca buku ini seperti sedang duduk di coffee shop favoritmu, sambil journaling atau sekadar menenangkan diri. Karena isi buku ini terdiri dari bagian-bagian pendek, jadi akan lebih cocok dibaca secara pelan-pelan sambil santai.
Esainya tipis, namun tidak kehilangan kedalaman. Kata-katanya seperti sentuhan ringan yang bisa menenangkan pikiran yang kusut atau hati yang sedang goyah.
Meskipun buku ini merupakan hasil terjemahan dari bahasa Korea, kehangatan emosinya tetap mengalir lembut ke dalam setiap halaman.
Walaupun ada juga beberapa bagian yang masih terdengar sedikit kaku dan kurang emosional. Hal ini sebenarnya masih wajar untuk buku hasil terjemahan.
Namun justru dari situlah pesona buku ini muncul. Ia seperti mengundang kita untuk menyelami makna yang tak langsung bicara, tapi menyentuh perlahan pada hati yang bersedia merasa.
Buku ini mengajarkan bahwa menjadi ‘bintang kecil’ bukanlah sesuatu yang sia-sia. Sebaliknya, cahaya yang tampak sederhana bisa menjadi penunjuk arah bagi jiwa-jiwa yang tersesat dalam gelap.
Ia menyampaikan pesan lembut bahwa meskipun kita merasa biasa, tak istimewa, atau bahkan nyaris tak terlihat, kehadiran kita tetap mampu membawa kehangatan.
Bukan sekadar untuk diri sendiri, tapi kalian dan semua orang di luar sana yang berada di masa menjalani hidup sambil menanti harapan terang di ujung kisahnya.
Kita diajak percaya bahwa meski merasa biasa, kita tetap punya nilai, dan kehadiran kita, sekecil apa pun bisa memberi rasa hangat bagi orang lain.
Meski sederhana, pesan ini sangatlah menyentuh bagi kalian yang sedang merasakan ketidaklayakan dalam hidup.
Desain sampulnya pun tak kalah menyentuh. Warna biru di langit memberikan kesan nyaman ketika memandangnya.
A Little Star Still Shines Brightly adalah buku yang cocok dibaca saat kamu merasa rapuh, kehilangan semangat, atau hanya ingin jeda dari bisingnya dunia.
Ia bukan buku motivasi yang penuh teori, tapi lebih seperti teman yang hadir diam-diam dan tahu cara menenangkan tanpa banyak bicara.
Untuk kamu yang sedang butuh ruang untuk bernapas, buku ini mungkin bisa menjadi tempatmu sejenak berlabuh.
Mungkin tidak semua bagian terasa sempurna, namun justru di situlah keindahannya, seperti hidup yang tak selalu utuh, tapi tetap layak dijalani.
Tag
Baca Juga
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Serunai Maut II, Perang Terakhir di Pulau Jengka dan Simbol Kejahatan
-
Serunai Maut: Ketika Mitos, Iman, dan Logika Bertarung di Pulau Jengka
-
Refleksi Diri lewat Berpayung Tuhan, Saat Kematian Mengajarkan Arti Hidup
-
Ketika Omelan Mama Jadi Bentuk Kasih Sayang di Buku Mama 050
Artikel Terkait
-
Cerita Luka yang Menjadi Kekuatan dalam Novel Scars and Other Beautiful Things
-
Gaji Pas-Pasan Bukan Akhir Dunia, Ini Cara Tetap Bersyukur
-
Novel The Bodyguard: dari Penjaga Keamanan Berubah Jadi Menjaga Hati
-
Mengenang Jejak Emas BJ Habibie di Buku Rudy: Kisah Masa Muda Sang Visioner
-
Ulasan Buku Becoming: Kisah Inspiratif Perjalanan Hidup Michelle Obama
Ulasan
-
Novel Ada Zombie di Sekolah: Ketika Pesta Olahraga Berubah Jadi Mimpi Buruk
-
Ulasan Novel Rumah Lentera: Teenlit Yang Nggak Cuma Omong Kosong Remaja
-
Istora Menggema! Kisah Kamil dari Depok Kejar Mimpi Juara di AXIS Nation Cup 2025
-
Review Film Yakin Nikah: Sederhana, tapi Bikin Betah Nonton
-
Rumah Tangga: Mengintip Kehangatan dan Kejujuran di Balik Pintu Keluarga
Terkini
-
Aksi Panggung JKT48 Guncang Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
4 Cleanser Berbahan Glycolic Acid, Ampuh Bikin Wajah Auto Cerah dan Halus!
-
Karyawan RANS Entertainment Ramai Mundur: Menguras Waktu dan Tenaga?
-
Bukan Cuma Supermodel: Mengenal Sisi Aktivis Gigi Hadid yang Vokal Bela Palestina
-
2 Alasan Mendasar Mengapa Kegagalan Kluivert di Ronde Keempat Kualifikasi Sangat Memalukan