Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Shufya Nida
Cover Novel Untold Karya Riska Novianti (Gramedia)

Untold merupakan novel karya Riska Novianti yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo pada tahun 2021. Novel yang memiliki 192 halaman ini mengusung genre romance.

Kejujuran adalah fondasi utama agar membuat rasa aman dan nyaman. Kejujuran berfungsi untuk membangun kepercayaan yang kuat, menghindari kesalahpahaman, memberi rasa dihargai, dan membantu menyelesaikan masalah lebih cepat. Apabila tidak jujur dalam suatu hubungan maka akan berdampak pada hubungan itu sendiri.

Menceritakan tentang Kay, seorang financial consultant yang mempertaruhkan hatinya untuk Rael, seorang beauty influencer terkenal yang kehilangan mimpi menjadi ballerina. Mereka dulunya adalah pasangan serasi, saling berbagi dan menyayangi. Namun, suatu kebohongan terungkap di hubungan mereka.

Rael tidak mempermasalahkan bagaimana masa lalu Kay. Tapi, selama ini Kay dan kedua orang tersayangnya, yaitu Gani dan Aira juga ikut tidak berkata sejujur-jujurnya. Hal itulah yang membuat Rael kecewa dan sakit hati atas masa lalu yang mereka tutupi.

kejadian itu membuat Rael pergi meninggalkan Indonesia dan mengasingkan diri selama satu tahun di München. Selain itu, Rael juga hiatus dari pekerjaan dan sosial media seakan hilang dari dunia. Kay juga melakukan hal yang sama, tapi tidak berhasil. Semakin dia mencoba melupakan Rael, semakin banyak kenangan yang terputar di otaknya.

Kay sungguh merasa bersalah. Dia tidak berniat menutupi masa lalunya. Dia hanya merasa belum menemukan waktu yang pas untuk mengatakan semuanya. Memang benar bukan Rael pacar pertamanya, tapi hanya Rael yang membuat Kay frustasi setengah mati seperti ini.

Sudah satu tahun Rael mengembalikan cincin, rasa cintanya pada Rael tidak bisa hilang. Tuhan sepertinya masih menyayanginya karena Kay bertemu Rael lagi setelah sekian lama di acara beauty class Sephora, tepatnya di Plaza Senayan. Entah keberanian dari mana, Kay menyapanya. Rael masih sama, perempuan itu benar-benar membencinya dan tak sudi melihatnya.

Sampailah ketika Rael mendengar semua kebenarannya, dia baru sadar. Tidak sepatutnya dia melakukan hal tersebut. Perasaannya semakin berkecamuk, takut Kay akan marah padanya dan membencinya. Jika saja Rael mau meluangkan waktu untuk mendengar, hubungan dengan kakaknya dan pacarnya tidak akan seburuk ini.

Siapa yang tidak menginginkan seorang Rael? Kay sangat amat bahagia mereka akhirnya kembali bersama. Bahkan, Kay merencanakan untuk melamar Rael di Singapura. Dia pastikan, lamaran keduanya akan berhasil dan membuat Rael bahagia bersamanya.

Namun, hubungannya dengan Rael ternyata tidak sesuai ekspetasi. Lagi-lagi Kay menyembunyikan sesuatu dan tidak jujur pada Rael. Kay bilang, sulit untuk mengatakan yang sejujurnya tentang keadaannya. Rael dibuat kecewa kedua kalinya. Laki-laki itu seperti tidak mempercayainya padahal Rael setengah mati percaya pada Kay.

Lalu, bagaimana hubungan antara Kay dan Rael? Apakah mereka akan putus lagi dan Rael akan semakin membencinya? Dan jika Kay sadar akan kesalahannya, apakah laki-laki itu akan mengejar Rael lagi? 

Untuk mengetahui semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu dapat membacanya di novel Untold karya Riska Novianti.

Novel ini termasuk novel yang mudah dibaca karena gaya bahasanya lumayan enak sehingga nyaman dibaca. Sayangnya, alurnya terasa membingungkan. Penulis memberi gambaran pembaca tentang kenangan mereka namun rasanya aneh. Pembaca dibuat tidak mengerti apakah itu masa mereka pacaran atau masa sekarang. Itu menjadi kekurangan yang sangat berdampak pada novel ini.

Ada satu hal yang mencuri perhatian saya, bagaimana penulis menceritakan pekerjaan yang dilakukan para karakter membuat saya terkesan. Seakan-akan, penulis pernah terjun ke pekerjaan tersebut karena lihai menceritakannya. Bagi pembaca dengan latar belakang pekerjaan akuntansi dan kecantikan, mungkin akan suka dengan novel ini.

Kalimat yang paling membekas dalam novel ini, yaitu mengenang lebih mudah daripada melupakan. Jadi, kalimat tersebut menekankan bahwa mengingat masa lalu terasa natural dan ringan, tapi melupakannya membutuhkan waktu dan energi emosional yang besar.

Shufya Nida