Ada kalanya perjalanan seseorang bukan hanya tentang menempuh jarak, tetapi tentang bagaimana hati belajar menempuh luka. Itulah yang dialami Nadia, tokoh utama dalam novel Dear Future Husband karya Risa N. Rheincya.
Ia pergi meninggalkan Jakarta, meninggalkan teman, cinta, dan segala sesuatu yang membuatnya merasa aman hanya karena sebuah dorongan kecil dalam hati dan satu benda misterius yang menemaninya sejak kecil: sebuah boneka cantik.
Boneka itu tampak sederhana, namun menyimpan tanda tanya yang menahun. Mengapa ia begitu sulit melepasnya? Mengapa ada perasaan aneh setiap kali memandang wajah boneka itu? Dari sinilah kisahnya berawal. Sebuah kisah yang membawa pembaca melintasi jarak antara masa lalu dan masa depan, antara luka dan keberanian untuk menyembuhkannya.
Perjalanan yang Menyembuhkan
Nadia memulai perjalanannya ke Bandung, lalu ke Roma, bukan untuk berlibur. Ia sedang berlari dari kegelisahan, dari kenangan, dari sesuatu yang belum ia pahami sepenuhnya. Namun, di setiap langkah yang ia ambil, perlahan ia justru menemukan hal-hal yang hilang dari dirinya sendiri.
Risa menulis bagian ini dengan lembut, tapi bermakna. Bandung menjadi ruang di mana Nadia mulai menatap masa lalunya tanpa takut. Sementara Roma menjadi simbol dari “diri baru” yang berani menatap hidup tanpa bayangan lama. Novel ini seolah ingin berbisik: kadang kita harus berjalan jauh untuk menyembuhkan diri yang dulu terluka.
Luka yang Tidak Dihapus, tapi Diolah
Kisah Nadia tidak akan seutuh ini tanpa kehadiran Krisna, adik dari sahabatnya, Gilang. Sejak dulu, Krisna tampak membencinya, membuat Nadia menyimpan trauma dan kebingungan. Namun seiring cerita berjalan, pembaca akan diajak melihat bagaimana luka itu bukan hanya akibat kebencian, tapi juga karena kesalahpahaman yang belum pernah diselesaikan.
Risa tidak menulis tokoh Nadia sebagai sosok yang sempurna atau sabar tanpa batas. Ia rapuh, mudah tersinggung, bahkan terkadang ingin menyerah. Tapi justru di situlah nilai manusianya terasa. Novel ini mengajarkan bahwa penyembuhan bukan berarti melupakan, melainkan memahami mengapa rasa sakit itu pernah ada.
Boneka sebagai Simbol Memori
Sebuah boneka kecil yang selalu Nadia bawa ke mana-mana menjadi semacam simbol pengikat seluruh kisah. Boneka itu menyimpan rahasia, dan jawaban di baliknya menjadi kunci menuju masa depan Nadia. Risa dengan cerdas menyelipkan elemen ini sebagai simbol tentang masa kecil, kehilangan, dan harapan yang tertunda.
Pembaca mungkin akan merasa penasaran sejak awal — apa sebenarnya arti boneka itu bagi Nadia? Saat jawabannya muncul, kita akan sadar bahwa boneka itu lebih dari sekadar benda, ia adalah jembatan emosional antara masa lalu yang pahit dan masa depan yang masih bisa diperbaiki.
Latar yang Melintasi Batas
Tidak banyak novel romantis lokal yang berani mengajak pembaca melintasi beberapa kota dan budaya sekaligus. Dear Future Husband membawa kita dari riuhnya Jakarta, teduhnya Bandung, hingga romantisnya Roma. Tiap kota memiliki napasnya sendiri yang mewakili fase kehidupan Nadia.
Jakarta menjadi tempat segala kenangan dan rasa bersalah bersarang, Bandung hadir sebagai ruang perenungan dan penemuan, sementara Roma menjadi penanda kebangkitan. Dalam ketiga latar itu, pembaca diajak memahami bahwa perjalanan batin sering kali sejajar dengan perpindahan ruang: semakin jauh seseorang berjalan, semakin dalam pula ia mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang Tumbuh Bersama Waktu
Cinta dalam novel ini tidak datang dengan gegap gempita. Ia hadir diam-diam, lewat perhatian Gilang yang lembut, atau lewat cara Haris berusaha memahami Nadia yang sulit ditebak. Risa tidak menjadikan cinta sebagai pusat segalanya, tetapi sebagai hadiah dari proses penyembuhan diri.
Yang membuatnya unik, kisah cinta ini tumbuh bukan dari pertemuan singkat, tapi dari waktu yang panjang — dari sahabat, dari kehilangan, dan dari keberanian untuk membuka hati kembali. Cinta di sini terasa dewasa, penuh kesadaran, dan tidak mengumbar janji berlebihan. Ia tumbuh seiring kedewasaan tokohnya dalam menghadapi masa lalu.
Kesimpulan: Cinta, Luka, dan Perjalanan Menemukan Diri
Dear Future Husband bukan sekadar kisah romantis. Ini adalah perjalanan seorang perempuan yang belajar berdamai dengan dirinya sendiri. Nadia mengajarkan bahwa cinta sejati tidak selalu datang dari orang yang kita kejar, tapi dari keberanian menatap masa lalu tanpa rasa takut lagi.
Nilai paling unik dari buku novel ini adalah perpaduan antara kisah cinta, perjalanan lintas budaya, dan proses penyembuhan batin yang menyentuh hati pembaca. Melalui boneka kecil yang sederhana, Risa N. Rheincya berhasil merangkai cerita yang lembut tapi sarat makna bahwa masa lalu boleh jadi menyakitkan, namun selalu ada tempat di masa depan bagi mereka yang mau memaafkan.
Baca Juga
-
Honeymoon Express: Cinta yang Akhirnya Menemukan Tujuannya
-
Garis Merah di Rijswijk: Benang Luka yang Menyambung Rumah
-
Novel Red Bromelia: Cinta yang Tak Lenyap Meski Ingatan Hilang
-
Rumah Rindu: Saat Hati Perempuan Menjadi Medan Pertarungan Moral
-
Novel 'Bapak, Kapan Kita akan Berdamai?', Luka yang Akhirnya Menjadi Damai
Artikel Terkait
-
BBW Jakarta 2025: Lautan Buku Baru, Pesta Literasi Tanpa Batas
-
Honeymoon Express: Cinta yang Akhirnya Menemukan Tujuannya
-
Rahasia BBW Jakarta 2025: Cara Asyik Jadikan Membaca Bagian dari Gaya Hidupmu!
-
Garis Merah di Rijswijk: Benang Luka yang Menyambung Rumah
-
Novel Red Bromelia: Cinta yang Tak Lenyap Meski Ingatan Hilang
Ulasan
-
Honeymoon Express: Cinta yang Akhirnya Menemukan Tujuannya
-
Coban Srikandi Tumpang: Trip Singkat Penuh Petualangan!
-
Garis Merah di Rijswijk: Benang Luka yang Menyambung Rumah
-
5 Tablet Android 1 Jutaan Terbaik 2025: Murah tapi Kualitas Nggak Murahan!
-
'Menuju Pelaminan', Film yang Bikin Sinefil Paham, Nikah Nggak Cukup Cinta
Terkini
-
G-Dragon Cetak Sejarah, Inilah Para Pemenang Ajang Penghargaan Budaya Korea
-
Bikin Tak Bisa Berkedip! Ini 4 Dress Raisa yang Bikin Look Makin On Point
-
Rekap French Open 2025 Day 3: Wakil Indonesia Berguguran, Tersisa Tiga
-
4 Moisturizer Korea dengan Vitamin C, Ampuh Atasi Wajah Kusam dan Flek Hitam
-
8 Tahun Pernikahan Kandas, Raisa Akhirnya Gugat Cerai Hamish Daud