Sekar Anindyah Lamase | Aris Akbar
Ilustrasi perempuan membawa buku (Freepik.com)
Aris Akbar

Tahun 2025 terasa istimewa bagi para pencinta buku fiksi. Rak-rak toko buku dan daftar bacaan digital dipenuhi novel yang berani memadukan emosi mendalam dengan genre yang tidak biasa.

Mulai dari kisah romantasy yang meledak di pasaran hingga cerita reflektif yang banyak dibicarakan kritikus, tren ini menunjukkan satu hal: pembaca kini mencari cerita yang bukan hanya seru, tetapi juga dekat dengan sisi kemanusiaan.

Menariknya, buku-buku yang paling laris tahun ini tidak hadir secara kebetulan. Masing-masing menawarkan cara bercerita yang terasa segar dan relevan dengan pembaca masa kini.

Meski berbeda latar dan gaya, kelima novel tersebut terhubung lewat tema emosi, pencarian jati diri, dan hubungan antarmanusia. Karena itulah, lima novel fiksi terlaris 2025 ini layak masuk daftar bacaan bagi siapa pun yang ingin menikmati cerita yang mengalir ringan namun tetap meninggalkan kesan.

1. Atmosphere karya Taylor Jenkins Reid

Atmosphere | Penguin.co.nz

Atmosphere mengajak pembaca ikut “terbang” ke dunia program antariksa era 1980-an dengan cara yang hangat dan terasa dekat. Ceritanya memadukan riset sejarah yang rapi dengan kisah cinta yang emosional, sehingga alurnya mengalir dan mudah diikuti, bahkan untuk pembaca yang bukan penggemar cerita luar angkasa.

Penulisnya benar-benar serius menggali detail, termasuk berbincang dengan mantan staf misi antariksa, membuat kisah ini terasa nyata tanpa kehilangan sisi humanisnya. Tak heran jika novel ini kerap dipuji karena mampu mengubah fakta menjadi cerita yang menyentuh.

Yang membuat Atmosphere semakin menarik, kekuatannya tidak hanya terletak pada latar ruang angkasa yang megah, tetapi juga pada tema pengorbanan dan pencarian jati diri. Jika Onyx Storm menampilkan cinta yang bertahan di tengah peperangan, Atmosphere menunjukkan bagaimana hubungan diuji dalam sunyinya ruang hampa.

Novel ini seolah mengajak pembaca percaya bahwa dalam kondisi paling ekstrem sekalipun, hubungan manusia tetap bisa menjadi pusat cerita yang paling kuat dan berkesan.

2. Onyx Storm karya Rebecca Yarros

Onyx Storm | booksofbrilliance.com

Onyx Storm hadir sebagai penutup trilogi Empyrean dan langsung mencuri perhatian pembaca di awal 2025. Perpaduan romansa dan fantasi militer membuat konflik dalam novel ini terasa sangat intens, baik secara emosional maupun dalam aksi yang menegangkan.

Sepanjang cerita, pembaca diajak ikut merasakan tekanan dan dilema berat yang harus dihadapi para tokohnya. Tak heran jika buku ini masuk jajaran terlaris di paruh pertama 2025 dan ramai diperbincangkan.

Lebih dari sekadar penutup trilogi, Onyx Storm juga bisa dibilang sebagai gambaran kuatnya tren romantasy yang sedang digemari.

Tema pengorbanan demi cinta dan rasa solidaritas menjadi inti cerita, sekaligus benang merah yang terasa kembali di novel lain seperti Atmosphere. Lewat kisah ini, pembaca diajak menyelami cerita tentang cinta yang diuji dalam kondisi ekstrem—dan justru di situlah kekuatannya.

3. The Buffalo Hunter karya Stephen Graham Jones

The Buffalo Hunter Hunter (amazon.com)

The Buffalo Hunter Hunter hadir dengan cara yang beda dari novel kebanyakan, menggabungkan horor dengan sejarah secara unik. Buku ini memberi ruang bagi suara komunitas pribumi dan berani menyinggung luka-luka masa lalu. Publishers Weekly pun menyoroti bagaimana novel ini memanfaatkan elemen horor untuk menyinggung isu nyata, seperti memori kolektif dan ketidakadilan sejarah.

Dalam daftar bacaan terbaru, karya Stephen Graham Jones ini jadi semacam penyeimbang dari kisah romansa dan drama personal. Tema tentang pencarian identitas dan usaha menebus kesalahan tetap terasa dekat dan relevan, bahkan kalau dibandingkan dengan buku-bukunya sebelumnya.

Membaca The Buffalo Hunter Hunter setelah Onyx Storm atau Atmosphere terasa segar karena memberikan kontras yang unik, sekaligus membuktikan bahwa fiksi populer di 2025 bisa membahas topik berat tanpa kehilangan daya tariknya.

4. So Far Gone karya Jess Walter

So Far Gone (Amazon.com)

So Far Gone menampilkan potret Amerika sekarang yang memang penuh perpecahan, tapi tetap menyimpan secercah harapan. Fokus ceritanya ada pada dinamika keluarga dan bagaimana perbedaan pandangan sosial maupun politik bisa memengaruhi hubungan antaranggota keluarga.

Associated Press menilai novel ini sebagai drama keluarga yang kuat, terutama lewat kisah hubungan antara kakek dan cucunya. Gaya penulisan Jess Walter terasa tulus dan dekat dengan pengalaman sehari-hari.

Tema penyembuhan dan pencarian makna yang muncul di buku ini juga terhubung dengan karya sebelumnya. Kalau The Buffalo Hunter Hunter menyoroti trauma dari masa lalu, So Far Gone justru membahas luka yang terjadi sekarang, sekaligus menunjukkan bagaimana keluarga bisa menjadi tempat untuk memperbaiki hubungan.

Membaca kedua buku ini secara berurutan memberi pandangan yang lebih luas tentang bagaimana fiksi populer 2025 menghadapi isu sosial dan emosional tanpa kehilangan daya tariknya.

5. Perfection karya Vicenzo Latronico

Perfection (amazon.com)

Perfection membuktikan bahwa novel terjemahan tetap bisa menarik perhatian pembaca di seluruh dunia. Ceritanya menyoroti kehidupan modern yang terlihat sempurna di permukaan, tapi di balik itu penuh kegelisahan.

Kritikus The New Yorker memuji ketajaman pengamatan novel ini dalam menangkap ambisi yang hampa dan kecemasan generasi urban masa kini. Walau tipis, kisahnya tetap terasa dalam dan relevan.

Sebagai penutup daftar, Perfection mengajak pembaca menyelami dunia batin tokoh-tokohnya—orang-orang biasa yang menyimpan banyak pertanyaan hidup. Setelah menempuh perjalanan dari romansa epik, horor sejarah, hingga drama keluarga, buku ini memberi waktu untuk refleksi.

Membaca kelima novel ini secara berurutan membawa pembaca dari cerita berskala besar hingga ke detail kecil kehidupan manusia.

Secara keseluruhan, fiksi terlaris 2025 menunjukkan bahwa popularitas bukan hanya soal angka penjualan, tapi juga keberanian penulis mengeksplorasi emosi dan tema lintas genre.

Kelima buku ini membuktikan bahwa cerita yang kuat adalah cerita yang bisa membuat pembaca merasa terhubung. Menyusunnya sebagai satu rangkaian bacaan menghadirkan pengalaman yang lengkap dan meninggalkan kesan mendalam.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS