Bayangkan jika suatu hari kamu menemukan sebuah pintu kecil yang asing di tengah jalan. Tidak ada tanda apa pun, tidak ada petunjuk ke mana ia mengarah. Apa kamu akan membukanya? Atau justru melewatinya begitu saja?
Itulah konsep yang ditawarkan dalam buku Door, sebuah buku karya Ji Hyon Lee menawarkan ilustrasi melalui visual yang cantik. Bukan sekedar buku bergambar, melainkan ajakan untuk menyelami dunia imajinatif yang penuh warna.
Tokoh utama dalam buku Door adalah seorang anak laki-laki biasa. Ia hidup di dunia hitam putih yang sepi, di mana ekspresi datar dan warna pudar seolah menjadi bahasa sehari-hari.
Suatu hari, ia menemukan sebuah pintu misterius. Rasa penasaran membawanya untuk membukanya, dan sejak saat itu, segalanya menjadi berubah.
Di balik pintu itu, ia menemukan dunia yang berwarna-warni, penuh makhluk-makhluk unik, orang-orang dengan pakaian dan budaya berbeda, serta interaksi yang hangat dan penuh tawa.
Dunia ini tampak asing baginya. Namun, ia menemukan sebuah kehidupan baru di sana.
Anak itu tidak hanya melihat, tapi juga ikut serta—bermain, tertawa, bahkan menghadiri sebuah perayaan.
Tak ada satu pun kata dalam buku ini. Tapi keheningan itu justru menjadi ruang terbuka bagi pembaca untuk memaknai setiap gambar. Karena seperti pintu yang ia temukan, Door memberi kebebasan bagi siapa saja yang membacanya untuk masuk dan memahami dengan cara mereka sendiri.
Ilustrasi dalam Door juga sungguh memikat.
Ilustrasi yang lembut perlahan berubah dari abu-abu redup menjadi warna-warna cerah ketika seorang anak yang dipenuhi rasa ingin tahu melangkah melewati sebuah pintu misterius.
Ilustrasi pensil yang halus memberikan nuansa tenang, seolah mengajak pembaca untuk perlahan-lahan tenggelam dalam suasana sebelum akhirnya disambut ledakan warna saat dunia baru terbuka.
Detail dalam setiap karakter, suasana, dan gestur begitu ekspresif, membuktikan bahwa kata-kata bukan satu-satunya cara untuk bercerita.
Gaya gambar yang digunakan, meskipun sederhana, penuh detail yang manis dan menyentuh.
Di balik kesederhanaan visualnya, Door menyimpan pesan kuat tentang keterbukaan, toleransi, dan keajaiban saat kita cukup berani melangkah ke hal-hal yang berbeda. Dunia di balik pintu bukan hanya penuh warna secara literal, tapi juga metafora akan keberagaman, empati, dan keinginan untuk memahami orang lain yang tidak seperti kita.
Layaknya Pool, buku ini mendorong anak-anak untuk tidak takut menjelajah, baik secara harfiah maupun sosial. Ia bisa menjadi dorongan halus bagi anak yang pemalu atau tertutup untuk mulai berinteraksi dan membuka diri terhadap dunia luar—dengan harapan akan menemukan sesuatu yang baik.
Uniknya, dalam beberapa ilustrasi percakapan, Ji Hyeon Lee menggunakan balon kata yang diisi dengan simbol atau huruf-huruf tak dikenal. Ini memberi keleluasaan bagi pembaca untuk menafsirkan sendiri isi percakapan tersebut, menjadikan pengalaman membaca jauh lebih personal dan terbuka bagi berbagai interpretasi.
Door bukan hanya buku anak-anak. Ia adalah bacaan lintas usia yang bisa menyentuh siapa saja yang pernah merasa asing, pernah ragu untuk mencoba hal baru, atau sekadar ingin melihat dunia dari sudut pandang yang lebih luas.
Meski ceritanya sederhana, tapi makna yang tersembunyi begitu besar. Door mengingatkan kita bahwa hal berharga seringkali datang ketika kita berani untuk membuka jalan lain.
Jika kamu sedang mencari buku bergambar dengan kisah yang bagus dan ilustrasi yang menarik, Door bisa jadi pilihan yang patut dicoba.
Baca Juga
-
Belajar Memaafkan Diri Lewat Buku When You're Ready, This Is How You Heal
-
3 Rekomendasi Buku Ilustrasi Korea yang Bisa Menginspirasi Imajinasi Anak
-
Ulasan Novel Out of a Jar: Belajar Melepaskan Emosi Melalui Buku Anak
-
Belajar Merasa Cukup dengan Apa yang Kita Punya Lewat Buku Everything You'll Ever Need
-
Merangkul Luka untuk Menemukan Kekuatan di Buku The Strength In Our Scars
Artikel Terkait
-
Belajar Memaafkan Diri Lewat Buku When You're Ready, This Is How You Heal
-
3 Rekomendasi Buku Ilustrasi Korea yang Bisa Menginspirasi Imajinasi Anak
-
Ulasan Novel Out of a Jar: Belajar Melepaskan Emosi Melalui Buku Anak
-
4 Masker Korea Berbahan Tomat yang Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Kusam
-
Rekomendasi Drama Korea Angkat Tema Kerajaan, Terbaru Ada Bon Appetit, Your Majesty
Ulasan
-
Mendengar Alam dalam Hingar: Pelajaran dari Curug Tilu Leuwi Opat
-
Belajar Memaafkan Diri Lewat Buku When You're Ready, This Is How You Heal
-
3 Rekomendasi Buku Ilustrasi Korea yang Bisa Menginspirasi Imajinasi Anak
-
Review Film Cloud: Dunia Digital yang Menelan Kemanusiaan
-
Menelusuri Jejak Mimpi dalam Novel Unforgotten Dream
Terkini
-
Tom Lembong dan Perdebatan Batas Antara Kebijakan dan Konsekuensi Pidana
-
4 Gaya Minimalis Miyeon I-DLE untuk Kamu yang Mau Tetap Modis Setiap Hari!
-
Mengenal Andrea Dovisiozo, Aktor Penting yang Mengiringi Kesuksesan Ducati
-
Gerald Vanenburg Tak Latih Timnas di Sea Games, Nama Indra Sjafri Muncul?
-
Baru Mulai Syuting, Film The Odyssey Kena Kecaman karena Hal Ini