Hari ini, Kamis (10/3/2022), Allkpop melaporkan jika majalah Prestige Hong Kong telah merilis wawancara mereka dengan TOP Big Bang. Selama wawancara, anggota Big Bang tersebut membahas berbagai hal, termasuk hal-hal mendalam yang belum pernah ia ungkapkan sebelumnya, seperti bagaimana perasaannya saat kontroversi ganja pecah dan bagaimana ia berjuang melawan depresinya.
TOP Big Bang menjalani wawancara dengan majalah Prestige melalui zoom dan mengaku bahwa dia mengalami kesulitan ketika kontroversi ganja pecah dan menghabiskan lima tahun terakhir dengan menulis lagu.
Dia menjelaskan bahwa itu adalah momen terburuk dalam hidupnya, dan itulah alasan dia memutuskan untuk menghilang dari mata publik.
TOP menjelaskan, "Ini adalah pertama kalinya saya mengatakan ini di depan umum, tetapi saya mencoba bunuh diri sekitar lima tahun yang lalu. Saya kemudian menyadari itu hanya akan menyakitkan orang-orang di sekitar saya, keluarga saya, dan para penggemar di luar sana."
Ia melanjutkan, "Sebenarnya, saya sudah serius akan berhenti membuat musik dan berhenti menjadi musisi. Tetapi selama masa-masa sulit, motivasi saya untuk terus maju adalah musik. Saya menulis lebih dari 100 lagu di masa lalu. Itu menjadi motivasi saya, seperti ingin mengisi rak buku dengan karya saya. Itu adalah hasrat saya. Saya menyadari betapa berharganya untuk membayar kembali apa yang telah saya terima. Saya merasa bahwa saya dilahirkan kembali."
TOP juga mengaku bahwa dia telah menderita depresi sejak dia masih muda. Dia kemudian bercerita bagaimana caranya berjuang melawan depresi tersebut.
Ia menjelaskan, “Sejak kecil saya menderita depresi, tetapi dengan melihat hal-hal yang indah, terutama seni, saya merasa rileks, saya merasa lega. Saya merasa lebih sensitif dibandingkan dengan anak-anak lain sejak saya masih muda. Saya mengetahuinya dan merasakannya, karena menghabiskan lebih banyak waktu dan lebih banyak upaya untuk mengatasinya dengan seni."
Selain itu, TOP juga berbagi pandangannya tentang seni dan pemikirannya sebagai seorang musisi. Dia menjelaskan bahwa dia ingin menaruh harapan dalam musiknya untuk anak-anak muda yang juga menderita depresi seperti yang ia alami dulu.
Memang tidak pernah mudah bagi sesorang untuk mengatasi depresi. Apa yang dialami oleh TOP Big Bang sekali lagi membuktikan bahwa artis juga hanyalah manusia biasa yang tidak bisa selalu tampil sempurna di hadapan publik.
Semoga apa yang disampaikan oleh TOP Big Bang soal perjuangannya melawan depresi bisa dijadikan sebagai pembelajaran bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini daripada hanya mengenggelamkan diri dalam depresi terus-menerus. Diharapkan juga, ada banyak orang yang semakin aware dengan kesehatan jiwa yang sama-sama butuh pertolongan dan diobati sebagaimana ketika kesehatan fisik terganggu.