Lintang Siltya Utami | Habibah Husain
Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman (Doc.Pribadi/Habibah)
Habibah Husain

Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman adalah sebuah karya yang terkumpul dalam Seri Buku Tempo: Bapak Bangsa, yang berfokus pada pemikiran dan warisan Mohammad Hatta, Wakil Presiden pertama Indonesia. Dalam kumpulan tulisan ini, Hatta hadir tidak hanya sebagai seorang tokoh sejarah, tetapi juga sebagai sosok intelektual yang memiliki kedalaman visi jauh melampaui zamannya.

Buku ini menyajikan berbagai artikel tentang kontribusi Hatta dalam berbagai aspek kehidupan Indonesia, dari politik, ekonomi, moralitas, hingga hubungan antara agama dan kebangsaan. Beberapa di antaranya berfokus pada kajian ideologisnya, seperti Antara Ide Agama dan Kebangsaan, yang menggali hubungan antara pemikiran agama dan kesadaran kebangsaan yang menjadi dasar perjuangannya.

Artikel Bung Hatta dan Demokrasi oleh Franz Magnis-Suseno, SJ, membahas peran Hatta dalam membangun demokrasi di Indonesia, serta pemikirannya tentang pentingnya proses politik yang inklusif dan berbasis pada keadilan sosial.

Salah satu artikel yang sangat menarik adalah Tiga Jurus “Hattanomics” karya Dwi Setyo Irawanto. Dalam tulisan ini, Hatta dianalisis sebagai seorang ekonom yang memiliki konsep perekonomian yang mendalam, meskipun beberapa gagasannya mungkin terasa usang dalam konteks ekonomi global saat ini. Namun, komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat kecil, keadilan sosial, dan pemerataan ekonomi tetap relevan dan memberikan perspektif yang penting bagi pembangunan ekonomi Indonesia di masa sekarang.

Buku ini juga menampilkan sisi personal Hatta dalam berbagai esai yang lebih reflektif dan sangat dalam. Misalnya, Surat buat Bung Hatta karya Goenawan Mohamad, yang bukan sekadar surat, tetapi juga dialog imajiner antara penulis dengan Hatta.

Di sini, Goenawan menghadirkan Hatta bukan hanya sebagai figur negara, tetapi sebagai sosok yang hidup dalam sejarah, dengan pergulatan dan prinsip yang tetap tegas meskipun berada dalam situasi yang sulit. Esai ini membawa pembaca kembali ke momen-momen penting dalam sejarah Indonesia, seperti saat Hatta dan Bung Karno berusaha menengahi konflik di Surabaya pada 1945, yang menggambarkan keteguhan hati dan keuletan Hatta dalam menghadapi tantangan.

Selain itu, ada juga tulisan Buku yang Tak Pernah Tamat Dibaca, yang memperlihatkan bahwa pemikiran Hatta adalah sesuatu yang terus berkembang dan relevan sepanjang zaman. Buku ini seolah mengingatkan kita bahwa meskipun Hatta telah tiada, gagasan-gagasannya tentang keadilan, moralitas, dan demokrasi tetap hidup dalam perbincangan dan perjuangan yang terus berlanjut.

Keunggulan utama dari buku ini adalah keberagaman perspektif yang ditawarkan oleh berbagai penulis yang memiliki latar belakang berbeda. Hal ini memberikan pembaca kesempatan untuk melihat Hatta dari banyak sisi dan tidak dapat dipahami hanya dari satu dimensi.

Namun, kekurangan buku ini adalah bahwa karena berupa kumpulan artikel dengan gaya penulisan yang berbeda-beda, bagi sebagian pembaca yang menginginkan narasi biografi yang lebih terstruktur, buku ini mungkin terasa sedikit terputus-putus. Meski demikian, kekurangan tersebut bisa jadi menjadi kelebihan bagi pembaca yang lebih tertarik pada pendekatan yang lebih bebas dan beragam dalam mengupas kehidupan dan pemikiran Hatta.

Secara keseluruhan, Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman adalah karya yang sangat berharga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang sosok Mohammad Hatta, baik sebagai seorang Bapak Bangsa maupun sebagai seorang intelektual yang memiliki warisan pemikiran yang abadi.

Buku ini mengajak pembaca untuk merenung tentang apa yang telah diberikan Hatta kepada bangsa Indonesia, serta bagaimana pemikiran dan prinsip-prinsip yang ia pegang teguh masih sangat relevan untuk dijadikan pedoman dalam menghadapi tantangan bangsa saat ini.

Identitas Buku:

Judul: Hatta: Jejak yang Melampaui Zaman
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit: 2022 (Cetakan ke-10)
ISBN: 978-602-481-763-3
Jumlah Halaman: xix + 172 hlm.
Ukuran: 16 x 23 cm