Bayangkan kamu bisa ngopi cantik sambil ditemani dessert mewah yang manis dan menggugah selera seperti Princess Dubai di tengah kota. Tanpa perlu jauh-jauh ke perbukitan atau daerah-daerah pelosok yang tersembunyi.
Memadukan keindahan arsitektur kolonial dengan pengalaman kuliner modern. Lafayette Coffee & Eatery beralamatkan di Jl. Semeru No.2, Oro-oro Dowo, Klojen, Kota Malang. Tepatnya area Kayutangan yang strategis itu.
Tak hanya cantik dan menawan dari luar, kafe ini punya jam operasional yang cukup panjang. Buka setiap hari mulai pukul 06.00–22.30 WIB. Begitu memasuki area Lafayette, kesan mewah langsung terasa. Bangunannya masih mempertahankan gaya heritage Belanda dengan dominasi warna putih dan jendela besar khas kolonial.
Menu Beragam: Dari Nusantara hingga Western
Menu di Lafayette cukup beragam dan menggoda selera. Tapi secara garis besar bisa diringkas seperti berikut:
- Gelato Lafayette Harga mulai dari Rp19.000/cup
- Sweet Pastry Harga mulai Rp19.500
- Smoothies & Fresh Juice Harga mulai Rp28.000
- Western Food Harga mulai Rp69.000
- Donat Premium Harga mulai Rp13.000
- Asian Food Harga mulai Rp35.000
Dari Nasi Goreng Jawa, Sate Ayam tebal dan juicy, hingga hidangan Western seperti pizza, pasta, dan burger. Harga makanan di sini berkisar antara Rp24.000 hingga Rp165.000, sedangkan minuman mulai dari Rp18.000.
Surganya Para Pencinta Dessert
Sepertinya tidak berlebihan jika dikatakan tempat satu ini jadi surganya para pencinta Dessert. Ketika masuk, etalase sudah dipenuhi dengan macam sajian mulai dari donat, pie, dan macam-macam cake menarik.
Salah satu menu yang wajib pengunjung coba adalah Cinnamon Toast. Roti panggang dengan tekstur renyah di luar, lembut di dalam, disajikan dengan lelehan es krim yang manis dan creamy. Rasa manis serta teksturnya yang krispy dan lumer bakalan bikin gagal move on. Pencinta makanan manis wajib cobain!
Yang unik, sistem pembayaran di Lafayette menggunakan pembayaran lunas di awal, sesuai prinsip syariat Islam. Walau bagi sebagian orang terasa tidak biasa, kebijakan ini menjadi identitas tersendiri yang membuat tempat ini tetap konsisten pada nilai-nilainya.
Fasilitas Lengkap dan Ruang yang Nyaman
Selain kelezatan makanan, Lafayette juga memanjakan pengunjung dengan berbagai fasilitas. Ada rooftop berkapasitas hingga 70 orang yang cocok untuk menikmati panorama kota Malang di sore hari, VIP Room berisi 10–12 orang untuk pertemuan eksklusif, serta working space untuk maksimal 15 orang yang nyaman bagi freelancer atau pekerja remote.
Untuk keluarga, tersedia family room di lantai dua dengan kapasitas hingga 40 orang. Desain ruangannya tetap mempertahankan nuansa heritage yang cozy, tapi tetap elegan.
Bagi pengunjung muslim, salah satu yang paling mengesankan adalah mushola Lafayette. Desainnya sangat bersih, wangi, dan tertutup rapat, memberikan kenyamanan luar biasa bagi perempuan.
Pelayanan dan Suasana yang Menenangkan
Selain fasilitas dan menu, pelayanan di Lafayette pantas diacungi jempol. Para stafnya punya basic hospitality yang baik. Detail kecil seperti ini menunjukkan betapa Lafayette menempatkan kenyamanan pelanggan di posisi utama.
Meskipun secara visual tempat ini lebih condong ke nuansa klasik daripada spot foto kekinian, suasana mewah dan hangatnya justru menjadi nilai tambah tersendiri.
Lafayette Coffee & Eatery bukan hanya tempat makan, tapi pengalaman yang menyatukan kuliner, budaya, dan spiritualitas. Dari hidangan lezat hingga pelayanan penuh etika, dari nuansa kolonial hingga mushola nyaman. Semuanya dirancang untuk memberikan ketenangan dan kenikmatan dalam satu ruang elegan.
Jadi, jika kamu sedang di Malang dan ingin menikmati suasana heritage dengan makanan yang berkelas, Lafayette Coffee & Eatery layak masuk daftar kunjungan wajibmu!
Baca Juga
-
Ulasan Novel Kembara Rindu: Pengingat Lembut Karya Habiburrahman El Shirazy
-
Buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Strategi Cerdik Rusdi Mathari
-
Ulasan Novel Duo Mama Karya Netty Virgiantini: Lika-Liku Ujian Rumah Tangga
-
Ulasan Novel Hello Karya Tere Liye: Cinta, Rumah, dan Kesalahpahaman
-
Efisiensi yang Ditinggalkan: Paspor 5 Tahun dan Cara Berpikir Negara
Artikel Terkait
-
Pesta Inovasi, Kompetisi Kuliner, dan Kopi Dunia Bertemu di Jakarta
-
Kelapa Jadi Wajah Rasa Indonesia, Rahasia di Balik Lezatnya Kuliner Nusantara
-
Tantangan dan Peluang Mengangkat Masakan Lokal ke Panggung Global
-
Menang Penghargaan, Hotel Bintang 5 di Bali Jadi Destinasi Kuliner Unggulan
-
Mengenal Boso Walikan Malang: Bahasa Gaul Penuh Sejarah Panjang Kemerdekaan
Ulasan
-
Ulasan Novel Norwegian Wood: Haruki Murakami Tulis Kenangan Manis dan Pahit Masa Remaja
-
Ulasan Novel Kembara Rindu: Pengingat Lembut Karya Habiburrahman El Shirazy
-
Ulasan Drama Who Rules the World: Memperjuangkan Keadilan dan Kebenaran
-
Buku Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya: Strategi Cerdik Rusdi Mathari
-
5 Rekomendasi Wisata Gratis di Semarang yang Wajib Kamu Kunjungi!
Terkini
-
Jordi Cruyff Hengkang dari Jajaran PSSI, Timnas Indonesia Masuki Era Baru?
-
Dari Harga Beras hingga Jam Kerja: Semua Berawal dari Keputusan Politik
-
Lebih dari Sekadar Cocok, Ini Ciri-ciri Pasangan yang Sefrekuensi
-
Easy but Stylish! 4 Daily Look Sehun EXO yang Gampang Kamu Copy
-
5 Zodiak Ini Dikenal Bijak dan Tenang, Sering Jadi Tempat Bertanya Orang Lain