Review Film Purple Hearts: Pernikahan Palsu Marinir dan Musisi

Hayuning Ratri Hapsari | Lintang Larissya
Review Film Purple Hearts: Pernikahan Palsu Marinir dan Musisi
Purple Heart di Netflix (Netflix)

Kamu bingung mau nonton film apa? ‘Purple Hearts’ bisa masuk daftar tontonan weekend-mu nih.

Apalagi kalau kamu pencinta film romantis yang ringan tapi manis dan membekas, terlebih alur cerita yang wattpadable bikin kamu susah move on dari film ini!

Netflix telah merilis ‘Purple Hearts’ pada 29 Juli 2022 yang langsung membabat habis peringkat tayangan nomor 1 di platform streaming internasional tersebut. 

Film romansa ini dibintangi oleh Sofia Carson dan Nicholas Galitzine, mengambil tema kisah cinta marinir dan seorang musisi idealis. 

Sinopsis ‘Purple Heart’

Cassandra 'Cassie' Salazar (Sofia Carson) adalah seorang wanita biasa yang punya mimpi besar menjadi rockstar terkenal bersama bandnya, The Loyal. Namun jalan menuju puncak tidaklah mudah, terlebih ia berada pada kurungan tagihan yang membludak. 

Cassie didiagnosis menderita diabetes, obat-obatnya yang mahal membuatnya susah untuk membiayai kehidupannya sendiri. 

Di bar tempat kerjanya, Cassie bertemu dengan sekelompok marinir Amerika Serikat yang sedang cuti. Di situlah pertemuan pertamanya dengan Luke Morrow. Pertemuan keduanya bukanlah pertemuan yang membekas, justru sebaliknya dibuka dengan pertengkaran. 

Keadaan Luke tidak jauh berbeda dengan Cassie yang terhimpit materi. Ia memiliki hutang sebesar 15.000 dollar dan dikejar-kejar untuk membayarnya. 

Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda dan tidak cocok, tetapi masalah yang mereka bawa bersama berhasil membuat keduanya ‘terpaksa’ untuk saling bergantung satu sama lain melalui pernikahan palsu. 

Dalam keadaan putus asa, kisah Cassie dan Luke dimulai dalam ikatan pernikahan kontrak demi mendapatkan imbalan asuransi kesehatan dan setuju membagi kenaikan gaji.

Setelah menikah, Luke mendapatkan tugas ke Irak, sehingga menjalani LDR. Saat itulah sandiwara sebagai pasangan suami istri yang saling mencintai dan kasmaran dimulai. Mereka dituntut untuk terus mengirimkan email tentang cerita sehari-hari dan kerinduan yang mereka rasakan, melakukan panggilan video, dan lainnya seolah menjalani LDR.

Di situlah Cassie berkembang menjadi musisi yang lebih dikenal oleh masyarakat. Ia menulis lagunya sendiri yang terinspirasi dari suami palsunya itu dan berkesempatan untuk memainkannya dari panggung ke panggung yang lebih besar. 

‘Purple Heart’ berdurasi 122 menit mengikuti kisah pasangan kontrak Cassie dan Luke. Plot cerita yang klise, ringan tetapi juga manis dan hangat, chemistry kedua pemeran utama ini berhasil membuat penonton ikut berdebar dengan perasaan tarik ulur yang bintang utama mainkan.

Namun, apabila kamu mengharapkan plot ‘mengejutkan’ dengan latar belakang militer yang kental, sepertinya harapan kamu harus terkubur. Pasalnya, film alur cerita yang mudah ditebak ini hanya memberikan cuplikan kehidupan militer singkat, sebab fokus utamanya adalah kisah cinta seorang marinir dengan masyarakat biasa. 

Menariknya, aktris-penyanyi Sofia Carson ikut menyumbangkan suara merdunya untuk original soundtrack filmnya sendiri, di antaranya ‘Come Back Home,’ ‘I Hate the Way,’ ‘Blue Side of the Sky,’ ‘I Didn’t Know,’ ‘Sweet Caroline,’ dan ‘Feel It Still’. Selain dapat menikmati ceritanya, kamu juga akan disuguhkan dengan lagu-lagu orisinil yang tidak kalah menarik.

Nah, itu dia review film ‘Purple Heart’. Tertarik nonton?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak